Marriage Life part 3 (Dreamies line 99-March 00)

70 7 4
                                    

Markxyou: pasangan muda yang masih rasa pacar

Karena dipaksa nikah habis lulus SMA, kalian berdua akhirnya kuliah bareng dengan status pasutri muda. Temen kuliah kalian ga pernah ada yang tau kalau kalian itu udah nikah. Paling, mereka cuma nganggep kalian itu pacaran tapi yang longlast banget.

Waktu ospek, senior-senior kalian ga curiga sama sekali waktu kalian sekelompok dan kelihatan langsung akrab. Bahkan, kalian pernah ngaku kalau kalian udah nikah malah dibikin bahan bercandaan sama senior kalian.

Tingkah laku kalian juga masih tidak menampakkan kalau kalian ini suami istri. Kalian masih malu-malu untuk berpelukan di depan umum, berciuman di depan umum, atau yang lainnya. Namun, kalian selalu bergandengan mesra layaknya muda-mudi yang baru berpacaran. Itu sangat membuat hubungan kalian berdua sangat tidak mencurigakan.

Kalian ada di fakultas dan jurusan yang sama. Bahkan, pada pilihan komunitas atau UKM, kalian juga ada di komunitas yang sama yaitu Seni dan multilingual Speaking Club.  Kalian memang menaruh minat dan bakat di bidang yang sama.

"Aelah, yang udah tunangan tuh ga usah nempel mulu napa sih? Pasangan kalian ga bakal ilang kali," sindir Jaehyun, senior kalian di UKM seni. Jaehyun ini calon dokter spesialis penyakit dalam di Universitas kalian.

"Udah dibilang kita udah nikah dari awal kuliah juga ah," protesmu kompak dengan Mark.

"Eh beneran? Kapan?" tanya Jaehyun.

"H-1 ospek bang. Udah deh jangan ngeledek mulu," jawabmu.

"Ya sorry, kita kan ga tau. By the way, kalian ga ada rencana punya anak? Kalian kan udah bebas," tanya Jaehyun berbisik.

"Ga dulu deh bang. Y/n juga belum siap. Tapi, habis skripsi gasin lah," kata Mark yang membuatmu membelalakan mata.

"Heh, aku bilang habis wisuda aja. Kita kan juga masih mau buka toko dulu," tolakmu.

"Iya deh, iya. Habis wisuda ya? Bang Jaehyun jangan kasih tau siapa-siapa. Kalau kesebar, ini semua salah bang Jaehyun," ultimatum Mark.

"Ye, kalian juga yang nikah muda. Kok yang salah aku sih?" Jaehyun ga terima.

"Ya karena senior yang tau cuma bang Jaehyun," jawab Mark enteng.

"Serah deh, serah. Lanjutin pacarannya gih. Aku mau ke sekre buat ngurus proposal pensi," pamit Jaehyun. "Kalian habis ini nyusul. Ada rapat perdana," katanya.

Setelah Jaehyun pergi, suasana hening. Kalian diem mikirin omongan Jaehyun. Rencana punya anak. Kalian saling tatap.

Lalu...

"Kita mikirin namanya dari sekarang aja!" seru kamu bareng sama Mark. Kalian sadar kalau suara kalian cukup keras karena banyak orang yang menoleh ke arah kalian.

"Ih, jangan keras-keras. Malu-maluin banget sih," gerutumu memprotes suara Mark yang besar.

"Ye, kamu juga teriak," Mark tidak terima.

Pertengakaran kecil layaknya orang yang masih berpacaran mewarnai rumah tangga kalian yang masih seumur jagung itu. Jadi, tak heran jika kamu dan Mark masih dianggap berpacaran biasa.

"Au ah, ke sekre bahasa bentar yuk, kamusku kemarin dipinjem anak HI terus ditaruh di sekre," ajakmu menggandeng manja Mark.

"Ya udah sekalian rapat seni yuk," Mark merangkulmu untuk berjalan bersama.

Renjunxyou: keluarga sederhana yang bahagia

Kalian pasangan mahmud dan pahmud yang bisa didefinisikan sebagai keluarga bahagia. Di tengah keluarga kamu, telah hadir dua putra kembar dengan usia 3 tahun yaitu Huang Junjie dan Huang Renjie. Usia kalian bahkan terbilang cukup muda untuk memiliki dua orang putra, dua puluh tiga tahun.

"Injun, Renjie kebangun nih. Tolong jagain Junjie bentar ya," Kamu menggendong Renjie yang hampir terbangun dan menangis.

Renjun pun mengajak Junjie bermain ke luar sebentar. Junjie memang tidak pernah mau tidur siang, tidak seperti Renjie yang harus selalu tidur siang. Junjie juga lebih aktif bergerak kesana kemari ketimbang Renjie yang cenderung pendiam.

Mengingat sifat anak kembar kalian yang ini, membuat kalian seperti sedang berkaca. Renjie punya sifat yang percis ayahnya. Pelor alias gampang tidur, pendiam, dan sedikit pemalu. Sedangkan Junjie lebih mirip kamu yang talkative,  hiperaktif, periang, dan ekploratif. Rasa ingin tahu Junjie lebih besar daripada Renjie. Namun, di sisi lain Junjie lebih memiliki ketertarikan pada seni visual dan sastra sama sepertimu. Sedangkan Renjie, suka dengan dunia vokal dan tari serta musik seperti ayahnya.

Junjie adalah pelaku dari kotornya dinding rumah dengan tulisan-tulisan dari pensil. Sedangkan, rumah selalu dihiasi suara nyanyian-nyanyian Renjie yang suka dengan lagu anak-anak.

"Bundaaa... Mau pensil," pinta Junjie.

"Nulisnya di sini aja ya?" Kamu memberikan kertas ke Junjie. Junjie pun senang lalu berlari ke tempat bermainnya bersama Renjie.

"Alon tu ada lima...lupa-lupa walnanya... Hijo tuning telabu...melah muda dan bilu. Meletus alon ijo... Dooll.. atitu tangat acau... Alon ku tindal empat.... Ku pegang elat-elat," senandung Renjie saat bermain dengan bolanya. Pengucapan yang belum sempurna membuat Renjie menggemaskan.

"Aduh, anak ayah. Lagi pada ngapain hayo?" Renjun menghampiri kedua puteranya yang bermain di tempat yang sama.

"Ayah, Junjie gambal ayah, bunda, Junjie sama Leonjie," Junjie menunjukkan hasil gambarannya. Renjun hanya tersenyum melihat gambar Junjie. Ia lalu mencium gemas pipi gembul Junjie.

"Ayo nyanyi lagi dong Ren... Ayah mau denger," pinta Renjun dengan berusaha menggendong Renjie.

"Baby shark doodoodoodoodoo, baby shark doodoodoodoodoo,"

/Lah, Renjie juga demam Baby shark ternyata^_^/

Renjun terkikik geli melihat tingkah menggemaskan Renjie saat bernyanyi. Renjun menggendong Renjie dengan menari-nari, membuat mereka tertawa bersama di akhir nyanyian.

"Ayah, mamam...mamam," ajak Junjie dengan menarik-narik celana Renjun.

"Bentar ya nak, loh tadi kan kamu udah makan?" tanya Renjun.

"Kasih aja snack yang ada di lemari. Yang cokelat punya Junjie, yang keju punya Renjie," tunjukmu.

Renjun mengambil makanan berupa puff snack rasa cokelat dan keju kesukaan Ren~Junjie. Renjun membiarkan dua anaknya itu makan sendiri dengan tenang. Sesekali ada momen dimana Ren~Junjie saling suap puff snack untuk saling mencobanya, dan itu sangat menggemaskan.

"Makin gede, mereka makin gemesin ya? Ga ada berantemnya lagi. Gimana kalo mereka punya adek ya?" tanya Renjun padamu.

"Eh, iya ya? Apa mereka ga cemburu nanti?" tanya kamu. "Tapi pengen sih, lihat mereka ngerawat adeknya pasti lucu," ujarmu.

"Bikin yuk?" ajak Renjun ngode.

"Duh, dua aja cukup Injun," tolakmu.

"Mau lagi," paksa Renjun.

"Nanti malem? Maljum loh," godamu.

"Ayo," Renjun tertawa nakal.

Spesial duo bias Raine_Kim88 dan author hehe

Duh, nulis sendiri baper sendiri astaga >o<

Btw, maaf ya baru kali ini aku update siang... Ini aja aku nyempetin di tengah rapat proker SMA aku...

Random NCT StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang