#17 PERCUMA

267 59 49
                                    

"Usaha tidak ada yang sia-sia, hanya saja nasib baik masih tertunda."

Ada sedikit nestapa yang terpancar kala aku dihadapkan pada ketidakpastian. Kedekatan antara kita belum jelas akan berakhir di mana. Apakah aku tidak layak bahagia?

Kau terus saja bercerita mengenai dia, dia yang kau kagumi dengan berbagai keunggulannya. Sedangkan aku hanya manusia biasa dengan segala keterbatasan. Kita memang berbagi cerita, tapi bukan cerita seperti ini yang aku inginkan.

Aku harus kembali menebar senyum palsu, padahal semua itu sudah kuhentikan minggu lalu. Padamu memang aku belum memiliki rasa, hanya sekedar suka. Lama-lama aku malas bila kau terus bercerita tentangnya.

Sejak awal kau sudah menahanku agar tidak melangkah, rencana yang aku susun tidak berjalan dengan baik. Bisa dipastikan bahwa kau murni menjadikanku tempat berbagi, namun aku berusaha mencari celah untuk bisa mengambil hati. Mungkin hampir setiap pria memiliki sifat oportunis.

Percuma saja bila aku terus berusaha, sudah dapat dipastikan bagaimana hasil akhirnya. Tetapi apa salahnya untuk dicoba. Bodoh memang.

Menyamar sebagai teman dan berharap dia memiliki perasaan, itulah yang ada dalam pikiran. Semua harus berjalan secara perlahan, aku tidak mau obsesi menyelimuti diri.

Sepertinya akal sehat sedang menertawakanku, kebodohan merangkulku kegirangan mendapat anggota baru, kemunafikan menjalar begitu cepat. Segera aku harus berunding dengan realita.

Pada akhirnya aku bertanya pada perasaan apakah dia pantas diperjuangkan?

Bandung, 29 Juli 2016

Diary Tanpa Koma [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang