chapter 24

601 8 0
                                    

Jakarta, 4 tahun kemudian....

Seorang wanita cantik keluar dari mobil yang telah dibukakan oleh supir pribadinya dan melangkah masuk kedalam rumah mewah berwarna putih gading, rumah keluarga Cesaro.
Semua pelayan yang melihatnya memasuki rumah langsung menunduk hormat dan memberikannya jalan menuju tangga kekamarnya

"Permisi nona" sapa Yuli pelayan di rumah keluarga Cesaro ketika dia melihat anak dari tuannya itu menginjak anak tangga kedua

"Ya, kenapa Yuli" balas Claudia ramah. Ya, wanita itu adalah Claudia Leyata Cesaro. Gadis cupu dulu

"Nanti malam, Tuan dan Nyonya Cesaro akan mengadakan makan malam dengan rekan bisnisnya dari Bandung dan beliau berharap bahwa Nona mau ikut menyambut mereka" jelas Yuli panjang lebar

"Baiklah" jawab Claudia singkat.
Sebenarnya dia sangat malas untuk ikut makan malam dengan rekan bisnis ayahnya, karena pasti ujung ujungnya ayahnya akan menjodohkannya dengan anak dari rekan bisnisnya.

Claudia melanjutkan langakahnya menuju kamarnya dilantai dua, ini pertama kalinya setelah kepindahannya keapartemen dia datang memasuki kamarnya lagi, selama ini meskipun dia sering datang berkunjung kesini, tapi dia tidak pernah memasuki kamarnya walau hanya sekedar beristrahat sebentar. Memang sekarang dia telah menjadi dokter seperti keinginannya dan bekerja di Rumah Sakit milik ayahnya.

Tok tok tok

"Non, makan siang sudah siap" ucap pelayan dibalik pintu

"Simpan aja, saya udah makan tadi"
"Sekarang saya mau istrahat" balas Claudia setengah berteriak

Setelah mengucapkan itu dan merasa bahwa pelayannya telah pergi, dia bergegas naik ketempat tidurnya tanpa melepas pakaian yang dipakainya tadi, dan segera meluncur ke alam mimpi.

***

Claudia merasa ada seorang yang mengganggu tidurnya.

"Sayang"
"Claudia,..bangun sayang" ucap Diana pelan sambil mengguncang tubuh anaknya itu

"Maa..." panggil Fanda pelan di depan pintu kamar kakaknya

"Yaa, sayang.. sini" panggil Diana agar anak bungsunya itu mendekat

"Kaka belum bangum yaa" tanya Fanda yang kini sudah keliatan tambah cantik dengan dress pink yang dipakainya.

"Belum nih sayang"
"Kamu tolong bangunin kaka yaa, mama mau bantu bantu didapur dulu"

"Oky maa" balas Fanda dengan semangat 45

Dan setelah mamanya pergi, Fanda memikirkan banyak cara untuk membangunkan kakaknya yang tidur seperti orang mati suri itu.

"Kaakaaak" teriak Fanda didepan telinga kakanya

"Aaarggh, apaan sih lo de"

"Kakak bangun keluarga om Fandi bentar lagi bakal nyampe"

"Emang ini jam berapa sih"

"Iih kakak iihh,, liat aja sendiri"
"Aku mau turun, bantuin mama" kata Fanda dan pergi meninggalkan kakaknya yang masih bersembunyi di balik selimut

Setelah merasa bahwa adiknya telah pergi, Claudia melirik jam weker yang berada diatas meja rias samping tempat tidurnya, dan ternyata sekarang sudah pukul 18:35

"What the hell..."
"Kenapa gak ada yang bangunin gue sih" teriak Claudia

"Udah dibangunin dari tadi, kakanya aja yang tidur mati" balas Fanda tang ternyata masih ada dibalik pintu kamar kakaknya

"Iihh, nyebelin banget sih tuh anak" gerutu Claudia

Claudia bangun dari tempat tidur Queen Sizenya dan melangkah masuk kekamar mandi, setelah menghabiskan waktu selama 25 menit untuk mandi dan berganti pakaian Claudia pergi menuju ruang makan yang sudah diisi oleh keluarganya.

"Hy ma, pa..." kata Claudia yang sudah ikut bergabung bersama keluarganya

"Ade lo yang cantiknya kalahin Cinta Laura gak lo sapa kak"  ucap Fanda yang melihat kakanya hanya menyapa orang tua mereka

"Iya iya,, halo adeku yang cantiknya kalahin kecantikan Cinta Laura"

"Hahaha, gito dong"
"Halo juga kakaku yang cantik" balas Fanda sambil tersenyum dan menampilkan dua lesung pipinya

"Ohh, ya pa.. mana rekan bisnis papa yang katanya mau makan malam bareng kita" tanya Claudia

"Bentar lagi datang kok sayang" sambung mamanya

Tiin tin

"Nah, tuh mereka samperin yuk" ajak Alex papa Claudia

I Love You But I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang