Di sebuah pasar
Tinnnn!!!
Jihyo terkejut mendengar suara klakson mobil yang begitu kencang tepat di belakangnya, ia menoleh ke asal suara itu dan ternyata...
"Hai...," seorang gadis tengah menyapanya sambil tertawa geli.
Jihyo menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah konyol sahabatnya itu. Ya, dia adalah Irene. Gadis cantik berambut ikal yang memiliki kepribadian jahil, sedangkan Jihyo sebaliknya.
"Kau membuatku takut."
"Selamat ulang tahun untuk sahabatku...," Irene memeluk Jihyo, "Irene, terima ini!" Ia memberikan sebuah kado berbentuk persegi kepada Jihyo yang diterimanya dengan senang hati.
"Sekarang katakan, kenapa kau memanggilku kemari?"
"Kita akan berbelanja."
"Untukmu sendiri atau untukku?"
"Itu tak masalah, chagi. Kajja!"
"Aku hampir lupa "
"Apa?"
"Aku harus menukar baju. Kau tunggu, aku takkan lama. Sebentar saja." Irene bergerak menuju mobilnya.
Sementara itu...
Namjoon melintas bersama mobilnya di pasar yang jaraknya tak jauh dari tempat Jihyo berdiri. Pria itu menyetir sambil bersenandung, tiba-tiba saja pandangannya silau. Rupanya kado pemberian dari Irene lah yang membuat mata Namjoon silau sebab bungkus kado yang berwarna silver terpantul oleh cahaya matahari dan mengenai kaca depan mobilnya.
Namjoon melongo melihat gadis itu, matanya bertemu dengan mata Jihyo. Hingga ia lengah dan...
Bruk!
Namjoon menabrak mobil Irene yang tengah diparkir membuat gadis itu yang sedang berdiri di depan mobil ikut terdorong dan jatuh menindih tukang telur berikut telur yang dijualnya hingga pecah.
Taehyung. Pria itu yang sejak tadi tertidur di dalam mobil, kini terbangun.
Irene bangkit, matanya diedarkan kesekitar mencari sosok bajingan yang membuatnya sial.
"Siapa yang melakukannya?" Gadis itu bangkit dengan susah payah.
"Kurang ajar! Apa kau buta? Cepat keluar!" Bentaknya.
Namjoon keluar dari mobil.
"Aku minta maaf."
"Apa, minta maaf? Kau hancurkan lampuku dan telur orang malang ini. Siapa yang akan menggantinya, appa-mu?"
"Biar saja, Irene. Dia sepertinya orang kaya." Tahan Jihyo.
"Orang kaya dari mana? Dia lebih mirip tukang sepatu."
"Yak, Ratu galak." Kata Taehyung ikut lompat keluar dari mobil.
"Mwo?"
"Diamlah! Jangan banyak bicara. Namjoon-ah, ambil uangnya." Perintah Taehyung sambil memakai topinya.
Namjoon merogoh uang itu dari saku jaket. Mengambilnya beberapa lembar.
"Yak, pencuri ayam. Berapa telurnya?"
"500 won."
"Ini ambil. Dan berapa telurmu?"
"Mwo?" tanya Irene bingung, namun dengan nada kesal.
"Maksudku lampumu."
"500 won!"
"Ambil ini, 1000 won." Taehyung memberikan uang itu kepada Irene.
"1000? 500 nya untuk apa?"
"Kau akan segera tau!"
Prak!
Taehyung menghancurkan lampu satunya lagi dalam sekali tendangan.
"Untuk ini. Kajja, Namjoon-ah!"
Irene geram.
"Chakkaman!" Ia membuka dompet dan mengeluarkan isinya.
"Mwo?"
"Ini 5000 won!" Gadis itu melempar uangnya dengan sadis ke arah dada Taehyung.
"Untuk apa?"
"Aku akan memberitahumu!"
Irene mengambil batu di bawahnya, lalu berancang-ancang untuk menimpuk Taehyung namun diurungkan, ia malah beralih melemparkan batu itu pada kaca depan mobil Namjoon.
"Untuk ini," ucapnya merasa puas.
Bukannya geram tapi Taehyung malah tertawa meremehkan, "Tapi itu hanya 4000 won."
"Simpan sisanya sebagai tip. Kau mengerti bodoh?" Gadis itu melangkah mendekati Taehyung, menempelkan jari telunjuknya pada dada pria itu lalu mencolek dagunya.
"Kajja, Jihyo! Hahaha...."
"Dasar kau... keong racun!"
Taehyung ingin mengejarnya namun Namjoon menahan lengan pria itu.
"Lupakan saja, dia cuma wanita."
"Jadi kenapa? Dia memberi tip dan memanggilku bodoh. Apa aku terlihat bodoh?"
Namjoon menahan tawa tanpa menjawab pertanyaan Taehyung.
🍁🍁🍁🍁
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serupa Tapi Tak Sama [ END ]
FanfictionBagai langit dan bumi, begitulah perumpamaan yang pantas disangdingkan untuk dua orang pemuda yang memiliki perbedaan latar belakang. Kim Namjoon, pria yang biasa dipanggil Namjoon itu berasal dari keluarga kaya yang terpandang. Bahkan kekayaan dari...