18. Question

1.2K 142 3
                                    

Happy Reading

Disebuah halaman belakang rumah yang cukup rindang dengan sentuhan pernak-pernik hiasan pada sisi-sisi halaman menambah kesan indah bagi yang melihatnya. Cuaca yang sejuk dengan rasa harum yang berasal dari beberapa bunga yang ada. Di kursi coklat yang berada disalah satu pinggiran halaman duduklah dua orang yang mengenakan pakaian rapih. Tampan dan cantik.

"Berapa lama kita sudah berteman?" tanya Kim Bum. Pria tampan dengan setelan jas berwarna hitam juga kemeja putih bersih yang digunakannya.

"Selama umur kita saat ini," jawab Kim So Eun. Wanita cantik yang mengenakan dres putih serta rambut yang digerai bergelombang menambah kesan cantik pada dirinya.

"Berapa kali kita bertengkar?" tanya Kim Bum lagi.

"Satu, dua, tiga," jawab So Eun dengan ekspresi berpikir.

"Sejak kapan aku menyatakan cinta padamu?" kini Kim Bum sudah sepenuhnya menghadap dan menatap So Eun.

"Sejak kau berumur delapan tahun," So Eun masih belum menyadari bahwa Kim Bum menatapnya. Ia masih sibuk menatap orang-orang yang tengah asik bercengkrama di halaman rumahnya.

"Berapa kali kau tidak pernah merespon pernyataan cintaku?"

"Sebanyak pernyataan yang kau ajukan,"

"Berapa kali kau menangis karena mendengar pernyataan cintaku?"

"Sebanyak-banyaknya," kini So Eun mengalihkan tatapannya kearah Kim Bum. Pria tampan itu selalu menatap So Eun dengan lembut.

"Berapa kali kau tersenyum karenaku?" tanya Kim Bum lembut. Ia mengusap pelan pipi chubby milik So Eun.

"Selama hidupku saat ini," jawab So Eun dengan pasti. Ia menggenggam tangan kekar Kim Bum yang berada dipipinya.

"Apa selama hidupmu aku membuatmu bahagia?"

"Tentu saja,"

"Apa aku pernah membuatmu marah?"

"Ya dan itu karena penyataan cintamu,"

"Kau pernah tertawa karenaku?"

"Tentu, kau adalah penghiburku,"

"Selama ini apa aku bersikap baik padamu?"

"Sangat baik,"

"Perhatian padamu?"

"Sangat perhatian,"

"Kau membutuhkanku untuk menjadi sandaranmu?"

"Kau sandaran terbaikku,"

"Lalu apa perasaan dirimu belum tumbuh untukku?" Kim Bum menatap So Eun dalam. Terselip dibatinnya menginginkan jawaban yang selalu diharapankannya. 

"Hampir," So Eun menurunkan tangan Kim Bum yang sedari tadi mengusap lembut pipinya.

"Haruskah aku mengungkapkan perasaanku lagi?" tanya Kim Bum dengan kedua alis yang ditautkan. Jawaban itu cukup membuatnya kecewa.

"Tidak perlu, karena aku sudah percaya akan perasaanmu," So Eun menampilkan senyum manisnya.

"Tapi perasaanmu? Jawaban 'Hampir' mu itu membuatku kecewa," lirih Kim Bum. Ia menunduk. Memainkan jari tangannya. So Eun bergumam dalam hati bahwa kebiasaan Kim Bum tidak berubah selalu memainkan jarinya disaat ia kecewa. Seperti anak kecil yang tidak diberi permen oleh ibunya.

"Apa hari ini tidak dapat membuktikan bagaimana perasaanku?" giliran So Eun yang bertanya. Kim Bum mendongakan kepalanya menatap wajah cantik So Eun. "Jadikan hari ini sebagai jawaban dari semua pertanyaan yang kau lontarkan. Lupakan kata 'Hampir' yang ku ucapkan jika itu membuatmu kecewa," manik mata So Eun menuntun Kim Bum agar percaya padanya.

"Melihat mata indahmu membuatku percaya. Terima kasih," Kim Bum merengkuh tubuh So Eun.

Memeluknya dengan hangat. Menyalurkan bagaimana rasanya bahagia yang sederhana. "Aku akan bilang  pada orangtua kita agar mereka menikahkan kita secepatnya," ujar Kim Bum dengan girangnya.

"Secepat itu?" kaget So Eun. Ia melepakan pelukan Kim Bum.

"Aku tidak ingin menunggu lama. Akan aku pastikan jika kita sudah menikah perasaanmu padaku akan tumbuh sangat besar dan kau akan bersyukur karena memilikiku," Kim Bum tersenyum manis dengan tatapan percaya dirinya.

"Kita baru saja melangsungkan acara pertunangan, haruskah kita melanjutkan penikahan secepatnya?"

"Bergerak cepat itu lebih baik sayang," Kim Bum mengecup pelan bibir tipis nan manis milik So Eun. So Eun hanya terkekeh mendengarnya.

"Kau siap menerimaku sebagai pendamping hidupmu?" tanya Kim Bum sambil menggenggam erat tangan So Eun.

"Sangat siap," jawab So Eun dengan pasti.

"Kita akan tetap menjadi seorang teman walau status kita sudah berbeda. Pertemanan itu yang membuat kita berada dalam jenjang pernikahan," Kim Bum kembali menarik tubuh So Eun masuk kedalam dekapannya.

The End

Jangan lupa vomentnya yah^^ ini udah pernah aku post juga..

18 September 2017

Kumpulan Drabble BumSsoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang