Apa Maknanya?

2.5K 516 57
                                    

Sohye sepatutnya bersyukur karena telepon dari Woojin menyelamatkannya dari kecanggungan antara dirinya dan Guanlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sohye sepatutnya bersyukur karena telepon dari Woojin menyelamatkannya dari kecanggungan antara dirinya dan Guanlin.

Demi Tuhan, kenapa di dekat Guanlin sekarang rasanya semendebarkan itu.

Gadis itu melangkah ringan menyusuri koridor utama di lantai satu. Lalu berhenti di depan pintu cokelat dengan poster perlombaan bulan depan. Sohye mendengus kala menyadari kalau bulan ini akan berakhir dalam rentan waktu seminggu lagi.

Omong-omong soal sebulan, Sohye jadi ingat sesuatu.

Pintu ruangan terbuka. Pinky keluar dari sana dengan tangan kanan yang menempelkan ponsel di telinganya. Raut wajahnya terkesan gusar dan langkahnya terburu-buru.

Tetapi sayangnya Sohye tidak memperhatikan hal itu. Ia justru sibuk menyusun kata untuk menanyakan perihal perjanjian mereka mengenai Guanlin. Tentu saja, Sohye takut bertanya pada Chungha dan malas berputar-putar jika bertanya dengan Chaeyeon. Lebih baik bertanya pada Pinky yang paling waras diantara mereka.

"Kak."

"Eh, lo. Masuk sana ditungguin sama yang lain." Pinky mengarahkan dagunya ke ruangan tari saat melihat Sohye. Lalu kembali fokus pada ponselnya. "Iya iya, buset lo itu nggak ada kapoknya apa dibawa ke bk mulu!"

Chaeyeon yang ikut mengiringi langkah Pinky cuma mengangkat bahunya.

"Kak Pinky, gue mau tanya sesuatu nih."

"Hah? Aduh iya, Donghan! Sabar!" Pinky menurunkan ponselnya dan menoleh ke Sohye. "Apaan? Nanya apa? Buruan. Ini si bangor diciduk Bu Cheetah gue harus nyusulin ke bk nih."

Sohye menghembuskan napasnya gugup. Apalagi Pinky menatapnya tajam, sepertinya sedang ada urusan yang cukup rumit.

"Anu, itu, soal Guanlin, gue kan udah keterima, jadi masih harus deketin dia apa gimana?"

"Yaelah." Chaeyeon menggaruk pipinya malas. "Nggak penting banget dah. Ayo buruan sebelum si macan tutul marah." Ia mendorong punggung Pinky. Sementara yang di dorong mendengus kesal dan menoleh ke Sohye.

"Yaelah nanggung seminggu lagi. Awal bulan kan majalah it girl 101 terbit. Kalau lo masuk ke urutan 11 besar baru deh lo berhenti."

Sohye mengerjapkan matanya. Mencoba mencerna kalimat kakak kelasnya itu. Ketika ia hendak bertanya, Pinky justru sudah berlarian dan berbelok menuju ruang BK.

"Seminggu lagi, nih?"

***

Hari ini harusnya Sohye udah mulai latihan bareng formasinya. Kata Woojin, gerakannya sudah cukup matang. Jadi Sohye enggak sabar untuk menunjukkan perkembangannya yang— menurut Woojin —pesat itu pada Chungha.

Tetapi sayangnya latihannya ditunda karena Pinky lama banget keluarnya. Katanya sebagai ketua kelas, Pinky harus mengurusi anggota kelasnya yang masuk ruang BK. Chungha dan Chaeyeon juga uring-uringan karena baru saja kena razia rambut, lagian salah sendiri sih, rambut kok di cat ombre-ombrean.

[1] Enthusiasm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang