chapter 11

611 10 0
                                    

Sedangkan di tempat dan waktu yang sama ada seorang cewek yang memperhatikan mereka dari awal memasuki toko hingga sekarang

"Gue kira gue bisa ngedapatin hati lo"
"Dan sekarang gue sadar kenapa lo sampai gak bisa buka hati lo buat gue, dan kenapa lo gak suka deket deket gue"
"Itu semua karena lo udah ada yang punya. Udah ada yang ngisi hati lo, dan pastinya itu bukan gue" gumam Claudia dalam hati

"Masih lama gak" tanya Ricky yang muali bosan sambil memperhatikan sekitar.
Dan bola matan hijaunya berpapasan dengan bola mata coklat gelap milik seorang cewek yang sedang memperhatikannya dari tadi

Dan itu semua dia manfaatkan dengan cara mencium pucuk kepala Tania dan merangkul pinggangnya posesif, untuk memanas manasi cewek di depannya itu

Sedangkan Tania yang diperlakukan semanis itu oleh Ricky terus tersenyum manis

Ricky yang menyadari tatapan terluka dari cewek di depanya itu, entah kenapa merasa bersalah tapi dia berusaha menepisnya.
Dan membawa Tania pergi ke tempat lain.

***

"Sekarang lo ceritain sama kita ada apa sebenarnya" tanya Rani ketika mereka telah sampai di apartemen

"Gak ada apa apa kok"
"Kan gue udah bilang kalau gue cuma kurang tidur" elak Claudia

"Di.. kita tuh sahabatan udah lama"
"Dan kita juga udah saling mengerti satu sama lain"
"Jadi,lo gak usah bohong sama kita. Sekarang gue mau lo cerita seeemuuaanyaa" sambung Ani diikuti anggukan oleh Rani

"Tadi tuh, gue liat ricky di toko tempat kita tadi" kata Claudia yang sudah mulai ceritanya

"Tadi dia masuk bareng Tania, gue liat mereka mesra banget terus tadi gue liat Ricky nyium pucuk kepalanya Tania dan ngerangkul Tania possesif gitu. Yaa, gue cemburu tau gak" jelas Claudia sambil menitikan air matanya.

Seumur umur Claudia tidak pernah menangisi lelaki manapun, tapi entah apa yang terjadi sekarang dia menangisi seorang lelaki yaitu Ricky Wijaya bahkan tidak ada kenangan manis diantara mereka. Entahlah, Claudia saja bingung apa yang terjdi pada dirinya kenapa dia menjadi rapuh seperti ini hanya karena satu cowok.

"Udah Di. Lo yang sabar yaa" ucap Rani menenangkan

"Iya Di. Mana Claudia yang gue kenal dulu, mana Claudia yang gak pernah menagis, mana Claudia yang tegar, mana Claudia yang berani, mana Claudia yang selau tersenyum walaupun sebenarnya dia rapuh, mana Claudia yang pantang nangis, mana Claudia yang gak pernah bersedih, mana Claudia yang gak takut sama siapapun, mana Clau....." ucap Ani terpotong karena mulutnya sudah di bekap pake tangan Rani

"Udah ya Ni"
"Lo cuma bikin tambah pusing tau gak" potong Rani yang di ikuti cekikikan dari Claudia

"Iihhh"
"Apaan sih lo Ran, gue kan pengen ngehibur Claudia" protes Ani yang sudah berhasil menyingkirkan tangan Rani dari mulutnya

"Habisnya lo sih,, bukannya ngehibur malah tembah bikin pusing tau gak" omel Rani
Sedangkan Ani hanya cemberut mendengarnya, dan Claudia hanya geleng geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu. Dalam hatinya dia sangat bersyukur masih memiliki kedua sahabatnya yang selalu tau cara bagaimana membuatnya tertawa disaat dia punya masalah

"Tapi Di. Tania itu siapa" tanya Rani

"Oh iya, gue lupa bilang ke kalian"
"Tania itu cewek yang waktu itu ngelabrak gue di toilet kampus" jelas Claudia

"Ohh"tanggap Rani dan Ani serempak

"Berarti bener dong kalau mereka pacaran" sambung Ani

"Hmmmp"
"Gu juga gak tau, tapi kayanya sih bener" balas Claudia lemes

"Yaudah kalee. Biarin aja, masih banyak cogan kok di kampus" ujar Ani menenangkan

"Contohnya Vino" sambung Rani sambil melirik Ani yang sudah diam mematung

Sedangkan Claudia yang melihat wajah memerah dari Ani hanya bisa tertawa lepas bersama Rani

"Udah kalee, tuh muka biasa aja"
"Kita udah tau semuanya kok"
"Gak usah di sembunyiin lagi deh" kata Claudia geli melihat muka Ani yang sud

I Love You But I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang