25. First Rank

1.2K 133 6
                                    

Happy Reading

Di sebuah taman sekolah terdengar suara isakan tangis yang cukup keras. Isakan seorang gadis. Isakan itu seakan berlomba dengan suara langkah kaki yang sedang berlari. Kim Bum menghentikan langkah kakinya setelah kedua matanya menemukan sesosok orang dicarinya.

"Kenapa menangis sekeras itu?" Kim Bum bertanya dengan suara lantang agar suaranya mampu didengar karena suara isakan tangis itu cukuplah keras.

"Pergi dari sini aku tidak ingin melihatmu!" perintah So Eun. Ia menangkupkan wajahnya pada kedua tangannya yang berpangku pada kedua lututnya.

"Ada apa lagi ini? Aku rasa aku tidak melakukan kesalahan apapun?" tanya Kim Bum bingung. Ia sudah duduk disamping So Eun.

Seketika suara tangisan So Eun semakin kencang.

"Hey So Eun berhentilah menangis!" suruh Kim Bum.

Sia-sia, justru tangisan So Eun semakin menjadi-jadi. Bahkan sekarang matanya sudah memerah karena air mata jernihnya itu.

"Kim So Eun!" bentak Kim Bum pada akhirnya. So Eun mendongak menghadap Kim Bum yang barusan membentaknya. Kini tangisan itu tidak terdengar. Namun air mata itu meluncur semakin deras.

"So Eun," Kim Bum menurunkan nada suaranya.

"Aku membencimu," ucap So Eun pada akhirnya. Air mata itu masih mengalir. Kim Bum? Tentu saja dia terkejut. Sangat terkejut.

"Apa maksudmu?"

"Kau merebut posisi peringkatku," kata So Eun. Kim Bum paham sekarang. "Karena kau pindah ke kelasku, aku harus bersaing denganmu hingga aku harus menduduki peringkat kedua. Kau tahu? Aku sangat membencimu!" ungkap So Eun. Kim Bum tetap diam berusaha memberi waktu untuk So Eun berbicara.

"Dalam sejarah hidupku aku selalu menjadi yang pertama, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sampai sekolah menengah atas aku harus tetap menjadi yang pertama," ujar So Eun. Kim Bum menganggap bahwa So Eun sedang membanggakan diri. "Tapi karena dirimu aku harus menerima kenyataan pahit ini," kesal So Eun.

"Kau membenci kekasihmu sendiri? Kau menyalahkan kekasih tertampanmu ini?"

"Kali ini aku tidak menganggapmu sebagai kekasihku, kau mengubah segalanya. Mungkin ini semua karena aku berpacaran denganmu hingga akhirnya peringkatku turun,"

"So Eun sayang ada apa denganmu heoh? Kenapa berpikiran seperti itu? Kau lupa apa saja yang pernah kita lakukan selama kita berpacaran?" tanya Kim Bum. So Eun diam tidak ingin menjawab. "Di kelas kita selalu belajar bersama. Di rumahku, kau selalu membawa buku pelajaran. Di rumahmu, aku selalu membawa buku pelajaran hingga akhirnya kita belajar bersama. Disaat kita berkencan, sesuatu yang harus dibawa adalah buku pelajaran agar kita masih bisa membacanya walau sedikit. Aku rasa selama kita berpacaran justru membawa dampak baik," akhirnya Kim Bum sendiri yang menjawab.

"Tapi tetap saja, kau mampu menggeser posisiku," gerutu So Eun.

"Itu karena kapasitas kecerdasanmu masih dibawah kapasitas kecerdasanku," bangga Kim Bum. "Aww.." Kim Bum meringis disaat lengannya dicubit So Eun.

"Berani sekali kau mengataiku. Aku ini gadis yang pintar. Aku adalah putri kebanggaan orangtuaku. Aku putri yang selalu mendapat peringkat pertama di sekolah. Seharusnya kau tahu itu," oceh So Eun.

"Walau tahun ini kau tidak mendapatkan peringkat pertama tapi bagiku dan keluargamu, kaulah yang selalu mendapatkan peringkat pertama," ujar Kim Bum. "Kau itu kekasih tercantikku, terpintar dan yang terbaik. Seharusnya ini menjadi pembelajaran untukmu agar kau lebih giat belajar untuk mengalahkanku dan merebut kembali posisimu. Aku rela mendapat posisi yang kedua untukmu. Tapi kau harus berusaha untuk mengalahkanku,"

"Baiklah, aku janji akan mengalahkanmu. Aku yang akan menjadi peringkat pertama nanti. Tidak akan aku izinkan kau untuk merebutnya kembali kecuali jika kita berbeda kelas maka kau juga harus menjadi yang pertama," saran So Eun.

"Kita memang pasangan yang pintar," bangga Kim Bum. Ia menatap So Eun sayang. Siswa terpintar dan populer seperti Kim Bum berpacaran dengan siswi tercantik dan terpintar di sekolahnya. Lalu apa jadinya keturunan mereka nanti?

The End

Ngga nyambung ini haduuh.. Tapi udah pernah aku post juga..

25 September 2017

Kumpulan Drabble BumSsoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang