➷SUDAH TERBIT➹ (COMPLETED)
E-book komplit seperti versi cetak bisa cek : Google Play Book, Lontara App dan Gramedia Digital.
-Pemenang Voucher Terbit GMG Hunting Writers 2021
Cast: Lucas X Yuqi
Genre: Romance, Chicklit
Rate: 15 y.o
* * *
Ba Da yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~oOo~
Pria itu mendesus, "Ba Da, aku ...."
Nyatanya Ba Da hanya membungkuk sedikit dan berlalu, gadis itu melangkah mantap tanpa peduli pada apa yang sudah ia lewatkan. Pria itu mematung di tempat, mendapati reaksi dingin dari gadis yang dulunya selalu ceria saat bersamanya. Ba Da terus berjalan lurus menuju sebuah elevator dan cepat-cepat menekan tombol untuk menutup pintu, tapi sebuah tangan panjang mencegatnya dan membuat gadis berkuncir kuda itu membeku.
"Oy, Ba Da! Kau lihat itu tadi ... Yoong Hwa ... eh, kau tidak apa-apa?"
Gadis itu menarik napas lega, ternyata Kwang Gi dan So Woon yang ada di balik pintu. Bergegas ia menarik keduanya ke dalam elevator dan pintu pun tertutup rapat. Ba Da beringsut ke lantai, kakinya goyah. So Woon yang melihatnya pun ikut berjongkok.
"Kenapa? Kenapa si bedebah itu tiba-tiba muncul? Bukannya dia sedang di Amerika?" Ba Da menekan-nekan dahinya.
"Kau tidak lihat obrolan grup khusus dokter? Dia baru saja kembali tadi pagi. Mereka memujinya secara berlebihan karena menuntaskan penelitian hanya dalam waktu tiga bulan." So Woon menarik lengan Ba Da untuk berdiri kembali.
"Aku dengar dia akan menjadi salah satu Profesor termuda. Ada kemungkinan dia juga akan menjadi Kepala Departemen Bedah Toraks yang baru, menggantikan Profesor Kim." Kwang Gi menimpali.
"Wah!" Ba Da memutar bola mata pongah. "Bajingan," cibirnya lagi.
Kwang Gi dan So Woon saling tatap, So Woon menarik gadis itu dalam pelukannya. Ba Da hanya diam, tatapannya menerawang. Rasanya benar-benar sepi dan dingin, seperti hatinya saat itu. Bunyi pintu terbuka membuat suasana dingin itu melunak. Ba Da melonggarkan pelukannya pada So Woon dan meletakkan tangannya di bahu gadis berambut bob itu.
"Semangat!" ujarnya mengepalkan tangan.
"Semangat!" sahut Kwang Gi dan So Woon bersamaan.
"Mau ke mana? Tidak ingin pulang bersama kami? Kebetulan mobil Kwang Gi ada di parkiran atas bukan di basemen," ucap So Woon memandang heran gadis di hadapannya ini.
"Aku harus mengurus salah satu pasien VIP, kalian bisa pergi tanpa aku. Saat ini sepertinya aku perlu memakai tangga darurat, sampai jumpa besok pagi."
"Eum, baiklah. Gunakan saja tangga itu dengan baik, jika perlu sesuatu ...."
"Cepat hubungi kalian. Iya, aku mengerti." Ba Da cepat-cepat memotong ucapan So Woon agar mereka bergegas meninggalkan tempat dan dirinya bisa segera menumpahkan keresahannya.
"Iya, kami pergi. Sampai jumpa!" Kwang Gi dan So Woon melambai dan dibalas dengan anggukan serta senyum hangat Ba Da.
Selepas berpamitan, gadis itu beranjak dari depan elevator menuju tangga darurat. Ada sekitar tiga lantai lagi sebelum sampai bagian VIP dan perjalanan itu dimanfaatkan oleh Ba Da sebagai penghilang rasa kelam yang muncul tiba-tiba akibat pertemuan tadi. Pintu tangga darurat terbuka, seanak dua anak tangga ia naiki. Ada banyak hal yang menghiasi pikiran Ba Da seperti, apakah pria itu baik-baik saja?Apakah dia merindukan Ba Da? Jika tidak ... bagaimana caranya dia bisa menghapus Ba Da secepat itu?