25||Weekend

9.6K 834 67
                                    

"Kamu yang nyetir!"

Agam mencebik lalu menggeleng, "Gue baru pulang juga." katanya.

Adam mendelik , masih menyodorkan kunci mobil pada kembarannya itu. "Aku nggak mau nyetir." katanya tetap kekeh.

"Paaa!!!" Agam berteriak memanggil papanya yang masih berada didalam rumah, "Adam ngajak berantem,Pa!!!"

Papa dan Mama yang memang baru keluar dari dalam rumah hanya bisa menggeleng melihat kelakuan si kembar itu.

"Be a man, guys!" Kata papa.

"Okeh! Kita adu panco kalo gitu, bang! Siapa yang kalah dia yang nyetir!"

Adam memutar bola mata, "Males Gam aku ngeladenin sifat kekanakan kamu itu." katanya.

"Ya udah, kalo gitu papa aja yang nyetir." Agam memberi usul.

"Duhh tangan Papa kebas,nih!" giliran Papa yang beralasan sekarang, membuat mama mencubit pinggangnya.

Atha yang baru keluar dan sempat mendengar keributan seputar siapa yang menyetir mobil itu langsung mengambil kunci dari tangan Adam. "Biar gue yang nyetir." ucapnya seraya membuka pintu kemudi.

Agam tersenyum, mengacungkan jempol pada sang adik yang kini sudah masuk dan duduk dibalik kemudi.

        Adam masuk dan memilih duduk dibangku  belakang, disusul dengan kembarannya. Lalu Mama dan Papa yang duduk dibangku tengah.

Atha mengernyit, menoleh kekursi belakang dimana keluarganya duduk disana, "Mana Bella,ma?" tanyanya tertuju pada mama.

"Loh bukannya kalian sekamar?" mama malah bertanya balik, tapi ada benarnya juga.

Ketika mereka dilanda bingung soal keberadaan si bungsu yang nggak muncul-muncul, Bella baru saja keluar dari dalam rumah. Ia nampak berpamitan pada Mbok Rumi.

       Agam yang pecicilan langsung memajukan tubuhnya untuk melihat Bella dari Jendela tengah. "Wiidiih!!" soraknya , "ciee adek gue cantik banget,sih! Ini baru cewek asli.." imbuhnya yang langsung disambut sebuah pukulan dari Papa dikepalanya. Dia ber-duh ria seraya mengelus kepala. Mengundang tawa geli yang lain. Termasuk Bella.

"Gue duduk disini,ya?" Bella bertanya pada Atha. Namun, Atha sepertinya tidak mendengar. Gadis itu justru diam sembari menatap sang adik. "Kak?? Kak Atha!"

"Eh?" Atha baru sadar, "Iya-iya. Elo duduk didepan, emangnya elo mau duduk bertiga bareng papa sama mama?"

Bella mencebik. Dasar Atha! batinnya.

Padahal, Atha hanya bermaksud menetralkan dirinya sendiri yang sempat terpesona dengan penampilan sang adik.

     Mengenakan  Flower dress selutut dan sepasang flat shoes warna hitam membuat Bella terlihat cantik meski sederhana. Ditambah polesan sedikit make up pada wajahnya itu, juga rambut sebahunya yang ia biarkan tergerai. Bella benar-benar cantik.

"Tha?!"

"Eh- ya, kenapa Pa?"

"Kamu niat nyupir nggak hari ini? Kok nggak berangkat-berangkat dari tadi?"

Atha menggaruk kepalanya,nyengir. Gadis itu langsung menstater mobil , dan mulai mengemudi menuju tempat rekreasi mereka hari ini.

***

        Atha dan Bella sama-sama belum mengetahui tempat rekreasi mereka hari ini. Saat Atha menanyakan tujuan pada sang papa, gadis itu terlonjak kaget dibalik kemudi. Ia langsung protes pada sang papa yang hanya tertawa seraya membalasnya dengan candaan. Padahal, Atha sedang tidak bercanda saat itu.

Atha,That's Her Name (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang