25. Why

1K 202 3
                                    

"Bandel ya, disuruh istirahat malah main terus."

Suara itu berhasil membuat Adelia melirik keatas, melihat orang yang tanpa ia sadari kedatangannya.

"Loh? M-mas Yuta?" Adelia cukup kaget melihay Yuta yang berdiri dengan kepala merunduk menatapnya.

Yuta jadi melengos, "saya udah salam gak ada yang jawab, kata Jaehyun langsung masuk aja."

Adelia jadi mengerjap jadi membangunkan tubuhnya, menengok kekanan dan kekiri.

"Lah? Mas Jae dimana?"

Yuta merogoh saku celananya, mengeluarkan ponselnya dan menyodorkannya kehadapan Adelia.

WhatsApp

Jae
langsung masuk aja ntar. Gw ada rapat.

SCIENCE ONE (SAWAN)
Minhyun: Khusus Theo sate kadal aja

Jagoan Bunda
Winwin: Xiao ngambek :(

Chat yang diarsipkan (18)

Adelia malah ketawa ngakak karena kata sate kadal. Membuat Yuta mengernyit bingung.

"Kenapa?"

"Ngakak ah sate kadal." Tawanya makin pecah membayangkan si ganteng Minhyun Nicolas mereceh seperti itu.

"Ha? Sate kadal?" tanya Yuta lagi masih gak ngerti.

"Tadi aku baca ada sate kadal, haha." Tawa Adelia tak mau berhenti ditambah kekreatifan siswa kelas Sebelas IPA Satu dengan nama grup kelas mereka itu.

Yuta cuma menghela nafasnya dan memasukkan kembali ponselnya.

Adelia mengusap bawah matanya dan mengerjap kearah Yuta.

"Mas Yuta ngapain ya disini?" tanyanya polos dengan mendongakkan kepala.

"Jenguk. Siapa tau abis dijambakin otaknya ikut geser. Oh tapi kayaknya udah geser daridulu deh?"

"Sialan." Umpat Adelia dan mendengus kesal kembali fokus pada ponselnya.

"Bilang apa tadi?"

Gadis itu jadi mendelik walau detik berikutnya ia kembali santai mengabaikan ucapan Yuta.

"Non, mie-nya udah matㅡ eh ada temennya Den Jaehyun... Pacarnya Non Adel juga?"

Keduanya jadi saling tatap sejenak lalu Yuta menyilangkan kedua tangannya cepat seraya menggeleng.

"Nggaㅡ"

"Nggak salah." Sambung Adelia dan menyunggingkan senyum lalu mengerling pada Yuta. "Mm.. Tapi baru calon sih, Bi." Imbuhnya menirukan ucapan Taeyong seminggu yang lalu.

Bi Dina cuma senyum lalu izin kembali setelah meletakkan sepiring mie goreng pesanan Adelia.

Yuta yang setengah merona jadi mengepalkan tangan gemas. "Kamu tuhㅡ" ucapannya kembali terpotong.

"Apa? Aku kan cuma bilang calon? Bisa aja aku ganti calon babu?" kata Adelia enteng jadi balik menggoda Yuta. "Oh iya, Mas kan cocoknya jadi calon bapak."

Adelia mengalihkan pandangannya, jadi berpikir. "Calon menantu Bapak Wijaya mungkin? Atau calon bapak dari anak-anak kita kelak? Asik." Gadis itu jadi terkekeh sendiri tanpa tahu pemuda yang disampingnya sudah merona.

Gadis itu kini berdiri, jadi menghadap ke Yuta. "Ututu, merah tuh pipinya." Celetuk Adelia lagi jadi menyentuh pipi kiri Yuta dengan telunjuknya.

Yuta jadi menepis telunjuk Adelia pelan, ganti meraih pergelangan gadis itu dan menariknya. Membuat tubuh gadis itu mendekat ke Yuta. Jantungnya pun sudah berdegub tak karuan sekarang melihat jarak mereka yang terlalu dekat.

Pemuda itu mendekatkan kepalanya, menyilang membuat bibirnya seimbang dengan telinga Adelia. Hingga Yuta membisikkan sesuatu.







"Jangan main-main sama saya."

Adelia sukses membeku, sepertinya tingkahnya tadi terlalu berlebihan. Gadis itu mencoba mundur, menarik nafasnya dalam lalu membuangnya perlahan.

"Ya, ya. Aku mau makan dulu, deh. Laper." Katanya sebisa mungkin tenang.









A/N:
HEI MAS YUTA, APA HATIMU TERKETUK?

Btw



Mampir workku yg lain ya hehe /lah

Level Up ●Na Yuta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang