Yutaxyou: ga pengen cepet-cepet punya anak karena pengen nikmatin masa berduaan dengan bumbu nakal sedikit
Dari awal pernikahan kamu sama Yuta, kalian emang ga pengen cepet-cepet punya anak. Bahkan, honeymoon kalian cuma diisi dengan jalan-jalan plus makan. Kalian sampe belum mikirin nama buat anak kalian nanti atau apapun itu yang ada kaitannya sama bayi.
"Kamu mau kita punya anak kapan Yut? Kayaknya kamu ga kepikiran banget," katamu.
"Kamu mau sekarang? Bisa sih," Yuta melihatmu dengan tatapan nakalnya.
"Aku belum siap jebol elah," tolakmu mentah.
"Tadi ngode, kok malah ga mau sih yang??" Yuta memasang duck face nya.
"Liat mulut kamu kayak gitu pengen aku karetin tau ngga? Maju banget," ledekmu.
"Jalan-jalan aja yuk," ajak Yuta mengalihkan pembicaraan.
"Ih, kamu mah gitu. Tuan Nakamoto tidak menyenangkan," cibirmu.
"Kamu juga gitu ih," Yuta menyerangmu dengan hot kiss nya secara tiba-tiba. Ini jadi kebiasaannya agar kamu berhenti bicara.
Kamu terlarut dalam adegan panas ini. Kamu sangat menikmatinya. Belum pernah Yuta menciummu hingga sedalam ini./astaghfirullah ini apa?/ Yuta memainkan bibir tipismu itu dengan liarnya. Benda pink lunak itu menari-nari diatas milikmu.
"Kalau yang ini menyenangkan bukan?" tanya Yuta nakal seusai melepaskan bibirnya darimu.
"Yuta mulai nakal ya," ucapmu lemah karena hampir kehabisan napas.
"Mulai sekarang, kita siapin nama yuk," ajak Yuta.
Kamu mukul-mukul Yuta karena sedikit tidak terima keputusan sepihak tadi.
Tenxyou: aslinya udah pengen pisah karena ga kuat lihat Ten yang masih jadi kang kerdus. Tapi gimana lagi? Udah punya anak
Hampir tiap hari kamu nangis karena berantem sama Ten. Dan itu terjadi di saat Chitta udah tidur. Chitta itu anak perempuan kamu sama Ten yang umurnya udah 10 tahun.
Kamu berantem sama Ten karena sering mergokin dia ngelayanin client perempuan di gallery seni arsitektur punya dia. Ten itu ahli interior design. Kamu sering ada di gallery dia karena Ten sendiri yang ajak.Tapi, ga pernah dipamerin ke semua client dia yang perempuan. Giliran client yang datang laki-laki, si Ten koar-koar kayak toa masjid.
Kamu mau aku direbut client kamu sendiri Ten? Oke fix, aku terima kalau itu maumu. Lumayan loh, cakep-cakep tajir pula :v batinmu ketika mengahadapi kelakuan suamimu itu.
Bukan cuma karena itu, sifat kerdus Ten sejak kalian pacaran kayaknya emang masih membekas bahkan sampai sekarang. Sampai umur Chitta yang kebilang udah gede gitu, Ten masih aja ngerdusin client perempuannya yang minta dibuatin desain interior rumah.
"Kamu kok cantik sih? Ya udah nanti abang bikinin desain interior yang bagus biar secantik kamu," /duh/
"Kamu udah berkeluarga atau masih single? Biar desainnya sesuai aja sih sama hati kamu,"
"Nanti aksesorinya biar aku yang pilihin ya? Biar kamu inget abang terus,"
Itu kalimat-kalimat yang sering kalau ngelayanin pelanggan perempuan. Kamu selalu nahan nangis kalau denger itu semua dan kamu tumpahin setiap Ten pulang dari gallery nya.
"Udah cukup aku kuat-kuatin diri aku buat nahan malu di depan customer laki-laki karena kelakuan kamu yang emang malu-maluin, Ten. Sekarang apa? Ngerdusin perempuan lajang dan ga mau ngakuin aku sebagai istri kamu? Itu mau kamu? Aku seneng malahan kok Ten, kamu promosiin aku ke laki-laki yang lebih mapan. Tapi, Aku mau kita cerai aja Ten. Chitta biar aku yang bawa," ucapmu berusaha lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random NCT Stories
Sonstiges[ide ngambang, ga tau update cepet ato engga] Random story about nct with each other and you Gimana ya kalau nct punya hubungan saudara satu sama lain? Atau punya hubungan lebih sama kamu? 1 judul bakal ada beberapa part yang di post step by step S...