Signature 📝

130 33 8
                                    

"Ini Tuan uangnya."

"Serahkan padanya!"

"Ini Tuan setengah juta won."

"Tapi nak, katakan padaku... siapa yang bisa menyamar jadi diriku dan menelepon manager?"

"Pastinya paman!"

"Apa? Adikku yang kutindas? Bajingan hitam itu!? Manager, jika dia datang kesini lagi...

"Aku mengerti, Tuan! Aku tau bagaimana menanganinya. Dia mungkin datang kesini dengan utuh, tapi aku akan memotongnya menjadi berkeping-keping. Jika tidak, aku bukanlah anak tetangga."

"Apa? Kau anak tetangga?"

"Benar."

"Nak, kupikir sudah waktunya kita pergi."

"Kajja, palli!"

...

"Selamat pagi, Tuan."

"Diam! Dimana manager?"

"Dia di ruangannya, Tuan."

Tuan Kim melangkah menuju ruangan tersebut.

Tanpa menunggu lama, ia langsung memaki manager itu.

"Yak! Beraninya kau abaikan pesanku dan memberi uang pada anakku! Aku akan menutup bank-mu, jika tidak... jangan sebut namaku Kim Hyun Jo."

"Kim Hyun Jo? Hahaha... jadi kau orangnya? Kau keparat, bajingan, orang hitam!"

Manager itu meninju perut Tuan Kim saat Tuan Kim menunduk ia langsung menyikut bahunya hingga ia jatuh, tak lupa dengan tangan yang masih menganggur, ia memelintir tangan Tuan Kim ke belakang.

"Bawa dia masuk dan buat dia meronta-ronta sampai menyesal!" perintahnya pada ketiga orang bodyguard.

"Tidak!"

"Bawa dia pergi!"

Mereka mengangkat tubuh Tuan Kim dan membawanya ke salah satu ruangan untuk dipukuli.

"Kemana kalian membawaku pergi?"

"Beri dia pelajaran, biar dia rasakan akibat perbuatannya."

🍁🍁🍁

Saat ini Namjoon dan Taehyung tengah menikmati soju di kedai pinggir jalan.

"Hakkkhhh.. nikmat sekali minuman ini." Kata Taehyung meneguk segelas soju hingga habis lalu menuangkannya lagi ke dalam gelas.

"Aku rasa kita bisa dengan mudah menipu semua orang atas nama appa-ku."

"Bajingan!"

"Omo! Appa? Bagaimana bisa kau menemukan kami di sini?"

"Kau keparat, bajingan! Aku bisa mengendus baumu, dasar tikus gila!" Tuan Kim memukul dan menjewer kedua pemuda itu tanpa ampun.

Keduanya lari terbirit-birit menghindari pria tua itu.

"Akan kupatahkan tulang kalian. Kembali!"

"Mereka sudah pergi!" teriak Joo Han yang juga berada di sana.

"Semua cara telah aku lakukan, namun selalu gagal."

Serupa Tapi Tak Sama [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang