Happy Reading
Kim So Eun berjalan dengan tergesa. Nafasnya tersengal. Dilihat dari raut wajahnya tergambar rasa kekesalan yang amat dalam. Dalam sekejab, gadis mungil itu mampu meruntuhkan apapun jika saja kekesalan itu menjadi sebuah kemarahan tak terkendali.
"Kim Bum keluar kau!" So Eun sudah berdiri tepat didepan apartement sambil menggedor-gedorkan pintu itu. Wajahnya memerah seperti menahan amarah.
Cklek..
Pintu apartement terbuka perlahan menampilkan tubuh kekar seorang pria tampan.
"Kim Bum," So Eun tertegun melihat penampilan pria dihadapannya. Kim Bum berbalik setelah melihat So Eun dan berniat ingin masuk kembali namun sebuah tangan mungil menahan lengannya.
"Ada apa?" tanya Kim Bum.
"Bayar tagihanmu," pinta So Eun. Kim Bum mengernyitkan keningnya.
"Tagihan apa? Setahuku, aku sudah membayar apartement ini," jawab Kim Bum. So Eun menggeleng.
"Bukan itu. Tapi tagihan yang lain,"
"Bulan ini aku sudah membayar listrik," So Eun kembali menggeleng.
"Lalu apa? Cicilan mobilku baru kemarin dibayar," So Eun menghembuskan nafas kesalnya lalu kembali menggeleng.
"Sudahlah kau ini kenapa, So Eun? Tagihan macam apa yang kau maksudkan?" Kim Bum berbalik dan masuk kedalam. Saat ini Kim Bum hanya mengenakan handuk kimononya karena baru saja selesai mandi. So Eun yang ditinggal masukpun menghentakkan kakinya. Amarahnya mulai memanas. Kim Bum sama sekali tidak mengingat tagihannya.
"Keterlaluan," teriak So Eun. Saat ini So Eun sudah masuk ke apartement milik Kim Bum.
"Kenapa kau berteriak? Kau kira ini hutan?" Kim Bum keluar kamar setelah selesai memakai pakaiannya. Ia berjalan santai menuju dapur, berniat ingin mengambil beberapa botol air untuk So Eun.
"Mana bayaran tagihanmu Kim Sang Bum," teriak So Eun lagi sambil menatap Kim Bum penuh emosi.
"Aku tidak ingat jika aku punya tagihan. Setahuku kau itu bukan rentenir kan?" Kim Bum menuangkan cola dalam dua gelas kaca.
"Minumlah," Kim Bum memberi satu gelas cola pada So Eun.
"Aku tidak menyukai soda," lirih So Eun. Kim Bum melupakan tentang kesukaanku batin So Eun. Kim Bum seakan sadar langsung saja ia menuangkan kembali yougurt susu lalu memberikannya pada So Eun.
"Lupakan. Aku ingin pulang saja," So Eun berbalik lalu melangkah keluar dari apartement Kim Bum. Kim Bum yang melihat itupun langsung menghalangi jalan So Eun dan dengan cepat ia meraih tengkuk So Eun dan mencium bibir tipis So Eun. So Eun terkejut bukan main atas perlakuan Kim Bum. Ia berusaha untuk mendorong Kim Bum, tapi Kim Bum tetap menahannya.
Satu menit.
Dua menit.
Tiga menit.
So Eun menggigit bibir Kim Bum cukup keras membuat ciuman mereka terhenti. Kim Bum meringis dan menatap So Eun geram.
"Kenapa kau menggigit bibir sexyku? Bukankah ini tagihan yang kau inginkan?" tanya Kim Bum sambil memegangi bibirnya.
"Keterlaluan kau! Bayar tagihanmu sekarang, Bum-ah. Kau pergi hampir satu minggu untuk menemui orangtuaku lalu apa kau sudah mendapat restu?"
"Tagihan itu maksudmu?" tanya Kim Bum sambil menaikkan alisnya.
"Tentu saja itu tagihan yang kuminta darimu. Kau pergi begitu saja. Kau pulang tanpa memberitahuku. Dan sekarang kau melupakan tagihanmu padaku," ucap So Eun kesal.
Chu
Kim Bum mencium bibir So Eun sekilas.
"Tagihan? Aku berhasil mendapat restu dari orangtuamu. Aku berhasil menaikkan jabatanku. Dan aku akan segera menikahimu," Kim Bum memeluk So Eun erat. Ia pergi hampir satu minggu untuk membayar semua tagihannya pada So Eun.
"Kata berhasil yang ingin kudengar darimu akhirnya kau ucapkan," So Eun membalas pelukan Kim Bum.
"Tagihanmu membuat kita bersatu,"
"Kita memang sudah bersatu Bum-ah,"
The End
Ahaha ini emang nggak jelas banget.. Tapi yaudahlah aku post aja, toh pernah dipost juga wks.. Jangan lupa vomentnya lho guys^^
21 September 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Drabble BumSso
Historia CortaBagi yang suka couple BumSso (Kim Bum dan Kim So Eun) dan yang suka baca fanfiction yang singkat, jelas, dan padat silahkan mampir di sini👇 Romantis tipis-tipis lebih greget loh🥰 Peringkat mengesankan #1 BumSso [25/05/2022] #3 Simple [03/02/2022...