THE END
Tulisan besar – besar di layar membuat suasana hening untuk sesaat kemudian terdengar suara tepuk tangan yang memeriahkan ruang rawat VVIP itu yang disulap mendadak menjadi bioskop.
"Eomma kenapa semuanya menjadi terharu, kookie yang buat naskahnya saja tidak terharu," saera yang duduk diapit dua putranya memandang bungsunya yang tumben tidak tertidur di pangkuan jaebin.
"Kami terharu karena semua itu hanya film,"
"Siapa dulu kookie.. uhuk,"
semua orang mendadak menatap khawatir jungkook yang terbatuk, jaebin sudah menepuk pelan dada jungkook yang masih terperban kemudian membantu anak itu minum dan kembali membenahi selimut yang membungkus tubuh bungsunya yang dalam kondisi telanjang dada itu. Terdengar helaan nafas panjang setelah kembali melihat cengiran dari wajah menggemaskan itu meskipun masih memerah karena insiden batuknya tadi. Jaebin membenahi posisi selang oksigen yang masih melintang di wajah bungsunya.
"Kookie tidur saja ne?" jungkook menggeleng.
"Kenapa ending filmnya masih menggantung appa, apa itu karenaku??" jaebin tersenyum menatap wajah – wajah yang selama ini sudah membantunya menjaga bungsunya yang ceroboh ini.
"Tidak juga,"
"Kalau begitu, seolah – olah kookie sudah mati dong, padahal kan tidak seperti itu," jaebin terkekeh kemudian menunjuk enam remaja yang duduk berpisah dengan keluarga masing – masing.
"Kau sudah melakukan yang terbaik, kau pasti tidak tahu kalau di ending air mata mereka benar – benar asli,"
"Jinjja?? Yoongi hyung? Kau menangis benar – benar menangis?" orang yang dimaksud memalingkan wajahnya ke luar jendela, pipinya bersemu merah.
"Benar sekali kookie, ahjumma dan ahjussi sampai bingung melihatnya, tidak menyangka kalau yoongi bisa menangis,"
"Eomma.. appa," yoongi merajuk membuat – Min Wolsuk dan Min Yoonji - kedua orang tua yoongi terkekeh.
"Oppa, kalau oppa cengeng Nara mau jadi adik jin oppa saja," pernyataan adik perempuannya membuat yoongi melotot.
"Apa maksudmu?? Jangan kira karena dalam film kau jadi adik jin hyung kau jadi durhaka kepada oppamu??"
"Habis, oppa malu – maluin," jawaban dari anak polos itu membuat seisi ruangan terkekeh.
"Dasar yoongi hyung," celetukan itu membuat yoongi semakin meradang.
"Berkacalah Kim Taehyung kau yang paling menyedihkan adegan menangisnya, kau meneteskan air matamu diatas bunga oh bukan kau menangis bunga yang gugur, takut mereka terluka" niat hati ingin menggoda taehyung malah cemberut.
"Aigoo adik Noona jangan cemberut dong," soori menggemas kedua pipi taehyung.
"Noona, aku adukan kepada kyu hyung.. hyung kau tahu noona sudah menyelingkuhimu dengan siwon hyung,"
"Hey bocah, sepertinya otakmu terbalik karena berperan di film ini,"
"Memangnya kenapa hyung?" taehyung menatap penuh tanya kepada dua orang laki – laki yang duduk berdampingan.
"Kyuhyun itu kakakmu, dan aku adalah kakak iparmu, kami menikah di tengah lokasi syuting apa kau lupa??" taehyung mengerjap kemudian menatap kedua orang tuanya – Kim woobin dan Kim yeonwa – yang tengah terkekeh.
"Benarkah itu eomma? Aku punya hyung? Seingatku aku hanya punya noona, itupun tidak pernah muncul kecuali di ingatanku, ingatan menyebalkan,"
"Tatae hyung, sadarlah filmnya bahkan sudah selesai kenapa masih terbawa suasana??" celetukan jungkook membuat taehyung terkekeh.
"Aigoo aku hanya bercanda hyung, kau mau memaafkanku kan??" kyuhyun memalingkan wajahnya sedangkan taehyung tengah berusaha untuk membujuk. Seisi ruangan kembali terkekeh.
"Jin hyung, kookie lapar," seokjin yang duduk diapit kedua orang tuanya mendelik sebal ke arah jungkook sedang jungkook juga meringis mendapat tatapan mengerikan dari kedua orang tuanya.
"Aku mendadak ingat ayam tepung saat melihat jin hyung," pernyataan pembelaan itu lagi – lagi mengundang kekehan sedangkan seokjin sudah merengut kesal.
"Appa, apakah hoseok hyung menangis juga? Jimin hyung juga? Namjoon hyung juga??" jaebin mengangguk sedangkan ketiga insan itu sibuk bersembunyi di belakang tubuh kedua orang tuanya.
"Yak, bajingan kecil bagaimana kita tidak menangis kalau kami harus menyelesaikan syuting sedangkan kau berada di ruang operasi," hoseok menyalak galak, matanya sudah memerah. Sedangkan jimin menyembunyikan wajah penuh air matanya di lengan ibunya, hal yang sudah lama tidak dilakukannya.
"Aigoo berhentilah menangis Jim, jungkook sudah baik – baik saja," jimin menggeleng sedangkan namjoon memalingkan wajahnya ke arah jendela.
"Mianhae karena membuat kalian cemas, uhuk.. ugh appa sesak," rengekan itu membuat atensi semua orang beralih jaebin mengelus dada jungkook lembut. Minhyuk bergegas menghampiri menyuntikkan obat ke lengan jungkook, membuat anak itu melenguh kecil, kemudian menghela nafas panjang setelah melihat anak itu terlelap, jaebin baru saja melakukan jurus andalannya untuk membuat jungkook tertidur.
"Dia hanya lelah, imunnya kan memang berbeda besok dia pasti akan membahas filmnya lagi, kalian juga pasti lelah kan??" terdengar helaan nafas panjang dari semua orang.
"Kenapa dia hobi sekali membuat orang panik," namjoon angkat suara membuat seisi ruangan terkekeh pelan. Memang anak itu collapse tidak pada waktunya, di saat adegan sudah klimaks anak itu malah enggan bangun dan mendapati vonis kalau paru – parunya mendadak lemah dan harus di operasi, siapa yang tidak mengkhawatirkan anak itu, tidak ada pastinya karena semua orang yang ada di ruangan itu sangat menyayangi jungkook. Bocah pengidap sindrom itu berhasil memikat hati semua orang karena perbedaannya.
Aku mau nanya, bagaimana perasaan kalian setelah selesai membaca epilog? bilang yaa, itupun kalau kalian mau.. wkwkwk.
Yeiiiii.. tamat juga epilognya kelar juga akhirnya. wkwkw jangan lupa stay di Book berikutnya yaa... gimana? asyik kan epilognya?, jadiii intinya semuanya hanya film yaa, wkwkwk kalau mau protes silahkan protes ke pak sutradaranya Kookie yang menggemaskan di book berikut berikutnya lagi.
So, perjalanan belum berakhir, jungkook dkk akan hadir setelah JIKA tamat, oke?? karena aku tahu bahwa semua cerita di grey hanya terjadi di film
jangan lupa mampir juga ke work ku yang lain
Sudah update untuk cast, otw part 1.. stay di malam minggu depan, di beda book. muach.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREY (BTS FF) - Slow Update - [COMPLETE]
FanfictionHidup itu abu - abu, karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Dengan siapa akan bertemu, bagaimana caranya bertemu, bagaimana menjalani harinya dan bagaimana kalau pada akhirnya berpisah. Yang jelas, hidup memiliki warna tersen...