Taeyong
Heh Jahe putih
Bakpao ayam
Tahu bulat
Woi!Jaehyun
Apasih terong balado
Sambel pete
Tempe penyet?Taeyong
Pengen maen
Kerumah lo
Ngapel AdelJaehyun
Hari gini?
Ngapel?
Gak jamanTaeyong
Bacot
Adek lo dirumah gak?Jaehyun
Ada.
Lagi sayang2an sama MarkTaeyong
Sak omongmu🌸🌸🌸
Doyoung yang sedari tadi melirik Adelia yang bermain-main dengan Mark jadi tersenyum-senyum sendiri. Mengingat dulu juga ia pernah seperti itu.
"Heh. Natap adek gue sedetik, sepuluh juta." Siapa lagi kalau bukan Jaehyun yang bilang begini.
Doyoung jadi menatap Jaehyun jengkel. "Dih. Gue cuma lagi liatin anak muda jahil-jahilan gitu. Lucu."
"Alah gak usah merasa tua, kita cuma beda setahun sama mereka juga." Sahut Taeil menyadarkan Doyoung. "Jangan ngenes amat lah jadi jomblo." Imbuhnya.
Doyoung melengos, kemudian menyiku Jaehyun lalu menanyainya. "Itu, adek lo kena pelet apa sih sama Yuta? Masih banyak cowok kalem nan menggemaskan kayak gue, kenapa harus Yuta?"
"'Masih banyak cowok kalem nan menggemaskan kayak gue, kenapa harus Yuta?' cuih. Menggemaskan dari Gunung Anak Krakatau?" Celetuk Taeil mengulang kalimat Doyoung barusan.
Jaehyun yang ditanyai itu hanya mengendikkan bahu. "Hm, gak tau juga. Kalo kata Al Ghazali sihㅡ cinta itu buta dan tuli, tak melihat tak mendengar. Namun datangnya dari hati, tak kan bisa dipungkiri," lanjutnya dengan sedikit bernyanyi.
"Kumat deh jiwa-jiwa penyanyi karaokenya." Sindir Doyoung
"Misi!"
Suara tegas seorang lelaki membuat ketiganya terlonjak.
"Lah Taeyong, sejak kapan?" tanya Taeil sambil menunjuk Taeyong.
"Sejak tadi." Singkatnya. "Adel mana, Jae?" tanya Taeyong pada Jaehyun.
Jaehyun menghela nafas dan membalikkan badan. Tak ada siapapun. "Dikamar kali sama Mark."
Ucapan Jaehyun berhasil membuat Taeyong membulatkan mata. "Kakak macem apa sih lo? Anjir. Kalo digimana-gimanain Mark gimana?"
"Alah lebay. Biasanya juga sama Euiwoong gak ngapa-ngapain." Kata Jaehyun membuat Taeyong makin syok. "Adek gue tipe 'senggol-bacok' jadi santai... Pengecualian Yuta kali?"
🌸🌸🌸
"Akh! Asw, Mark! Sakit anjai."
"Gua udah kalem ya tadi!"
"Apaan, sakit bego. Lo kata gak bakal sakit?!"
"Yeu gua kira mah nikmat."
"Bangsat."
Taeyong yang mendengarnya jadi geli sendiri. Apaan banget bahasanya kayak lagi ngapa-ngapain. Jujur otaknya mulai kotor saat ini.
Tangannya sudah gatal untuk tidak mengetuk pintu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Level Up ●Na Yuta ✔
Conto[AU] Ketika mendekati doi sesusah menaikkan level game dari warrior jadi legendary. >Supported Media by Salgoo< ©2017 -lilvain