"Hari ini berangkat sama aku," jelas Taeyong lalu menariknya.
Adelia yang melihat Yuta yang juga sudah tak jauh darinya hanya mengerling mengalihkan pandangan. Terpaksa mengikuti Taeyong.
Yuta sudah mengulurkan tangannya sedikit demi sedikit menariknya kembali, ia jadi mengepal kan tangannya. Setengah hati membiarkan Taeyong membawa Adelia pergi.
"Kenapa gue jadi gak rela gini?"
🌸🌸🌸
Adelia kini memilih untuk mengajak Sanha ke taman belakang sekolah dan menceritakan apa yang ia alami saat ini.
Hatinya tak tahan jika harus memendamnya sendiri, jika ia cerita ke Jaehyun yang ada ia hanya ditertawai dan pasti Jaehyun tidak akan percaya. Apalagi cerita ke Yeri atau Somi, mulut mereka bagaikan ember bocor, lalu Mark? Dia tipikal orang yang 'bodo amat' jadi dipilihlah Sanha yang terkenal sebagai pendengar yang baik.
"Jadi?" tanya Sanha setelah mendengar cerita panjang lebar Adelia seraya meminum teh kotaknya.
"Gue bingung." Kata Adelia demikian lalu mendongakkan kepalanya menatap langit yang cerah pagi ini. "Disatu sisi gue suka banget sama doi, tapi doi-nya cuek sama gue, disisi lain si dia kayaknya lagi proses ngerebut hati gue, dan gue cukup ada geter-geter kalo dia dideket gue."
Sanha jadi menghela nafasnya perlahan, menyedot kembali susu kotaknya. "Labil. Mending lupain perasaan lo aja."
Adelia jadi melirik pemuda itu, mengernyit kecil, tidak setuju dengan ucapannya.
Kemudian Sanha menolehkan kepalanya, memandang Adelia tenang. "Lo pilih yang ngerti lo, ada buat lo dan bisa biki nyaman, itu aja."
Adelia terdiam, memikirkan siapa yang mendekati karakter tersebut.
Sanha menahan tawanya hingga akhirnya terkekeh kecil. "Gausah dipikirin segitunya. Lo bisa lihat kalo disamping lo udah ada orang yang kayak gitu,"
"Maksudnya lo? Anjir pass deh pass." Ucap Adelia dan ikut tertawa, meninju pelan lengan Sanha yang disampingnya.
Sanha juga ikut tertawa, menikmati tinjuan kecil yang tak berefek apa-apa itu, tak dapat dibohongi jika ia mengatakan hal tadi dengan serius namun dianggap candaan lalu oleh Adelia.
Entah sejak kapan ia menyimpan rasa nyaman itu, dan terus-menerus mengembang menjadi rasa suka. Sanha menyukai Adelia, namun Adekia tidak.
Bertepuk sebelah tangan? Jawabannya, iya.
Sanha hanyalah karakter teman serta pendengar yang baik, menjadi sandaran ketika lelah. Itu saja, tidak lebih.
Ia menghela nafas dan menepuk puncak kepala Adelia pelan. "Lo turuti kata hati lo aja ya, Del." Katanya seraya tersenyum, nada bicara Sanha terdengar sedih saat ini.
Gadis itu mengangkat sebelah alisnya. "Lo kenapa?" tanyanya lalu meraih tangan Sanha dan membawanya turun.
Pemuda itu menggeleng tenang dan meringis, "kantin yuk? Pengen susu stroberi," rengeknya sudah seperti bayi yang meminta asi sekarang.
Adelia yang sebenarnya masih bingung hanya mengangguk mengiyakan, memenuhi keinginan Sanha.
🌸🌸🌸
Winwin yang tidak biasanya sepanik ini terus berlari hingga sampai ke kelas Jaehyun. Ada hal pentinh yang harus lelaki itu ketahui.
"Jaehyun!" panggilnya dengan berteriak, nafasnya tersengal-sengal saat meneriaki Jaehyun.
Semua mata tertuju pada Winwin, Jaehyun yang dipanggil menoleh, untung saja ia ada di kelas.
"Kenapa, Win?"
Winwin mencoba mengatur nafasnya ketika hendak berbicara. "Adek lo... Adek lo dikeroyok gengnya Mina!" Jelas Winwin dengan susah payah. "Di koridor kelas satu."
Yuta jadi melebarkan mata ketika mendengar nama orang yang disebut Winwin.
Jaehyun dan Yuta kini jadi saling tatap sebelum keduanya ikut turun ke lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Level Up ●Na Yuta ✔
Historia Corta[AU] Ketika mendekati doi sesusah menaikkan level game dari warrior jadi legendary. >Supported Media by Salgoo< ©2017 -lilvain