Bobby menerjang pintu kelas di depannya tepat setelah bel tanda ganti pelajaran berbunyi. Tanpa mempedulikan tatapan aneh dari penghuni kelas itu, doi melemparkan senyum cerah begitu sosok Jennie tampak di matanya.
"Bebeb Jennie gue~" sapa Bobby riang.
"Najis, Bob. Ngapa lo?" balas Jennie to the point.
Bobby jongkok di samping meja Jennie lalu bertumpu tangan.
"Gue pinjem catatan kimia lo dong."
"Emang June sama Rose gak punya?"
Bobby berdecak, "Lo bisa gak usah nyebutin nama sejoli dari kelas gue itu gak? Gue berasa anti nyamuk banget tau sama mereka. Sedih mah kalo diceritain."
Jennie menepuk pundak Bobby simpati.
"Coba kalo gue sekelas sama ayang Irene." lanjut Bobby yang langsung disambut geplakan di kepalanya oleh Jennie. Bikin Bobby mengaduh keras dibalas cengiran tanpa dosa Jennie.
"Gue lupa bawa buku sih Bob. Lo pinjem sama Jisoo aja."
Si cewek yang di sebutin namanya sontak melotot tajam ke arah Jennie.
"Ogah banget gua." tolak Jisoo mentah-mentah.
"Alah Ji pinjem ngapa, gue balikin juga ntar ah. Pelit amat," kata Bobby yang kini beralih bergayut manja di atas meja Jisoo.
"Lo balikin sih iya tapi bisa jamin masih sebagus gua ngasi gak?"
"Astagfirullah Jisoo. Lu suudzon banget sama hamba Allah ini sih. Gue orangnya amanah kok."
Jisoo memutar mata jengah.
"Ya gue butuh jaminan karena keseringannya lo tuh ga tanggung jawab orangnya."
"Lo butuh jaminan yang kek mana lagi sih? Oke gue jabanin Ji. Gue siap mempertanggung jawabkan lo tapi sebelumnya kita harus ena-ena dulu biar enak ngobrol soal pertanggunjawab--"
"BACOT AJE BOB!" Jisoo segera memberikan buku catatannya ke Bobby sebelum cowok itu semakin ngomong ga jelas, "Udah sana!"
Bobby cengir-cengir senang, "Makasih Jisoo sayang," lanjutnya lalu beranjak pergi.
Jisoo beralih menatap cewek di sampingnya kesal,
"Makasih loh Jen udah bikin gue susah.""Sama-sama. Bobby emang cocok banget sama lo," balas Jennie yang setelah itu langsung di gebuk Jisoo tanpa ampun.
"Permisi...."
Keadaan kelas mendadak sepi setelah terdengar sapaan dari luar begitupun Jennie dan Jisoo yang berhenti bergelut.
"Hanbin-nya ada?" lanjutnya.
"Ohhh Hayi! Masuk aja Yi, Hanbin di dalam noh." kata Jinjin setelah melihat si pembicara.
Hayi perlahan masuk ke dalam kelas diiringin suit-suit an dari warga kelas Hanbin.
"Bin," panggil Hayi setelah sampai ke meja Hanbin. Lelaki itu melepas earphone-nya merasa colekan Hayi di lengannya.
"Eh Yi, kenapa?" balasnya setengah kaget.
"Ciee Hanbin ciyee"
"Pacaran mulu ya Bin mentang mantannya udah balik"
"Ihiirr acikiwirrr"
Hanbin mengorek kupingnya yang terasa gatal. Sementara Hayi masih berdiri canggung di samping bangku Hanbin.
"H-hm mau minjem catatan kimia kamu boleh gak? Aku belum ada nyatat soalnya. Kata anak kelas mau ada ulangan dadakan." jelas Hayi.
"Jelas boleh doongg. Untuk Hayi apa yang engga sih, yekan Bin."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Partner in Lies
FanficTrauma masa lalu membuat Jennie memilih untuk merahasiakan pertemanannya dengan Hanbin di sekolah. Jennie pikir ia bisa melewati keadaan ini sampai mereka lulus. Namun, kembalinya Hayi justru serta merta menghancurkan dinding pertahanannya. Apa yan...