Kemarin adalah mapel untuk ujian terakhir. Setelah dilanjutkan libur selama seminggu, kini aktifitas belajar-mengajar sudah kembali seperti semula. Hari ini kelas 11 IPA 2—kelasnya Jennie—lagi ada pelajaran biologi.
"Buat tugas setelah uts saya mau bagi per kelompok. Kalian bikin DNA 3 dimensi. Jelasin juga bagan-bagan penyusun dna manusia itu."
"DNA? Bu Sunmi ketauan ARMY nih hehehe" celetuk Jihyo.
"Ck jadi bu Sunmi ARMY?! Bukannya Carat?! Aku kira kita sepakat, Huh!"
Jihyo ngelirik Hoshi sengit, "Apaan sih kan selera gabisa di paksa. Bu saya dukung kok kalo ibu jadi fans bts!"
"Gak bisa dong. Sekali carat tetap carat!"
"Woi brisik lo, dasar fans-fans alay."
Ucapan Jaehwan barusan langsung dibalas pelototan tajam dari dua temannya yang tengah berdebat tadi.
"Apa barusan lu bilang? ALAY? HEH CUMI NGACA DONG YANG ALAY TU GIMANA. JADI FANS TUH GAK ALAY. EKSISTENSI LO YANG ALAY NOH." muncrat Jihyo gak terima
"Setuju." kata Hoshi, "Ciee kita sepakat, kayaknya kamu jodoh aku deh, Hyo."
"Geli."
TUK TUK TUK
Bu Sunmi mengetuk penghapus ke atas meja untuk menghentikan celetukan-celetukan unfaedah dari murid-muridnya.
"Kalian bertiga hentikan." setelah merasa suasana kelas sudah kondusif sang guru pun kembali melanjutkan, "Ya udah langsung aja saya bagi kelompoknya. Masing-masing kelompok ada 2 orang. Kelompok pertama Abraham Jaehwanditya, Kimmirly Jihyo."
"GAK ADA PROTES. KALO PROTES NILAI KALIAN NOL." titah bu Sunmi begitu melihat Jihyo dan Jaehwan mengacungkan tangan hendak protes. Dan kini keduanya terpaksa pasrah dengan keadaan.
"Selanjutnya Antonhy Hoshiki, Natasya Jisoo Saputri."
"Argh"
"Yesss"
Respon yang berbeda. Udah bisa ditebak siapa yang paling bahagia. Jelas itu Jisoo secara Hoshi ini mayan pinter plus rajin kebalikan banget sama Jisoo yang sukanya main. Makanya si Jisoo ibarat dapat jackpot dah.
"Next Ahmad Hanbin Pratama, Jennie Pratiwi."
"HAH?!"
Kali ini respon kapelnya serempak. Bu Sunmi menoleh malas pada kedua remaja itu.
"Bu, saya keberatan sekelompok dengan dia!" protes Jennie to the point.
"Jennie Pratiwi, kamu lupa bahwa saya tidak menerima segala bentuk protesan."
"Tapi Bu—"
"Gue juga males kali sekelompok sama siluman kucing garong. Bu kita gak akan bisa komunikasi"
"Barusan lo bilang apa? Gak nyadar diri ya badak bercula satu." sengit Jennie.
"Gue emang cowok langka sih makanya banyak yang suka. Sirik bilang aja." balas Hanbin.
"Najis."
"Lo kan. Najis besar."
Jennie berdiri emosi lalu menghadap ke belakangnya sambil ngomong.
"Bangsat lo nyari ribut mulu, Nying."
...
...
...
"Mampus." gumam Jennie.
"Kalian berdua temui saya setelah jam pelajaran pertama."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Partner in Lies
FanfictionTrauma masa lalu membuat Jennie memilih untuk merahasiakan pertemanannya dengan Hanbin di sekolah. Jennie pikir ia bisa melewati keadaan ini sampai mereka lulus. Namun, kembalinya Hayi justru serta merta menghancurkan dinding pertahanannya. Apa yan...