NO

1.9K 223 12
                                    

Anyyeong, akhirnya punya paketan lagi. :) selamat menikmati, maafkan aku yang telat up


Hyera menatap Jungkook yang sudah terlelap setelah makan dan meminum obatnya, dielusnya pelan surai hitam Jungkook sembari menatap wajah pucat bungsunya. Rasanya sakit sekali saat melihat Jungkook terbaring lemah seperti ini, belum lagi dengan kabar dari sang suami yang mengatakan bahwa putra sulungnya juga dalam kondisi kritis. 

"Kenapa harus terjadi? Apa salahmu nak," Hyera terisak kemudian menarik nafas panjang, dia harus kuat apalagi saat mendengar suara pintu terbuka. 

"Eomma,"

"Junghoon-ah," Junghoon menghambur ke dekapan hangat Hyera sembari menghela nafas panjang. 

"Kookie bagaimana??"

"Sudah mulai membaik, bagaimana dengan hyungmu?" Junghoon menghela nafas panjang. 

"Dia belum sadar, lukanya cukup dalam beruntung tidak mengenai organ vitalnya, apa eomma bersedih?" Hyera mengangguk, dia sedih dengan kenyataan ini. kenyataan yang memporak porandakan keluarga bahagianya. 

"Padahal baru sebentar kita bahagia," Junghoon tersenyum, berusaha menguatkan ibunya. 

"Appa sedang berusaha membuat pertahanan eomma,"

"Junghoon-ah, tolong jaga kookie dulu ne? Eomma ingin menemui hyungmu," Junghoon mengangguk, kemudian dia menatap wajah adiknya yang terlelap begitu tenang tanpa tahu bahwa orang – orang disekitarnya mulai menggila. 

"Kau harus cepat sembuh eoh, hyung akan menjagamu," Junghoon mengecup kening Jungkook lama kemudian menggenggam jemari Jungkook menyalurkan kasih sayangnya yang selama ini dia tahan selama sepuluh tahun.



*****



Kibum tidak pernah semarah dan sekhawatir ini sebelumnya dia menatap Haneul yang sudah meneteskan air mata. 

"Haneul-ah, kita akan menyelamatkan Seokjin tanpa harus melukai anak itu,"

"Oppa dimana otakmu, aboeji tidak pernah main – main dengan ucapannya, jangan bercanda soal nyawa Seokjin," Kibum mengusap wajahnya kasar, menurutnya ini terlalu mendadak meskipun sebenarnya dia sudah waspada setelah kedua pengawal setia ayahnya itu mendatanginya. 

"Haneul-ah, kau seorang ibu bukan? Apa kau bisa membayangkan berada di posisi ibu anak itu dan melihat anaknya sendiri meregang nyawa,"

"Aku tahu! Tapi aku eommanya Seokjin, dan nyawa Seokjin sedang terancam,"

"Aboeji tidak akan menyakiti cucunya,"

"Apa maksudmu oppa, tidak menyakiti? apa yang kau maksud tidak menyakiti!, aboeji pernah hampir membunuh Seokjin!" 

Kibum menghela nafas panjang, tidak tahu harus dengan apa menenangkan istrinya. Dilihatnya hanna yang juga menatapnya takut, dia ingin berusaha tenang dia ingin berusaha menghindar. Selama ini dia sudah banyak melakukan kesalahan dengan penemuan – penemuannya yang sialnya diketahui ayahnya, apalagi setelah sepuluh tahun berlalu penemuan itu di ujicobakan dengan tidak manusiawi kepada seorang anak yang bahkan belum genap berusia lima tahun. 

"Haneul-ah, kita harus tenang dan memikirkan jalan keluar terbaik dengan semua ini, selama anak itu belum di tangan abeoji, dan Seokjin hanya gertakan,"

GREY (BTS FF) - Slow Update - [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang