Begin

2.7K 274 24
                                    

Jungkook menatap sosok asing yang ada di hadapannya dengan alis terangkat, dia bingung sungguh – sungguh bingung dengan pria yang rapi dengan setelan jasnya seperti para maid di rumahnya. 

"Jung Taemin, namanya Jung Taemin, dia sepantaran dengan Min Ho, mulai sekarang selain kepala Lee, kepala Hwang, dan Min Ho, Taemin juga akan mengawasimu, kalau Baekhyun mengatur jadwalmu saat disekolah, maka Taemin mengatur semua jadwalmu dirumah dan di tempat les," Jungkook menghela nafas panjang, menatap pria yang sekarang membungkukkan badannya sopan. 

"Dan ingat Jungkook, jadwalmu untuk menemui Chanyeol Samchon juga akan diatur oleh Taemin, jadi mulai hari ini kau harus menjalankan semua itu, arraseo??" Jungkook mengangguk. 

"Arraseo appa,"

"Kepala Lee, antar Jungkook sampai ke sekolahnya, mulai sekarang Jungkook tidak akan memakai sepedanya," Lee ahjussi mengangguk patuh. 

"Dan Min Ho - ssi, kau bisa antarkan Taemin menemui Baekhyun untuk mengatur jadwal Jungkook, dan jangan lupa kalian harus memberikan laporannya padaku, ingat Min Ho – ssi pastikan Jungkook tidak menyentuh makanan di kantin sedikitpun," Min Ho mengangguk, sedangkan Jungkook memutar bola matanya sebal, semuanya menjadi aneh sekarang. 

"Oke, Jungkook – ah ingat baik – baik, turuti ucapan appa," Jungkook mengangguk kemudian berpamitan. Jongsuk menatap punggung Jungkook dengan tatapan nanar, Hye Ra mengelus bahu Jongsuk lembut. 

"Taemin – ssi, pastikan kau atur jadwal Jungkook dengan benar, jangan ada kegiatan fisik lebih dari satu setiap hari," Taemin mengangguk. 

"Kau sudah membaca catatannya bukan, kau bisa berdiskusi dengan Baekhyun untuk memilih kegiatan mana yang harus dikurangi,"

"Arraseo tuan," Taemin membungkuk sopan. 

"Pergilah, Min Ho – ssi, jangan lupakan tugasmu," Min Ho mengangguk kemudian meminta Taemin mengikutinya. Meninggalkan Jongsuk dan Hye Ra yang saling berangkulan. 

"Kapan kita akan menghubungi Jungwook dan Junghoon??" tanya Hye Ra kepada Jongsuk, sedangkan Jongsuk tersenyum.

*****

Semua mata memandangnya dengan kagum, bagaimana tidak dia turun dari sedan mewah dengan supir yang membukakan pintu dan membungkuk sopan, memberikan tas kepunyaannya sebelum berpamitan untuk pergi. Dan Hoseok membeku ditempatnya, melihat pemandangan ini membuat Hoseok yakin dia tidak salah lihat kemarin. Jungkook melenggang santai di sepanjang koridor dengan earphone merah ditelinganya. Seokjin yang kebetulan melihat juga sedikit terpana, tidak percaya jika status sosial Jungkook itu tinggi. 

"Wooahh, aku baru tahu kalau Jungkook anak orang kaya, pantas saja barang yang digunakannya terlihat mahal," suara khas kepunyaan Jimin membuat Hoseok dan Seokjin menoleh, tanpa mereka sadari Jimin sudah berada diantara mereka. 

"Darimana kau tahu barang mahal atau bukan??" Jimin berdecak mendengar pertanyaan Seokjin, sedangkan Hoseok memilih menyimak meskipun dia juga ingin tahu. 

"Tentu saja, yaa meskipun aku malu mengakui ini, aku punya tiga noona dan salah satu noonaku suka mengajakku ke pusat perbelanjaan dan memberitahu benda – benda yang hanya bisa dibeli dengan black card, dimana harga murahnya saja sudah ratusan ribu won, kalau tidak salah sepatu Jungkook termasuk dalam list teratas dengan model yang langka, aku ingin memiliki itu tapi noona dengan menyebalkannya menarikku ke toko kosmetik dan gaun, jam tangan Jungkook rolex wahh aku hanya memiliki satu dirumah itupun hadiah dari noona yang kebetulan sangat baik hati padaku dan ponselnya ya ampun itu ponsel keluaran terbaru, belum lagi dengan tasnya dan.." Jimin menoleh ke kanan dan ke kiri, kemudian mengerjap.

GREY (BTS FF) - Slow Update - [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang