If They're... (bonchap: your lil bro)

37 7 4
                                    

Hyung line udah jadi kakak kalian. Apa kabar duo maknae? Gimana ya jadinya kalau mereka jadi adek kalian ya? Penasaran?

Langsung aja kuy....

Chenle: emang dasar anak holkay, manjanya minta ampun. Apa-apa kudu diladenin

Kamu dilahirkan di keluarga konglomerat. Kamu, kakak kamu, dan adik kamu (Chenle) sudah biasa dengan hidup mewah. Namun, kamu punya sifat yang lebih mandiri ketimbang dua saudaramu itu. Chenle jadi manja sama kamu karena sebenarnya dia iri dengan kamu yang udah punya penghasilan dari usahamu sendiri. Dia bilang, jadi penyanyi engga bisa sesukses kamu.

"Ih kakak mah curang. Usahanya masih bisa sama nyantai," keluh Chenle saat melihat kamu bermalas-malasan di rumah. "Bikinin floaty drink ala cafe kakak dong, hehe" pintanya manja.

"Kan ga ada es krim di rumah. Mana enak pake whipcream doang," kamu menolak karena aslinya kamu sedang malas.

"Ih, squashnya aja deh. Plis ya kak," Chenle memohon-mohon. "Plis ya? Pliss," Chenle udah mulai keluarin aegyo.

"Iya, iya... Tunggu bentar. Kamu mau squash apa? Di rumah ada leci sama mangga doang," katamu yang bangkit dari posisi tiduran.

"Yang leci aja deh," Chenle mulai bisa kalem kalau kamu udah mau nurutin kemauannya.

Chenle sering banget minta apa-apa ke kamu dan harus diturutin saat itu juga. Kamu jadi sering pusing karena permintaan adik kamu satu-satunya itu. Apa lagi kalau berurusan dengan teknologi.

"Kak, aku mau hp baru... Punya aku udah jelek tau. Masak iya aku kalah sama Jisung. Hp dia udah yang terbaru loh kak..." pinta Chenle saat mampir ke cafe milikmu.

"Jangan sekarang ya dek. Kakak lagi sibuk. Kamu kan juga udah punya uang dari nyanyi," kamu menolaknya secara halus.

"Itu kurang kakak... Lagipula, sebagian hasil nyanyi aku tanemin jadi modal di cafe ini. Kakak lupa?" Kilah Chenle dengan alasan penanaman modal di cafe milikmu.

Soal perhitungan uang atau investasi, Chenle memang sudah ahli. Tapi, untuk membelanjakannya Chenle masih seret. Ia jarang mau membelanjakan uangnya sendiri. Ia masih meminta ini itu ke orang lain.

Kamu yang tidak tahan kalau harus menghadapi aegyo Chenle harus mengalah.

"HP kayak apa sih yang kamu mau? Kalau kakak sanggup beli, kakak janji beliin buat kamu," tanya kamu.

"iPhone x kak," jawab Chenle dengan watados. Dia langsung cengengesan setelah mengatakan keinginannya.

Kamu langsung pingsan setelah mendengar permintaan adikmu yang harganya sangat fantastis.

Dapet duit dari mana beli itu dek? iPhone 7 belum kesampaian...

Jisung: meskipun suara dia udah mirip bapak-bapak, dia tetep imut di mata kamu. Dia juga adek yang pekaan

"Kak, aku pulang," suara berat khas Jisung menghiasi ruang depan rumah kamu. Jisung baru saja pulang sekolah.  Dia sedang tidak ada jadwal di dorm, jadi ia memilih pulang ke rumah.

"Pulang kamu dek? Suaranya makin kayak bapak-bapak tau," sindirmu ke Jisung yang suaranya sudah berubah berat itu.

"Gimana lagi kak? Aku tuh cowo, ga mungkin suaraku ga berubah," keluh Jisung yang tak nyaman dengan suaranya sendiri.

"Tapi aneh aja, suara udah kayak bapak-bapak gitu, kamunya masih tetep keliatan imut, tau gak?" Kamu mencubit pipi Jisung. "Ga usah tinggi-tinggi juga napa sih? Kakak kalo nyium harus jinjit dulu nih," keluhmu dengan tinggi badan Jisung.

Tinggimu hanya sekitar sepundak Jisung saat ini. Kalau mengobrol dengan posisi berdiri, kamu harus menengadahkan kepalamu untuk dapat menatap Jisung atau Jisung yang menundukkan kepalanya.

Tiba-tiba kecupan di kening kamu berhasil diluncurkan oleh Adikmu itu. Kamu terkejut dengan kecupan kilat Jisung.

"Itu artinya, aku yang harus sering-sering cium kakak sekarang," ujar Jisung yang langsung membuatmu blushing.

Duh ini anak... Untung Adek,  pikirmu.

Kamu dan Jisung makan malam di rumah. Saat itu, orang tua kalian sedang ke luar kota untuk menghadiri sebuah acara. Jadilah kalian hanya tinggal berdua di rumah sekarang.

"Kak, minta kimchinya lagi dong. Buatan kakak enak sih," Jisung menyodorkan piringnya padamu dengan wajah imutnya.

Kamu tertawa dengan wajah imut Jisung. Lalu kamu dengan senang hati mengambilkan kimchi untuk Jisung. Kamu hanya makan ramyeon dan itupun juga sedikit. Kamu tidak selera makan malam itu. Jisung hanya menatapmu setelah menerima kimchinya.

"Kakak kenapa? Kok ga makan banyak kayak biasanya? Kakak ga lagi diet kan?" tanyanya khawatir.

Kamu ngegeleng sambil ngabisin ramyeonmu dan langsung beresin alat makanmu. Jisung buru-buru mengikutimu karena khawatir.

"Kakak kenapa? Kakak sakit ya?" Jisung benar-benar khawatir padamu.

Kamu hanya diam ketika ditanya. Kamu terus memegangi pelipismu karena merasa pusing. Jisung tanpa aba-aba langsung membawamu ke kamar dengan gendongan bridal style.

Jisung menidurkanmu di kamar dan segera memakaikanmu selimut.

"Aku udah ngerasa kalau kakak lagi sakit, kakak istirahat aja ya?" Jisung menyarankan.

Kamu hanya tersenyum dengan sikap imut yang Jisung tunjukkan. Kamu pun menurut padanya.

"Kakak ga bisa minum obat ya? Ya udah, ini tungku aroma terapinya aku nyalain aja," Jisung sudah hafal denganmu yang selalu memuntahkan obat jika berbentuk tablet atau kapsul. "Aku cariin obat cair punya kakak bentar," Jisung mencarinya di kotak obat pribadimu.

"Ga usah Sung, kamu sini aja," pintamu.

"Ga mau minum obat? Nanti kalau kakak tambah sakit gimana?" Tanya Jisung.

"Ga gitu, nanti aja minum obatnya, ga masalah kan? Kamu sini dulu," pintamu.

Jisung menurut dan mendekat padamu. Ia duduk di pinggiran ranjang untuk lebih dekat denganmu. Ia lalu mendekatkan wajahnya padamu. Ia bertanya, "Ada apa kak?"

"Tetep jadi adikku yang imut ya? Jangan pernah berubah," pintamu.

Jisung tersenyum dan tertawa kecil setelah mendengarmu berbicara. Ia lantas mengangkat tangan kananmu dan menempelkannya pada pipi tirusnya.

"Kakak lihat ada celah yang membuatku tidak imut lagi? Kalau ada, sebutkan satu," tanya Jisung.

"Suaramu," jawabmu singkat. "Tinggi badanmu juga sih," tambahmu.

Jisung hanya tersenyum. "Tapi kalau sifatku tidak berubah Aku masih imut kan? Aku janji ga akan berubah untuk kakak," katanya.

Setelah itu, Jisung memaksamu untuk segera tidur.

Fin,

Duo maknae emang paling jos dah.

Random NCT StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang