bab 43

2.7K 89 0
                                    

5 tahun kemudian

" ya allah penatnya " keluh syu lalu duduk di salah bangku yang ada di taman tersebut.

" hah tu lah kau nak sangat ajak aku lumba. aku tahu lah kau atlet dulu. haduii " bebel liya tercungap cungap

" aku bukan apa. aku nak naikkan balik stamina "

" yelah kau. pastu libatkan aku " liya menjeling syu. syu tersengih.

syu dan liya sama sama memandang langit.

" liya " panggil syu tanpa mengalihkan pandangan

" apa? "

" kau rasa macam mana dengan abang syakri sekarang ni eh? "

" tah lah weyh. tapi aku rasa sekarang dia dah balik malaysia dah. "

" hmm " jawab syu lemah

" asal kau rindu dia eh " sakat liya

" er mana ada lah tanya je " nafi syu

" ecehh.. weyh aku nak tanya sikit boleh tak? "

" apa dia? tanya je lah sejak bila reti minta izin? " perli syu

" kenapa kau tak terima je eh si afriel darwish tu? "

" entah hati tak terbuka lagi kot " jawab syu tanpa perasaan

" kau ni. kesian aku tengok dia tau. macam macam dia buat untuk dapatkan hati kau. "

" aku tak suruh pun " jawab syu selamba

" hish cakap dengan kau ni macam nak bunuh je " geram liya dibuatnya dengan perangai syu

" bunuh lah kalau kau dah sedia nak kehilangan aku. " jawab syu bersahaja

" ya allah " liya meraup muka nya. syu sekadar menjeling dan ketawa kecil

" dah lah jom lah balik hostel. " ajak syu lalu berdiri dan meninggalkan liya.

" oi tunggu kejab lah " liya berlari mendapatkan syu.

Bukk

" hadui sakit " liya menggosok punggungnya yang dah berjaya mencium lantai

" er maaf saya tak sengaja tadi. saya nak cepat " liya memandang ke atas melihat gerangan yang melanggarnya.

" fuhh handsome siak mamat ni " puji liya didalam hati

" er awak okay? " tanya lelaki tersebut.

" hm saya okay " liya bangun dan berdiri di hadapan lelaki tersebut

" amriel asyraf " amriel memperkenalkan diri pada liya

" lawa jugak perempuan ni " puji amriel dalam hati

" liya marisa "

" nice name. okay lah awak saya kena pergi dulu. nah awak amik number saya ni " amriel memberikan sekeping kad kepada liya dan terus berlalu

" amriel asyraf.. " perlahan nama itu disebut

" oi risa sini lah ! " jerit syu yang sudah ada di dalam kereta. liya segera berlari dan masuk ke dalam kereta.

" siapa tadi tu? " tanya syu sebaik sahaja liya masuk ke dalam kereta.

" amriel asyraf "

" ouh okay " syu memandu terus ke hostel mereka.

sedang syu memandu telefon miliknya berdering. syu menyuruh liya mengangkat panggilan tersebut

" assalamualaikum "

" waalaikumsalam "

" imani syuhaila ke? "

" tak bukan saya kawan dia liya"

" imani syuhaila ada? "

" dia tengah memandu sekarang ni. kenapa ye encik? "

" ouh tak apa lah kalau macam tu. nanti saya call lagi. assalamualaikum "

" waalaikumsalam "

" siapa tu? " tanya syu selepas talian dimatikan

" entah lah dia tak cakap. dia kata nanti dia call lagi "

" ouh okay " syu kembali fokus pemanduan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

" iman.. abang syakri rindu kat iman " daus meletakkan handphone nya di sisi katil.

" rindu nak dengar suara iman "

" abang ? " fasya datang menghampiri daus

" ye? "

" kenapa abang nangis ni? " tanya fasya hairan

" eh mana ada abang nangis? "

" abis kenapa mata abang merah? " tanya fasya

" sejak bila aku nangis ni? " tanya daus dalam hati

" entahlah abang pun tak tahu "

" abang tipu adik "

" tak betul "

" abang dah call akak iman? "

" dah tapi akak liya yang angkat "

" ouh "

" abang ingat bila abang balik sini abang boleh jumpa akak iman. tapi akak iman pulak yang dah pergi jauh " luah daus

" kalau macam tu apa kata abang pergi sana jumpa akak iman? " cadang fasya

" haahlah betul jugak. pandai adik abang " daus menggosok kepala fasya

" well " fasya bangga diri kejab

" dah dah keluar abang nak rehat lah " halau daus

" hm taknak kawan " rajuk fasya

" adik abang penat sayang. abang tak rehat lagi. tak kesian ke kat abang? "

" hmm yela yela pergi la rehat. fasya tak kacau " fasya terus keluar dari bilik daus. daus menggeleng lalu baring dan lena.

" hah fasya.. abang kamu mana? tak ajak makan sekali " tanya tengku amirah

" abang penat mama. biarlah dia rehat "

" oh okay. dah jom makan " fasya dan tengku amirah menjamu selera

" mama " panggil fasya

" ye sayang? "

" adik rasa kan abang tu suka kat akak iman lah mama "

" macam mana fasya tahu? "

" pada pandangan fasya. lagipun tadi abang ada kata dia nak pergi Korea jumpa akak iman "

" ouh biarlah dia fasya. lagipun mama tengok elok je akak iman tu. fasya suka dia tak? "

" memang lah fasya suka dia. dia baik tau mama. "

" kalau macam tu biarkan aje "

" okay mama "

tengku amirah dan fasya sambung makan.

hanya dia seorang ( complete ) ✔Where stories live. Discover now