Day 1

3.9K 751 201
                                    

"Gue nggak muluk-muluk sih, cuma kalau lo mau jadi anggota klub tari, lo harus punya sponsor."

"Gi-gimana kak m-maksudnya?"

"Lo deketin Guanlin. Sebulan aja. Gue jamin lo bakal tenar di sekolah."

"Sebulan?"

"Iya. Nggak lama kok. Gue cuma butuh anggota yang tenar di klub ini."

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 5 sore dan Sohye masih di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 5 sore dan Sohye masih di sekolah. Ia menimang ponselnya, line dari Pinky masih terpampang di layar ponselnya.

Kak pinky
Dimulai hari ini ya. Pokoknya kalo sebulan lo nggak deket sama dia, ya goodbye aja

Sohye menghela napas. Rasanya tuh kayak jatuh ke kandang buaya. Ia ingin menangis saja.

Fyi, Lanadra Guanlin itu seangkatan sama Sohye. Ketua klub basket yang terkenal sebagai kutub utaranya SMA 101.

Karena walaupun tingkat kegantengannya diatas rata-rata, konon katanya seorang Lanadra Guanlin hanya berbicara dengan kaum adam dan menganggap kaum hawa hanyalah angin lalu. Entah kenapa, Sohye juga bingung sendiri.

Memangnya bagaimana si Guanlin itu bisa tercipta sedemikian sempurnanya kalau bukan karena kaum hawa? sang ibu?

Dasar diskriminasi.

Itulah sebabnya pepatah tak ada manusia yang terlahir sempurna dibuat. Mungkin Lanadra Guanlin tidak sempurna karena dia mempunyai kelainan. Dia nggak suka perempuan.

Ya sudahlah, nggak ada gunanya juga disesali. Toh ini kan cuma sebulan. Iya, Sohye terus menerus menggumamkan kata 'cuma sebulan.' dan setelah itu dia bisa menjadi anggota klub tari, terkenal dan memikat hati seorang Pradikta Woojin.

Iya, Pradikta Woojin. Alasan dari semua kesialan ini. Siswa kelas sebelah yang menarik perhatian Sohye sejak masa orientasi berlangsung. Orangnya penuh semangat dan ambisi. Pintar dan jago bersosialisasi. Pokoknya, semua yang berada disekitar Woojin akan terlihat menarik di mata Sohye.

Sayangnya Sohye belum pernah dinotis Woojin meskipun dia sering mondar-mandir melewati kelas Woojin, atau sengaja membeli bakwan udang di warung Mas Agung demi melihat Woojin yang suka nongkrong disana. Padahal Sohye alergi udang.

Sohye juga belum berani muncul di depan Woojin secara terang-terangan. Karena Woojin termasuk di kalangan eksis sma 101, mau tidak mau Sohye juga harus eksis jika mau mengenal Woojin lebih dekat.

Dan salah satu cara menjadi eksis dan dekat dengan Woojin menurut seorang Clarina Yoojung adalah; masuk klub tari.

Jadi, begitulah kira-kira kronologi singkatnya.

[1] Enthusiasm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang