Anyyeong....
Jungkook menatap pohon natal di depannya dengan mata berbinar, dia baru saja menghiasnya bersama kedua kakaknya. Jungkook bertepuk tangan melihat indahnya pohon natal yang terpajang di ruang keluarga mansionnya itu. beberapa maid sedang menghias ruangan itu dengan suasana natal.
"Kau senang eoh??" jungkook mengangguk mendengar pertanyaan jungwook. Dalam hidupnya jungkook tidak pernah menyangka kalau ternyata keluarganya bisa sehangat ini. Seingatnya ini adalah kali pertamanya mereka merayakan natal bersama dengan suasana hangat. Biasanya dia tidak diijinkan keluar kamar dan diperintah mengerjakan tugas saja. Jungkook benar – benar merasa sangat bahagia dengan semua ini. Apalagi saat suatu pagi dia bangun dan mendapati dirinya berada di dekapan hangat kedua orang tuanya.
"Kalian sudah selesai menghiasnya kan? Kalau begitu ayo makan cemilannya dulu ne?" mereka mengangguk duduk di depan meja yang sudah terhidang beberapa kue. Tangan jungkook akan meraih satu kue jahe yang menggoda di matanya, namun tangan sang ibu sudah terlebih dahulu menepisnya. Semuanya memang berubah, namun ada satu yang tidak, tentang makanannya. Hye ra menyodorkan satu kotak biskuit di hadapan jungkook.
"Makan yang ini," jungkook mengerucutkan bibirnya kesal, sedangkan kedua kakaknya hanya tertawa melihat ekspresi menggemaskan adiknya.
"Turuti atau kau akan menghabiskan natal di rumah sakit," jungkook hanya mengangguk, mulai memakan biskuit yang ada di hadapannya. Semuanya mulai berubah, semuanya terasa hangat. Jungkook bahagia bisa melihat tawa sang ayah. Jungkook bahagia karena tertawa bersama keluarganya. Dan jungkook berharap, bulan desember berikutnya semuanya masih sama.
"Eomma, Appa," panggil jungkook pelan, dia berharap kedua orang tuanya bisa mengabulkan keinginannya kali ini.
"Bagaimana kalau kita meramaikan mansion kita saat malam natal?" jongsuk mengangkat alisnya heran.
"Apa kalian tidak kasihan dengan para maid yang tidak bisa merayakan natal bersama keluarganya karena harus bekerja?" jongsuk dan hye ra saling berpandangan, menatap jungkook yang tengah menatap mereka juga.
"Bagaimana kalau mereka di beri jatah waktu libur untuk merayakan natal bersama keluarganya," jongsuk menghela nafas panjang.
"Jungkook – ah, mereka semua sebatang kara, hanya kepala hwang, kepala lee dan min ho yang masih memiliki hubungan darah, keluarga mereka ada disini,"
"Jinjja??" jongsuk mengangguk. Dia memang sengaja merekrut maid yang hidup sebatang kara agar mereka tidak merisaukan kehadiran keluarga.
"Mereka sudah seperti saudara antara yang satu dengan yang lain,"
"Berarti kita akan merayakannya bersama mereka??" jongsuk mengangguk membuat jungkook tersenyum lebar.
"Yeiy,, rumah kita akan ramai dong, Appa juga menyiapkan hadiah untuk mereka??" jongsuk mengangguk, dalam hatinya menyesal karena sudah mendidik jungkook dengan keras selama ini, padahal anak itu sebenarnya masih membutuhkan kasih sayang dengan belaian, bukan paksaan atau pukulan. Dalam hati jongsuk berjanji akan berbuat sewajarnya, seperti yang dilakukan para ayah pada umumnya.
"Appa, bagaimana kalau kita mengundang teman – temanku??" dan pertanyaan yang sedari tadi hye ra takutkan terjadi. Jongsuk diam untuk sesaat.
"Jungkook – ah, mereka memiliki keluarga biarkan mereka menghabiskan waktu bersama keluarganya saat malam natal, kau bisa berkumpul dengan mereka di suatu tempat, appa yang akan mengurusnya, otte??" jungkook berpikir sebentar kemudian mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREY (BTS FF) - Slow Update - [COMPLETE]
FanfictionHidup itu abu - abu, karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Dengan siapa akan bertemu, bagaimana caranya bertemu, bagaimana menjalani harinya dan bagaimana kalau pada akhirnya berpisah. Yang jelas, hidup memiliki warna tersen...