if they're ... (your big bro)

39 5 1
                                    

Note sebelum baca:
Mulai chapter ini, aku bakal collective. 1 chapter isi 2-16 member (kalau ceritanya panjang, member lain bakal dimuat di chapter selanjutnya). Tergantung ide yang muncul aja ya...

Love, Rien.

~~~~~

Taeil: kalau ada kamu pasti ada dia.

"Bang, aku mau ke rumah temen ya? Kali ini aja Aku keluar ga sama abang," pamitmu pada Taeil yang sibuk dengan tugas kuliahnya.

"Udah selesai tugas kuliahnya? Kamu ke sana sama siapa?" tanya Taeil dengan mata masih terfokus pada buku.

"Eee...udah kok bang. Aku nanti ke sana naik bus aja," kamu menjawabnya dengan nada ragu.

"Bus? Kalau nanti kamu kenapa-napa gimana? Aku antar aja ya? Aku ga bakal ikutin kamu kok. Aku tahu ini masalah privasimu," Taeil bangkit dan meraih kunci mobil di buffet.

"T...tapi..." Kamu ingin menolak.

"Tidak ada bus kecuali ke kampus. Kamu lupa kalau hp kamu pernah kecopet?" tanya Taeil lagi.

Kamu tertunduk saat ingat kejadian di mana iPhone 6 milikmu waktu itu dicuri dari dalam tasmu. Padahal, saat itu iPhone 6 masih sangat mahal dan baru.  Dan kala itu, Taeil lah yang berhasil merebut handphone milikmu dari pencopet Itu.

"Janji? Kak Taeil bakal ga ngikutin?" tanyamu tak yakin.

"Iya adik.." Kata Taeil dengan menciummu.

Kalian pun pergi ke rumah temanmu itu.

"Aku tunggu di depan ya? Jangan macem-macem,"

Meskipun Taeil tidak mungkin mengikutimu, tapi kemanapun, ada kamu, pasti ada Taeil.

Taeyong: kakak paling ngeselin

"Bang, aku ke rumah Jisung ya? Ada tugas nih," kamu udah siap-siap keluar sambil nenteng buku-buku tebel.

Taeyong dari tadi cuma mantengin hapenya tanpa ngeliatin kamu. Sama sekali.

Kamu pun dengan sabar mengulang pertanyaan kamu.

1x

2x

3x

Elah... Kamu baru sadar kalau dia pake headset. Kamu pun narik paksa headset Taeyong. Si empunya kaget terus liatin kamu pake muka songongnya.

"Napa sih? Nanti kalau headsetnya putus gimana?" Dia lebih sayang sama headset harga 50ribunya dari pada adek sendiri.

"Aelah... Entar kan bisa beli lagi. Dah ah aku ga mau ngulang lagi. Aku pergi dulu," kamu buru-buru buka pintu.

"Ye, mau kemana neng? Abang anterin deh," Taeyong mencegahmu pergi.

"Anjir, kek nggodain chili-chilian aja lo bang. Aku mau ke rumah Jisung," jelasmu.

"Yok, tapi entar traktir McD lah..." Taeyong mengambil kunci motor nya.

"Ye, ngeselin emang. Iya entar aku traktir. McFlurry aja tapi," kamu setuju bersyarat pada Taeyong.

"Aduh, adek abang baek deh," dia nyubit pipi kamu sambil ngidupin motornya.

"Dih, untung abang."

Johnny: tipe abang yang punya banyak penyelesaian tapi pikirannya kadang juga jorok

Kamu habis putus dari pacar kamu, Winwin. Alasannya kamu engga cocok sama dia plus ga nyambung. Tapi, sebenernya kamu sayang sama dia karena cowok kayak Winwin itu emang langka dan perlu di perhatiin. Kamunya keburu jengkel sama Winwin karena dia cuma plongah-plongoh pas ditanyain kerjaan.

Random NCT StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang