Pipi

21.8K 1K 2
                                    

berawal dari tatap, indah senyummu memikat, memikat hatiku yang hampa lara
Berawal dari tatap-Yura yunita


Lula pov's

entah dorongan dari mana sampai sampai aku saat ini sedang berada di sweetland sama devin, awalnya sih aku nolak karena emang aku gak pernah keluar sama cowok selain papa sama bagas

tapi kalo di lihat lihat devin itu asik juga anaknya, cocok lah kalo buat temen ngobrol.seru,gak kayak cewek yang biang rumpi. Jadi biar gak bosen ngobrol sama bagas terus, mungkin maksudnya biar bagasnya gak jenuh kali ya denger bawelan aku,Hehe

"la naik itu yuk" ajak devin antusias dengan sedikit menarik tanganku yang sejak tadi di genggammnya,entah kenapa aku tidak bisa merespon ataupun menolak genggaman tangan devin di tanganku, rasanya sangat nyaman, sayang untuk di lepaskan

aku hanya tersenyum sambil mengangguki ajakan devin  yang mengarah ke wahana kincir angin yang cukup tinggi dan besar dihiasi lampu lampu kecil nan indah

setelah berhasil menaiki wahana ini devin memposisikan dirinya untuk duduk di hadapanku, karena sejak berangkat tadi devin belum juga mau melepaskan genggaman tangannya di tanganku, aku pun mencoba untuk perlahan melonggarkan genggamannya

namun baru sedikit saja tanganku hendak bergerak melepas,tangan devin malah mempererat genggamannya

aku yang dari tadi menunduk langsung mendongak kan kepalaku karena terkejut dengan respon devin

kulihat devin menatapku lekat sambil terus mengusap kedua telapak tanganku yang di genggamnya

"lula, lo tau gak tujuan gue ngajak lo ke sini tuh apa?" akhirnya devin membuka mulutnya,setelah beberapa detik hanya diam menatapku

aku hanya bisa menggelengkan kepala pertanda tidak mengerti dengan pertanyaan devin

"jujur dari pertama kali ketemu lo,gue ngerasain ada sesuatu yang beda,apalagi liat senyum lo la, senyum itu yang selalu bisa buat gue degdegan setiap kali liatnya" jelas devin lembut, tapi aku jujur juga belum mengerti dengan maksud dari omongannya

"lo ngomong apa sih vin, gue gak ngerti" balasku polos

"lula, do you want to be my girlfriend?"

setelah mengucapkan itu devin memajukan wajahnya mendekat ke wajahku, hingga aku bisa merasakan deru nafas devin menerpa wajahku

sungguh lidah ku tiba tiba kelu tidak bisa berbicara, tubuhku membeku tidak bisa bergerak,belum sempat mencerna kata kata devin dengan baik kemudian di tambah dengan perlakuan devin kepadaku

semakin dekat dan hidung kami pun menyatu untuk beberapa saat, namun aku langsung tersadar dan menjauh kan wajahku dari hadapan devin

Kulihat devin malah tersenyum melihat tindakanku tadi

"gimana la, lo mau kan" tanya devin

"gu..gg... gue" sial kenapa gue jadi gagap gini sih

"gue gak ngerti vin, gue belum ngerasain apapun ke lo, gue gak degdegan pas deket lo tapi anehnya gue selalu nyaman kalo bareng sama lo" jelasku ke devin

Loveliest (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang