Anak-anak dari Althaf tengah menikmati sarapan pagi mereka dengan khidmat. Keempat orang itu sibuk dengan sarapan masing-masing, hanya denting garpu dan sendok yang sesekali beradu dengan mangkuk mendominasi suasana meja makan pagi ini dengan bubur ayam sebagai menunya. Hingga si sulung akhirnya angkat bicara.
"Atha." Panggil Adam .Atha mengangkat kepala, ia menatap Adam dengan raut heran sekaligus senang---akhirnya Adam menegurnya lagi. "Abang gak mau lagi ngurusin yang kayak malam itu,ngerti kamu?" Kata Adam penuh penegasan. Atha mengangguk lalu kembali melanjutkan sarapannya.
"Nyante aja napa,dam? Atha gak bunuh anak orang juga." Agam menyahut tanpa mengalihkan pandangannya dari mangkuk.
Aktifitas makan Adam pun jadi terhenti mendengar sahutan kembarannya itu. Dia menatap Agam disebrangnya dengan ekspresi biasa, tapi sendok ditangannya mendarat sempurna mengenai kepala Agam hingga pria itu menggaduh kesakitan.
Agam mendengus dengan wajah kesal setengah mati, Adam ini emang sadis banget. "Sakit woiy!" Katanya tidak terima.
"Sekali lagi kamu ngomong kayak gitu, kubakar poster bugil dikamar kamu itu!"
Agam mengendikan bahu,cuek. "Bakar aja." Gumamnya. Adam mendelik tidak suka, gak ada takut-takutnya sama sekali.
Ditengah perseteruan kembaran itu, Bella yang hanya diam saja sedari tadi tiba-tiba berdiri setelah melihat arloji ditangannya. Ia minum dengan tergesa. Mengambil tas janspotnya dan langsung memakainya.
"Udah mau pergi?" Tanya Adam.
Bella mengangguk, ini memang masih pagi tapi dia lupa akan sesuatu. Dia lupa pr matematika yang harus dikumpulkan hari ini,jam pelajaran kedua pula. Iya kalau jam pertama kosong, kalau enggak? Bella harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.ohh ya, Mana lagi gurunya killer. Bella gak mau kena oceh panjang lebar,apalagi sampai kena hukum. Dia masih berstatus murid baru.
"Mobil belum dipanasin loh,bell." Kata Adam mempringati. Ini masih pagi, masih jam enam lewat 15.
"Gue naik ojek online aja deh,bang." Jawabnya tergesa.
"Lama bell! mana ada Go-jek standby deket perumahan sini. Pangkalan ojek juga jauh. Nah loh.."
Bella mendengus sebal, ingin sekali dia menjitak Agam yang tersenyum jahil itu. Ish, Bella membuang muka. Bukannya nawarin buat nganter, malah bikin Bella tambah panik.
"Sama Atha aja." Agam berulah lagi. Atha menoleh ke Agam disebelahnya dengan tatapan yang seolah bilang 'Elo ngajak ribut gue?' . Agam senyum sok polos.
Atha hendak kembali menyendok buburnya , namun tertunda karena saat ia tak sengaja membalas pandangan Adam diseberangnya--- kedua mata Abang pertamanya itu seolah memerintah Atha untuk melakukan apa yang dibilang oleh Abang nomor duanya tadi. Atha gak mau, dia masih pengen leha-leha nonton spongebob di tv sambil nyemil roti tawar dengan selai kacang-coklat favoritnya. Lagian ini kan masih jam enam lewat lima be---ohh sudah jam enam lewat 19 ternyata. Sekolah masuk jam 7.15. Atha biasa datang pas mepet-mepet bel masuk sekolah.
"Gu--"
"Kak, gue mohon.."
Atha menghela napas setelah Bella memotong ucapannya yang seperempat pun belum selesai. Dan apa itu? Kenapa Bella menatap Atha dengan mata yang menyedihkan kayak anak anjing minta diadopsi gitu? Atha jadi gak tega,kan. Iya kan,Tha? Masa kamu tega sama adik tiri kamu yang cantik, dan jadi ngegemesin dengan puppy eyes-nya itu. Atha menghela napas,lagi.
Gadis dengan potongan rambut pendek , dada datar sempurna akibat pakai binder yang kontras dengan rok abu selututnya itu akhirnya berdiri seusai meminum air putihnya. Dia mengambil tas sekolahnya, menyelampirkan tas tsb dibahu kirinya dengan malas. Ia berjalan duluan , meninggalkan Bella yang masih berdiri ditempatnya sembari. tersenyum sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atha,That's Her Name (gxg)
Storie d'amoreGadis itu berkepribadian tenang, namun bisa jadi monster jika emosinya memuncak.Gadis itu tertawa ketika ada hal lucu didepan matanya, namun tidak banyak bicara. Senyumnya meneduhkan. Tawanya enak didengar. Tangisnya menyayat hati. Gadis itu p...