Malam minggu dan hujan. Jennie jadi mager mau ngapa-ngapain. Dilihatnya jam masih menunjukkan pukul 8 malam. Jennie memutuskan membuka aplikasi chat Line di ponselnya.
Hanbeeenn
oy
p
p
biinnnyo jen ngapa?
g da
gabut?
semacam itulah
lo lagi ngapain?read-
Jennie manyun liat kolom chat terakhir yang cuma di read Hanbin. Sedikit kesal jadinya dia milih nidurin kepala diatas meja belajar. Gak lama ponselnya berdering bikin Jennie tersentak kaget.
Lebih kagetnya begitu dia ngelihat siapa yang menghubunginya saat ini.
"Jendeuk"
"Bin?"
"Gue lagi di studio bang Jaewon, ngarasemen lagu tadi. Ini udah mau otw pulang kok."
"Ya udah hati-hati pulangnya, masih gerimis kayaknya tuh."
"Iya."
Jennie menopang sebelah tangan sambil melihat pantulan wajahnya di layar hp. Hanbin tengah sibuk membereskan bawaannya meskipun masih tetap video call an dengan sang pacar. Merasa diabaikan Jennie justru bermain-main dengan wajahnya, sedikit berakting lucu.
"Jangan imut-imut ntar gue kangen."
Jennie langsung masang muka datar pura-pura polos. Membuat Hanbin merespon dengan kekehan renyah.
"Udah makan lo?"
"Basi lo nanyain doang. Anterin dong kalo iya. Martabak telor pas nih."
"Hujan."
"Iye becanda kok."
"Gue mau turun nih. Udahan dulu ya."
"Key."
Hanbin langsung mematikan panggilannya sementara Jennie sekarang beralih membuka aplikasi webtoon untuk melepas kebosanannya.
***
shxxbi131 Instagram
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Partner in Lies
FanfictionTrauma masa lalu membuat Jennie memilih untuk merahasiakan pertemanannya dengan Hanbin di sekolah. Jennie pikir ia bisa melewati keadaan ini sampai mereka lulus. Namun, kembalinya Hayi justru serta merta menghancurkan dinding pertahanannya. Apa yan...