#41 KESEMPATAN

55 18 0
                                    

"Ketika peluang didapat jangan ada lagi alasan yang dibuat-buat."

Akhirnya Danila setuju untuk menemaniku menghadiri undangan pernikahan teman masa kecilku. Setelah kurang lebih dua bulan aku terus membujuknya, dia pun mengiyakan pertanda bersedia atau mungkin hanya karena terpaksa. Tidak aku permasalahkan itu, yang terpenting aku bisa berjalan bersamanya meski tidak berlangsung lama.

Tak sabarku menunggu malam, kali ini gelap akan menghapuskan kelam. Berlariku pada sang alam, meninggalkan cekam yang telah silam. Kedua mataku menari dalam pejam, membayangkanmu hadir berselimut pendam.

Pantofel menjadi hal wajib dalam sebuah acara resmi, dan kini sepatu itu kupakai pada kedua kaki. Sudah amat rapi, sekarang hanya tinggal menunggu kabar dari Danila. Penasaran sekali aku dengan perubahannya, ini kesempatan yang sangat langka.

Cukup lama aku menanti karena wanita butuh waktu dalam mempercantik diri, aku pun memaklumi bila wanita membutuhkan waktu lebih lagi karena wanita pasti akan sulit memilih pakaian yang akan digunakan pergi. Memang sebagai pria harus lebih banyak mengerti karena pada hakikatnya wanita lebih ingin dimengerti.

Tiba juga kabar darimu yang sedari tadi aku tunggu, kau sudah sampai di tempat yang kita sepakati untuk bertemu. Bergegaslah aku menuju keberadaanmu, dengan langkah pasti aku menyiapkan diri dan dengan nada terburu-buru ingin segera berjumpa denganmu.

Terpesonanya aku ketika melihat dirimu, kau tampak berbeda hari ini. Dengan baju berwarna putih tanpa lengan dipadukan rok panjang menutupi kakimu, dan rambut pendek yang selalu kau pertahankan telah menyempurnakan keindahan yang diberikan Tuhan padamu. Kau sangat memanjakan mata, kau berikan pesona hingga aku pasrah menerimanya.

Sebuah malam penuh kebahagiaan, hatiku tak hentinya bersorak kegirangan. Semakin dalam aku menyelami lautan perasaan, membiarkannya hingga menjadi beban. Ketika ungkapan sulit diperjuangkan, hanya sikap yang mampu memperlihatkan. Kau menjadi harapan dikala asa terbang bersama angan.

Boleh aku berkata jujur? Kau begitu cantik, sungguh aku tidak berlebihan.

Bandung, 11 Maret 2017

Diary Tanpa Koma [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang