"Emmh..." Bella menggeliat dibalik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Perlahan kedua matanya terbuka dan mengerjap pelan.
"Pagi," sapa kakaknya lalu memberikan sebuah kecupan tepat dikening gadis yang masih berada diambang ketidaksadaran itu.
Bella kembali mengerjap, kali ini dua kali lebih cepat lantaran rasa kaget yang menyelimuti dirinya. Hanya satu kecupan pagi hari dikening mampu membuat Bella beku. Seperti mimpi saja.
"hey, kenapa belum bangun juga? Lo nggak mau sekolah?" Atha kembali berucap.
Bella melihat sosok itu yang kini berdiri disebelahnya seraya berkacak pinggang. Ia masih kaget, serius!
"Kakak tadi ngapain?" tanya Bella seperti orang linglung."Gue? Ngapain gue? Nggak ngapa-ngapain,tuh!" jawab Atha sambil mengendikan bahunya.
Bella bangun, nampak bingung. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Apa mungkin yang tadi hanya mimpi? Ahhh, Bella menggelengkan kepala. Dia menyingkap selimut dan turun dari tempat tidur ,lalu berjalan gontai menuju kamar mandi.
Atha terkikik begitu sang adik telah masuk kedalam kamar mandi. Ia menggeleng sambil tersenyum sendiri melihat wajah adiknya yang terlihat bingung. Kalau Bella bisa dengan mudah dibohongi seperti tadi, kenapa tidak Atha mencium bibir gadis itu saja sekalian?!
Bella baru saja turun saat ketiga kakaknya sudah hampir selesai sarapan diruang makan. Gadis itu nampak terburu-buru menghampiri meja makan.
"Bang Adam, gue duluan aja,ya?" ucapnya meminta izin.
"Lho kamu nggak mau abang anter?"
Bella menggeleng, wajahnya terlihat panik. "Buru-buru,bang!" ujarnya.
"Pasti lupa ngerjain pr lo,Bell. Ya, kan???" Agam menyahut seru.
"Bareng gue aja." tiba-tiba Atha bersuara, lalu gadis itu segera meminum air mineralnya dan bangkit dari kursi. "Ayo!" katanya seraya mengenakan tas ke punggungnya.
"Lah tumben lo mau ngajak Bella?"
Atha berdecak, melihat Agam dengan raut sebalnya. "Berisik lo!" gadis itu menghampiri Adam,lalu mencium punggung tangan abangnya itu. "Gue pamit,bang." katanya.
"Anjjay!! Mimpi apa lo semalem, Tha?!"
"Ahh bacot lo,Gam!"
Atha berlalu begitu saja meninggalkan ruang makan dan juga kedua abangnya yang saling pandang dengan raut heran, apalagi Adam. Tumben sekali,batinnya.
"Eh, ya udah ya,bang, Gue pergi dulu." Bella ikut pamit, tak lupa menyalimi kedua abangnya. Karena gadis itu memang sudah terbiasa berpamitan dengan sopan pada keduanya. Bukan seperti Atha yang biasanya main nyelonong saja.
***
"Kak-kak, gue turun disini aja,ya?"
Atha seolah de javu dengan ucapan Bella. Mereka belum sampai didepan gerbang sekolah, tapi Bella sudah minta turun. Sontak saja Atha menghentikan motir maticnya dan menoleh ke belakang. "Kenapa?" tanyanya heran.
Bella nampak gusar, "gue ngeri sama fans lo,kak.." jawabnya.
Atha tentu saja menggelengkan kepala, ia benar-benar tidak setuju dengan gagasan sang adik. Maka dari itu ia kembali menjalankan motornya tanpa perduli Bella bersungut sebal dibelakangnya.
Sampai dihalaman parkir sekolah , Bella langsung turun begitu sang kakak memarkirkan motornya. Ia memutuskan untuk langsung pergi karena sejak masuk gerbang, banyak sekali pasang mata yang melihat kearah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atha,That's Her Name (gxg)
RomanceGadis itu berkepribadian tenang, namun bisa jadi monster jika emosinya memuncak.Gadis itu tertawa ketika ada hal lucu didepan matanya, namun tidak banyak bicara. Senyumnya meneduhkan. Tawanya enak didengar. Tangisnya menyayat hati. Gadis itu p...