Eighteenth : Mafia House 1

2K 170 12
                                    

"Samchon kuda berkata bahwa berlian ketiga dan keempat kita atau biasa disebut Sancy Diamond dan Golden Jubille berada dirumah sekelompok mafia yang jumlahnya tak main main. Ia juga berkata bahwa leader kelompok itu adalah salah satu rekan 'pembunuh' itu. Dan misi kita dimulai terserah pada kita. Semampu yang kita bisa." Jelas Seokjin didepan laptop kesayangannya. Kaca mata bulat itu bertengger manis menjepit hidung bangirnya. Raut wajahnya sedikit mengeras saat menyebutkan kata 'pembunuh'.

Jungkook sekarang berada di single sofa dengan mempersiapkan senjata yang akan ia gunakan nanti. Sedangkan Yoongi berada disofa panjang disamping Jungkook yang sedang merangkai senjata barunya.

"Setahuku, markas mereka belum bisa ditemukan sampai sekarang. Tetapi mereka sering berkeliling keluar dan membuat keonaran tanpa bisa dilacak oleh polisi." Sahut Yoongi. "Dan juga, sepertinya keamanan markas mereka tidak bisa dianggap remeh." Sambungnya.

"Eum, Hyung?" Panggil Jungkook.

"Hm?" Seokjin hanya bergumam dan masih fokus pada laptop didepannya.

"Cari tau jadwal leader kelompok itu, hyung! Mereka adalah kelompok besar dan kaya, bahkan polisi bertekuk lutut dihadapan mereka. Polisi bukannya kehilangan jejak, tetapi berusaha membuang jejak yang ada demi mendapat lembaran kertas sialan itu. Apa gunanya uang bila negara sendiri nanti hancur. Huh!"

Seokjin yang mendengarnya bersikap acuh tak acuh. Bagi Seokjin, ini bukan urusannya. Dan ia tidak perduli dengan kehidupan politik diluar sana. Ia lebih memilih mencari tau sosok pembunuh itu.

"Besok ia ada rapat disebuah restauran bintang lima. Letaknya tak begitu jauh dari sini." Tiba tiba Seokjin bersuara.

"Baiklah, Seokjin hyung. Besok kau membolos saja ne?!"

"Hah?"

"Aish, besok kau ketempat ia bertemu dengan clientnya. Aku tidak perduli siapa client itu, entah dia jahat atau baik. Besok buat leader itu menatap kearahmu hyung. Tampilkan pesonamu. Jerat dia, sebisa mungkin sampai ia membawamu kemarkas mafia itu. Tenang, kalau ada apa apa, kita berada dibelakangmu hyung." Ucap Jungkook menjelaskan rencana awal yang akan mereka lakukan.

"Jangan lupa senjata yang akan kita gunakan." Sahut Yoongi lagi.

"Aah, benar. Yoongi ah, siapkan berbagai senjata yang sekiranya kita perlukan jangan banyak banyak, tapi juga jangan sedikit sedikit."

"Aku tak bodoh asal kau tau hyung. Lagipula bagian menyiapkan senjata itu Jungkook."

"Hehe mian."

"Aku sudah menyiapkan berbagai senjata yang kita perlukan hyung. Tinggal menunggu senjata dahsyat dari Yoongi hyung."

"Senjata baru?"

Cekrek

"Beres."

"Wah, cepat sekali. Ini senjata dahsyat apalagi hyung? Kenapa bentuknya seperti itu. Sini hyung aku coba." Mata Jungkook langsung berbinar binar saat melihat senjata baru itu. Senjata yang kini dipegang oleh Jungkook adalah pistol berlaras panjang yang ujungnya dapat dibelokkan kesegala arah. Senjata ini juga ringan yang dilengkapi dengan monitor pengintai yang dapat digunakan untuk mengendap endap. *Wess, pokoknya daebak.

"Eh, tunggu. Seokjin hyung. Omong omong, siapa nama Leader mafia itu?" Celetuk Yoongi. Sedari tadi mereka membicarakan ini, namun belum mengetahui identitas sang leader. Aah, sepertinya Seokjin lupa memberitahunya.

"Ahh, ia adalah orang cina yang telah lama tinggal di Korea. Namanya adalah . . .

. . . Jun"

~v~v~

KyoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang