dengarkanlah demi apapun maafkanlah aku,ku tak bisa hidup tanpa kamu, walau siapapun menggantikanmu
Aliando ft rassya-cinta sejati hanya sekaliAuthor pov
Tiga hari telah berlalu setelah insiden penculikan lula, keluarga beserta yang lain hanya bisa pasrah menunggu kepastian pihak berwajib untuk menangani kasus lula. Menurut mereka penculiknya benar benar pintar bersembunyi sampai setetes buktipun tidak tertinggal
Dan selama itu pula hati seorang afarno bagas hancur, ketakutan dan rasa benci menyelimuti hati dan pikirannya. Bisa bisanya radit melakukan semua ini, bagas rasa dirinya tidak pernah menyakiti orang lain dan sekarang kenapa banyak sekali yang mengganggu kehidupannya.
Ini tidak adil, apakah salah jika bagas hanya ingin mendapatkan kebahagiaannya.bagas merasa bodoh karena sekarang dirinya tidak bisa berbuat apa apa untuk lula, bagaimana keadaan lulanya sekarang,apa lula baik baik saja, atau hal yang paling di takuti bagas adalah lulanya telah tiada
TIDAK!
"kamu makan dulu ya nak" lamunan bagas berhenti tatkala suara pintu terbuka menampakkan mamanya yang membawa nampan berisi semangkuk bubur ayam dan segelas susu coklat
Bagas mengalihkan pandangannya dari mamanya, bagas lebih memilih menyembunyikan wajahnya di antara kedua kakinya yang ia tekuk. Berusaha meredam amarahnya
"maafin bagas ma" ucap bagas lirih dengan suara bergetar seolah menahan tangisnya
mama bagas yang mengerti akan kesedihan yang sedang melanda anaknya itu beringsut maju untuk merengkuh anaknya kedalam dekapan hangatnya, sungguh ibu mana yang tidak teriris hatinya jika melihat putranya terlihat seperti orang depresi saja saat ini
rambut yang berantakan di tambah tubuh bagas yang terlihat lebih kurus dari biasanya.
jika ada hal yang dapat mengembalikan keceriaan anaknya kini pasti akan mama bagas tukar dengan apapun
Tapi sayang. Mama bagas juga tau bahwa hanya lula yang bagas inginkan
"kamu minta maaf buat apa, justru mama yang minta maaf ke bagas. Karena mama gak bisa ngilangin rasa sedih bagas"
"bagas gak bisa gini terus ma, bagas mau cari lula"
..........
"please.... lepasin aku radit aku mohon" entah sudah berapa kali kata itu lula ucapkan,berharap laki laki biadap di hadapannya ini akan luluh
lula takut, raut wajah radit malah terlihat seperti hendak menyantapnya saja. Seringaian yang radit perlihatkan ke lula semakin membuat jantung lula seolah berhenti
Radit menunduk, menyejajarkan wajahnya dengan gadis manis yang pipinya terus dibasahi oleh air mata ketakutan. Radit mencoba mengusap pipi lula dengan jarinya, namun lula mencoba menghindari tangan radit
Radit mengernyit tanda tak suka, kenapa lulanya tak mau disentuh.namun radit memcoba untuk bersabar mungkin karena lula belum terbiasa saja
"kamu jangan nangis terus dong, nanti cantiknya ilang, makin hari kamu makin manis aja sih"
"sinting!...kamu"
PLAK!
lula meringis menahan tamparan yang radit berikan, bau amis serta perih terasa di sudut bibirnya. Radit tega manamparnya. Lula hampir tidak percaya, sepupu yang paling dekat dengannya bahkan sudah lula anggap sebagai kakak kandungnya sendiri tega menculiknya di saat hari pernikahannya.hari bahagianya
Yang lula tidak habis pikir lagi. Bahwa selama ini radit mencintainya, lula sangat ketakutan saat ini.tidak tau harus berbuat apa.lula menginginkan berada di pelukan hangat bagas saat ini
Berharap bagasnya menyelamatkan dirinya di keadaan mencekam ini.lula malah semakin menangis, antara sakit yang baru saja radit berikan dan merindukan bagas disampingnya
"tenang lula sayang, sebentar lagi kamu akan jadi milik aku seutuhnya" ucap radit disertai senyum liciknya
DORR... !
Tiba tiba saja muncul suara pistol dengan gebrakan pintu yang lula dengar namun setelah itu semua perlahan menggelap
Readers kelihatannya next chapt bakal jadi ending deh
Soalnya author udah gak nge feel lagi sama nih cerita
Tapi ya kalo vote sama comment nya ada..
Mungkin masih bisa dipertimbangkan. Tapi pertimbangan aja yaHasilnya mah tergantung mood author
Hehehe
Give me a star!!!! Ok
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveliest (Completed)
Teen FictionBUGH! "aduhh" sontak pria berpostur tubuh tinggi nan tegap yang sedari tadi tengah berjalan santai sambil melepas benda kecil berwarna putih yang menancap di telinganya itu menoleh ke sumber suara yang ternyata berada di belakangnya "udah bego cer...