Twelfth

1.9K 179 4
                                    

"Lalu bagaimana dengan orang orang itu?" Tanya namja sipit.

"Aku telah menyelidikinya. Semua data sudah berada ditanganku, tinggal menunggu waktu yang tepat sampai mereka semua siap untuk melakukannya." Sahut namja berwajah lonjong lagi.

.

.

.

.

.


"Jadi, bagaimana keadaan disana Piggy?" Tanya Jungkook pada Seokjin.

Sebelum itu, Seokjin dkk telah memboking hotel dekat Museum itu berada dan sekarang mereka berada di ruang keluarga. Sekarang mereka telah menyelidiki suasana didalam Museum itu lewat 'kumbang' yang semalam telah mereka kirim. Seokjin yang sibuk dengan laptopnya, Yoongi yang sedang berbaring disofa depan Seokjin dan Jungkook yang duduk di single sofa diantara mereka.

"..........." tak ada sahutan dari Seokjin. Sepertinya ia terlalu terlena dengan kegiatannya dengan si PingkyLaptop kesayangannya.

"Hyung, keadaan disana bagaimana?" Tanya Jungkook lagi. Kali ini ia pindah duduk disebelah Seokjin.

".........." masih tak ada sahutan.

Jungkook yang kesal pun berteriak disamping telinga Seokjin sambil menepuk pundaknya sedikit keras "Yak, hyung. Aku berbicara padamu."

"Kkamchagiya!" Seokjin terkejut, kedua bolamatanya membola. Laptop dipangkuannya untunglah masih selamat setelah kedua kaki Seokjin secara reflek terangkat. Setelah diteliti dari penampilan Seokjin, ternyata sedari tadi ia menggunakan earphone dan Jungkook tak menyadarinya.

"Wah, mian hyung. Aku tak sadar kalau kau sedang menggunakan earphone. Hehe" cengir Jungkook.

Seokjin yang ada disampingnya masih berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak 2x lebih cepat. Ayolahh, ini bukan detakan jatuh cinta, tetapi detakan kekagetan.

"Kauu!"

"Hehe, mian!" Ucap Jungkook lagi sambil mengatupkan keduatangannya dihadapan Seokjin.

"Lihat dulu lah Kook, kalau kau bertanya. Lihat apa orang yang kau tanyai itu mendengarmu atau tidak. Aish, untung yang kau kagetkan aku. Bayangkan kalau Yoongi yang kau kagetkan?" Untunglah Seokjin masih bersabar dan tidak memarahi Jungkook. Calon mama eable.

"Hehe, aku tak mau membayangkannya hyung. Terlalu menakutkan dari membayangkan hantu."

"Aku mendengarmu, Bunny!" Tiba tiba suara menyeramkan -bagi telinga Jungkook- terdengar.

"Aah, aku tak dengar! Aku pakek BH!" Celetuk Jungkook mengabaikan Yoongi.

Kedua alis Yoongi dan Seokjin menekuk. 'Sejak kapan Jungkook pakek BH?' Itulah bunyi batin mereka.

Jungkook yang tak sadar pun kembali bertanya pada Seokjin. "Hyung, bagaimana keadaan disanaa?"

"Aah, oke. 'Klik' Ini adalah pola didalam Museum itu. Ternyata denah yang semalam sama persis dengan denah sesungguhnya." Ucap Seokjin setelah mengklik aplikasi yang menyambungkan dengan 'kumbang' itu.

"Nee, kau benar hyung. Berarti kita tetap pada rencana awal kita." Sahut Jungkook.

"Apapun yang terjadi kita harus melindungi satu sama lain." Ucap Yoongi sembari bangkit dari posisinya.

"Aah, aku sangat bersyukur memiliki kalian didekatku." Gumam Seokjin lalu memeluk Jungkook dan juga Yoongi saat Yoongi tepat didepannya.

~v~v~

KyoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang