Kamu adalah bukti dari cantiknya paras dan hati
Bukti-virgoun
Author pov
untuk beberapa detik seolah kaki lula sudah tidak menapak lagi di tanah, tubuhnya hampir saja terhuyung ke samping jika saja bagas tidak dengan sigap segera melingkarkan tangannya ke pinggang lula.
bagas melihat ke lula,dahinya ia tempelkan ke dahi lula seolah mengikis jarak di antara mereka. Aroma strawberry dari nafas lula dapat bagas cium dari hidungnya.
"ak, uuu mau pull..lang" lula gelagapan sendiri akibat perlakuan bagas tadi
lah dia minta pulang.
........
"gas kok kita malah kesini sih,gak pulang" bukannya lula tidak ingin terus berada di dekat bagas tapi karena serangan tiba tiba yang bagas lakukan tadi masih membuat lula sulit bernafas dan menetralkan degup jantungnya
Saat ini mereka sedang berada di kafe cokelat tempat favorit lula, karena memang lula sangat menyukai cokelat.beda dengan gadis remaja pada umumnya yang menghindari cokelat untuk menjaga berat badan, kalau lula sih ya tidak peduli dengan itu semua yang penting dia suka, itu salah satu sifat lula yang bagas suka. Tidak meniru perilaku wanita yang terbilang menyiksa dirinya sendiri untuk diet demi mendapatkan tubuh bak gitar spanyol
"jadi kamu gak mau nih berduaan sama aku"
"bukan tapi... " ucap lula menggantung karena sejak tadi ia terus berusaha tidak menatap mata bagas agar bagas tidak bisa melihat pipinya yang masih memerah. gini gini lula juga wanita polos meski lula gadis yang terkadang cerewet dan tak tahu malu
"kenapa sih kamu dari tadi nunduk terus?" tanya bagas karena tidak seperti biasanya lula bertingkah aneh begini, belum lagi dari tadi lula hanya diam tidak cerewet seperti biasanya.karena jujur bagas lebih suka lulanya yang aktif dan manja
"gak papa" jawab lula lirih namun tetap dengan menunduk malu
bagas yang sadar apa yang sedang di alami lula adalah menahan malu akibat perlakuan bagas di taman tadi. Bagas yang mengetahui hal itu langsung menahan tawanya.gadisnya benar benar polos ternyata
"apa karena yang tadi??" tanya bagas dengan nada menggoda dan menyipitkan matanya
"apaan sih, nggak usah di bahas" lula berkali kali lipat lebih malu dari pada tadi karena bagas malah menggodanya dengan berkata seperti itu
"sudah ku duga" ucap bagas dengan nada yang di buat buat seolah ingin menambah rona merah di pipi lula
"iih aku mau pulang" ucap lula dengan kesal karena terus di goda oleh bagas, lula hendak berlalu pergi.namun baru saja lula hendak melewati bagas yang masih nyaman duduk di kursinya tiba tiba tangan lula di tarik oleh bagas untuk di arahkannya duduk di pangkuan bagas
Kini lula merasa ingin menenggelamkan dirinya saja di kolam. Bagaimana tidak tindakan bagas kali ini membuat mereka menjadi tontonan gratis para pengunjung kafe yang kebanyakan juga pasangan kekasih
"bagas aduh kamu tuh lepasin gak, malu tau di liat orang"
"kalo aku gak mau gimana"
"kamu tuh maunya apa sih"
"aku maunya nikah sama kamu"
Blussh. benar benar kelewat menggemaskan kali ini wajah lula, tangan bagas mencoba memegang dagu lula agar lula tidak menunduk lagi
"kamu gak usah malu, justru aku lebih malu karena baru berani bilang ke kamu kalo aku juga suka sama kamu" ucap bagas meyakinkan
"iya"
"kamu gak usah malu"
"iya"
"kamu lucu deh"
"iya"
Apa apaan. Dari tadi lula hanya menjawab 'iya' di setiap rayuan bagas. Jika ini tidak di kafe mungkin bagas akan mengulang adegan di taman tadi. Bagaimana tidak lula yang hyperaktif kini berubah menjadi lula yang serba salah tingkah di hadapan bagas,bagas tidak tau lagi harus bagaimana selain menahan tawa melihat kelucuan kekasihnya itu
"katanya malu, kok betah di pangkuan aku" ucap bagas yang langsung di tanggapi oleh lula dengan berdiri dan merutuki kebodohannya karena terlalu nyaman berada di pangkuan bagas
"bagas kamu tuh jangan bikin aku malu terus dong, aku kan jadi gak enak jalan sama kamu" protes lula dengan memanyunkan bibir pinknya
"cie ngambek, cie...jangan ngambek gitu dong, nanti aku tambah sayang"
"tuh kan mulai lagi kamu"
"iya iya maaf, ya udah ayo kalo kamu mau pulang"
Bagas menggenggam tangan lula menuju parkiran kafe. ini merupakan salah satu kegiatan yang bagas suka setelah melihat pipi blush lula setiap bagas menggodanya.,entahlah bahagianya bagas sesederhana ini sekarang, lagi pula bagas sudah tidak tahan lagi melihat kekasihnya yang terus merengek minta pulang sejak tadi karena menahan malu itu, sebelum wajah lula berubah menjadi merah semua lebih baik bagas mengajaknya pulang
lula masih saja memanyunkan bibirnya di saat berjalan hendak menuju ke parkiran kafe, karena kesal terus di goda oleh bagas. Bagas yang melihat itu pun sontak mendekatkan bibirnya ke telinga lula dan berbisik
"bibir kamu jangan gitu terus, entar aku cium lagi mau!!"
duarrrrr
Sorrryy banget aku lama update ya, abisnya buntu sih mau nulis apa, hehehe,,,,,
Sorry fr toypo readers kerenku 😘😋😊😊😊😊
Give me a star🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveliest (Completed)
Fiksi RemajaBUGH! "aduhh" sontak pria berpostur tubuh tinggi nan tegap yang sedari tadi tengah berjalan santai sambil melepas benda kecil berwarna putih yang menancap di telinganya itu menoleh ke sumber suara yang ternyata berada di belakangnya "udah bego cer...