chapter 17

583 12 0
                                    

Seorang gadis cantik dengan mata bulatnya terus berlari disepanjang koridor, dia tidak memperdulikan cacian dan makian dari setiap orang yang ditabraknya.
Yang dipedulikan sekarang adalah bagaiman caranya dia bisa cepat sampai kekelasnya dengan tidak terlambat. Soalnya sekarang adalah mata kuliah dari guru paling killer kampusnya.

"Mati gue, mana mata kuliah pak Ali lagi. Bisa dicincang nih gue" gumam Rani

Brruuk

"Aaww" ringis Rani

"Iiihh, sakit banget sih" dengus Rani.

Entah mimpi apa dia semalam sampai mendapat kesialan bertubi tubi seperti ini. Kenapa belakangan ini dewi fortuna semakin menjauh darinya.

"Lain kali jangan suka lari lari, ini bukan taman kanak kanak"
"Kalau mau suka lari lari mending lo ulang lagi TK" sindir si penabrak

Mendengar sindiran dari si penabrak Rani langsung mendongak

"Lo" tunjuk Rani

"Apa. Mau marah" tanya si penbrak yang tak lain adalah Ricky

Melihat wajah David lagi setelah kejadian di kantin waktu itu membuat Rani ingin menceburkan kepalanya ke empang. Pasalnya setelah kejadian memalukan dikantin waktu itu Rani mati matian untuk menghindari bertatap muka dengan David

"Ee..eng..gak"
"Sorry gue gak sengaja"
"Eemmp..permisi" Rani langsung beranjak pergi dari hadapan David karena dia sangat malu saat ini

David hanya diam saja ketika Rani pergi dari hadapannya. Sebenarnya jauh dilubuk hatinya dia sangat merindukan gadis itu, entah kenapa dia mulai menyukai gadis itu sepertinya dia termakan omongannya sendiri.
Sebenarnya dia tahu bahwa gadis itu sengaja menjauhinya, tapi dia hanya pura pura tidak tahu.

***

"Anjiir telat lagi gue" dengus Rani

Karena sudah terlanjur telat akhirnya dia memutuskan untuk kekantin mumpung dia juga sudah sangat lapar.

Tibanya dikantin dia langsung memesan makanan dan memilih tempat duduk.
Keadaan kantin saat ini masih terbilang sepi hanya beberapa orang yang datang makan disini

Tak

Semangkok bakso dan segelas orenge juice mendarat dengan mulus didepannya. Ternyata itu semua adalah pesanan David.
Rani yang kaget dengan kedatangannya hanya bisa diam di tempat. Dia melihat sekelilingnya ternyata masih banyak meja yang kosong dan kenapa cowok didepannya ini malah memilih duduk dimeja yang sama dengannya, atau mungkin David tidak mengetahui bahwa dia satu meja dengan Rani makanya dia memilih duduk dimeja ini.

Rani yang sadar bahwa David tidak tahu bahwa dia satu meja dengannya, akhirnya memilih berdiri dan beranjak untuk pergi. Tapi sebelum dia melangkah suara seorang pria terlebih dahulu mengintrupsinya.

"Mau kemana"
"Makanan lo belum habis" tanya David sambil melirik kemie ayam Rani yang belum tersentuh sama sekali

"Eh" sedangkan Rani kaget ternyata dugaannya salah. Ternyata David sudah mengetahui keberadaannya disitu

"Duduk" perintah pria itu

"Eeh, gu..gue udah kenyang" gugup Rani

"Kenyang lo dari hongkong"
"Makanan lo aja belum tersentuh gitu, lo udah bilang kenyang" sindir David

"Ehmmp, gue..."

"Udah, makan gih."
"Gue janji gak bakal ganggu lo" potong David

Mendengar perintah yang keluar dari mulut David sendiri yang artinya "tidak apa apa kalau elo duduk dimeja yang sama, sama gue" Rani akhirnya mengalah dan memilih duduk dan mulai memakan makanannya
Tanpa disadarinya sedari tadi David terus memperhatikannya

"Soal yang waktu itu gue minta maaf" ucap David tiba tiba

"Eh"

"Gue minta maaf"
"Sekarang gue mau temenan sama lo" katanya lagi sambil mengulurkan tangannya

"Lo gak lagi mainin gue kan" tanya Rani waspada

"Ya enggaklah"
"Permintaan maaf dan pertemanan gue di terima gak nih" tanya David lagi meyakinkan Rani

"Eehmmp, iya gue trima" jawab Rani sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum kepada David

"Oky. Kita teman sekarang" balas David sambil membalas uluran tangan Rani

Keduanya saling melempar senyum termanis yang mereka miliki.

I Love You But I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang