Di kediaman Wijaya
Seorang pria dengan tatapan tajamnya melangkah memasuki rumah mewah bergaya eropa. Pria itu adalah Ricky Wijaya.
Para pelayan yang melihat kedatangannya langsung menunduk hormat dan memeberinya jalan untuk lewat, tidak sedikit para pelayan yang ada disitu memuja parasnya yang rupawan."Permisi den" sapa Reni perempuan paruh baya yang adalah kepala pelayan dirumah ini.
"Ada apa Reni" tanya Ricky to the poin
"Anda ditunggu oleh Tuan diruang kerjanya"
"Katanya, beliau ingin menyampaikan suatu hal yang penting. Dan aden harus segera menemuinya""Baiklah" Ricky melangkahkan kakinya kelantai dua dan memasuki ruangan yang dominan oleh warna hitam.
"Ada apa pa" tanyanya kepada pria yang masih tetap tampan diusianya yang sudah 50 tahun
"Papa pengen kamu ikut ke acara makan malam dengan sahabat sekaligus rekan bisnis papa dirumahnya"
"Ricky capek pa. Lain kali aja deh"
Ricky sangat malas untuk mengikut sertakan diri diacara makan malam dengan rekan bisnis papanya. Karena dia tidak suka menjadi sorotan."Tidak ada bantahan Ricky Wijaya" tegas papanya
"Huh, terserah papa deh. Ricky mau istrahat dulu" balasnya dan beranjak pergi meninggalkan papanya yang tersenyum penuh kemenangan
***
"Kamu udah siap nak" tanya Riana mama Ricky. Ketika melihat putra semata wayangnya itu
"Udah ma"
"Yaudah kalau begitu ayo, papa udah nungguin kita dimobil"
Mereka beriringan keluar rumah dan masuk kedalam mobil yang sudah ada Fandi didalamnya.
Didalam mobil keadaan menjadi hening. Riana sedang sibuk membenarkan make upnya di kaca spion dalam mobil sedangkan Fandi sibuk memperhatikan jalan, dan entahlah apa yang diperbuat Ricky dia hanya asyik memandangi hpnya
Mobil yang mereka tumpangi memasuki rumah elit di kawasan komplek jakarta
Drrtt drrtt
Ricky merogoh benda pipih disaku celananya. Ternyata yang meneleponnya adalah rekan bisnisnya
"Ma, pa" merasa dipanggil Riana dan Fandi menghentikan langakah mereka yang akan memasuki rumah itu
"Mama sama papa luan aja, aku mau ngangkat telpon dulu" setelah itu Ricky pergi menjauh untuk mengangkat telpon
Setelah mengakhiri pembicaraannya di telpon, Ricky memutuskan untuk langsung menyusul kedua orang tuanya yang sudah sedari tadi masuk kedalam rumah.
Ricky melangkahkan kakinya memasuki ruang makan. Kakinya terhenti di depan pintu ruang makan saat mendengar nama seseorang yang sangat dirindukannya
"Oh ya Fan, saya hampir lupa"
"Perkenalkan ini anak sulung saya namanya Claudia"
Ucap Alex teman papanyaDeg
"Claudia" gumam Ricky dalam hati
Lebih terkejut lagi saat dia melihat seorang wanita cantik yang sangat dikenalinya duduk didepan bangku kosong samping mamanya
"Gadis itu"
"Claudia Leyata Cesaro"Saking terkejutnya Ricky sudah tidak lagi mendengarkan apa yang dibicarakan oleh kedua orang tuanya.
Dia lansung tersadar dari keterkejutannya dan segera memasuki ruang makan itu."Selamat malam semuanya" sapa Ricky ketika memasuki ruangan itu
"Oh, selamat malam Ricky"
"Mari duduk" balas Alex"Iya om makasih"
Dia merasa ada yang memperhatikannya dan menoleh kesamping ketempat orang yang memperhatikannya itu. Seketika matanya bertubrukan dengan mata seorang wanita yang telah membuatnya menyesal, takut dan gelisah secara bersamaan.
Ada tatapan kaget dan kebencian menjadi satu dalam bola mata coklat gelap itu. Dan Ricky mengetahui dengan pasti siapa yang membuat kebencian didalam bola mata itu.Ya, dirinya sendirilah yang telah membuat sepasang bola mata milik wanita itu dipenuhi dengan kebencian. Dan sekarang ia sangat amat menyesal . Tapi dia tidak dapat memutar waktu dimana dia dapat menghentikan kejadian itu.
Seperti kata pepatah "nasi telah menjadi bubur" dan itu semua telah terjadi dan tidak ada alasan bagi kita untuk meratapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You But I Hate You
RomanceBagaimana perasaan kalian jika ternyata calon suami kalian yang di banggakn oleh orang tua kalian ternyata adalah cowok yang kalian benci, cowok yang menjadi kehancuran kalian.? Sedih.? Kecewa.? Marah.? Itu semua yang di rasakan oleh...