chapter 22

619 9 0
                                    

Author POV

Pagi yang cerah bagi kebanyakan orang, tapi tidak bagi gadis cantik berambut panjang gelombang Claudia Leyata Cesaro
Semenjak kejadian seminggu yang lalu.
Kejadian yang tak diinginkan olehnya.
Dia menjadi sosok yang pendiam

Tok tok tok

"Masuk" seru Claudia

"Permisi non, ada telpon dari non Ani"

"Tunggu sebentar saya akan turun"

"Hal..." ucap Claudia terpotong karena suara diseberang

"Haloo Claudiaa, kita rindu sama lo"  teriak Ani dan Rani dari seberang telepon
Sedangkan Claudia hanya terkekeh mendengar suara histeris dari kedua sahabatnya

"Hahaha, biasa aja kali lo berdua" balas Claudia

"Iihh, lo mah"
"Udah jarang ngasih kabar sama kita"

"Iya iya maaf"
"Gue belakangan ini lagi sibuk baget" kata Claudia sambil mengulum senyumnya

Memang jika sedang berbicara dengan keluarga atau sahabatnya dia akan kembali seperti Claudia yang dulu lagi.

"Huuuh, lo mah"
"Nyebelin"
"Eh tau gak, kalau Ricky nanyain lo terus sama kita"

Deg

"Terus, gue gak perduli"
"Udah dulu ya, gue dipanggil nyokap" kata Claudia langsung mematikan sambungan teleponnya.
Sebenarnya dia masih sangat rindu dengan kedua sahabatnya itu, tapi setelah mendengar nama itu dia jadi tidak mood untuk berbicara.

"Aarrggh, kenapa jadi kepikiran dia terus sih" teriak Claudia frustasi

Sedangkan di waktu dan tempat yang berbeda

"Kok gue jadi ngerasa kehilangan gini sih" gumam Ricky

"Kehilangan siapa lo" sambung Vino

"Eh, gak kok"
"Salah dengar kali lo" elak Ricky

"Ohh, iya kali" balas Vino acuh
Sedangkan Ricky sangat bersyukur karena Vino tidak memperpanjang pertanyaannya, padahal biasanya sudah Vino yang paling suka memperpenjang masalah.

"Eh, bentar ya Rick, gue mau nyamperin cewek gue dulu" kata Vino sambil beranjak pergi

"Eh" belum sempat Ricky bebicara Vino sudah pergi dari hadapannya

"Hy sayang" sapa Vino kepada Ani yang sedang mengobrol bersama Rani di meja paling pojok kantin

Dua hari sebelumnya Vino telah menyatakan cintanya kepada Ani, meskipun Ani waktu itu sempat nenolak karena dia masih trauma dengan apa yang terjadi pada Claudia, Vino tetap berusaha dan akhirnya Ani menerimya sebagai pacar.

"Eh, hy" balas kaget
"Kamu dengan siapa disini" lanjutnya lagi

"Dengan Ricky, tuh disana" balas Vino sambil menunjuk Ricky yang sedang memainkan hpnya

"Ohh, David mana"
"Ada yang nyariin nih" kata Ani sambil melirik Rani yang sedang meminum jus lemonnya

"Siapa yang rindu sama gue" sambung David yang tiba tiba datang entah dari mana

"Eh David, ini loh yang di samping gue" kata Ani lagi sambil melirik Rani yang sudah melotot kepadanya

"Apaansih lo Ni" protes Ani

"Gakpapa kali Ran, kalau lo kangen sama gue" goda David

"Apaan sih, gak kok" bela Rani yang sudah memerah pipinya

"Cieee, bulshing" goda Vino

"Apaansih, ih kalian mah nyebelin" kata Rani dan beranjak pergi

"Eh, mau kemana" tanya David sambil memegang tangan Rani yang ingin beranjak pergi, tapi di tepis oleh Rani

"Yaah, ngambek deh" kata Ani sambil melihat punggung Rani yang semakin menjauh

"Kalian berdua sih, godain dia terus" marah Ani pada dua pria dihadapannya dan beranjak pergi

"Yaah, kok sayang.." kata Vino terbata

"Yaah, kok kita ditinggalin sih" ucap Vino

"Dikejar kali, kalau cewek lagi ngambek bukannya diliatin doang" sindir Ricky saat melewati meja yang ditempati oleh kedua sahabatnya

David dan Vino yang mendengar perkataan dari Rickypun langsung beranjak pergi. Sedangkan Ricky hanya geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

I Love You But I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang