tuhan mengapa hati tak sejalan
dengan sang nyali tuk katakan cinta kepada dia yang ku cinta
Hati vs nyali-Teuku ryzki
Author povsetelah kejadian malam minggu itu lula menjauh dari devin,entah kenapa hal itu lula lakukan ia juga tidak mengerti, setiap kali devin hendak mendekatinya secara otomatis tubuhnya bergerak untuk pergi menjauh,atau mungkin karena lula takut akan di tagih jawaban oleh devin. Lula jelas belum siap dan tidak mau
sebenarnya lula sedikit memiliki rasa bersalah juga, lula seperti berhianat akan cintanya sendiri,dirinya persis tau bahwa hatinya hanya milik bagas
tapi lula tidak tau apakah bagas juga memiliki perasaan yang sama untuknya, banyak yang mengatakan bahwa wanita lebih bahagia jika dicintai dari pada mencintai.tapi kan itu kata orang bukan keinginan lula
entahlah, sikap bagas selama ini selalu ambigu,sulit untuk di artikan. atau mungkin bagas hanya menganggap nya sebagai sahabat dekat atau jika lebih parahnya lagi sebagai adik
arghh,gak mungkin. lula menggeleng keras menyadarkan diri bahwa hal itu tidak mungkin, bahkan jika hal itu benar lula tidak bisa membayangkan bagaimana sakit hatinya cintanya selama ini hanya tepuk angin saja karena tidak ada satu tangan lagi yang menyempurnakannya menjadi tepuk tangan
"dari mana aja lo malem minggu kemaren" suara bariton itu menyadarkan lula dari ekspektasi menakutkannya sejenak
"bagas, ngagetin aja lo" yup pemilik suara itu adalah bagas
"akhir akhir ini bawel lo ilang,abis di apain lo ama tuh curut? " belum sempat lula menjawab pertanyaan pertama,bagas malah melanjutkan pertanyaan kedua
"curut?? " lula yang belum mengerti malah balik bertanya
"devin" tegas bagas dengan memasang ekspresi cemberut
betulkan sikap seperti inilah yang selama ini membuat lula bingung, bagas marahkah? tapi kenapa harus kesal jika mereka saja tidak memiliki hubungan kusus selain sahabat
lula harus bertindak, dia harus memastikan statusnya dengan jelas, sebagai wanita dia tidak ingin tidak di beri kejelasan seperti ini
"Bagas, lo tuh ambigu tau gak" ucap lula sambil menatap pemilik manik mata hijau nan meneduhkan didepannya ini
bagas yang mendengar ucapan lula hanya menautkan kedua alisnya tanda atas ketidakpahamannya terhadap lula
"ambigu?? " bingung bagas
"kenapa lo sebel kalo gue jalan sama devin, emangnya kita siapa" lula menirukan perkataan bagas tempo hari lalu kepadanya, lula menjeda perkataannya untuk melihat ekspresi apa yang akan di berikan bagas
"kit..."
"TEMAN" belum sempat bagas meneruskan ucapannya sudah di potong oleh lula
"lo inget gak sih gas kejadian sembilan tahun lalu di taman bunga, inget gak lo ngomong apa ke gue waktu itu,sampai saat ini aja gue gak pernah sekalipun nganggep itu bercanda gas" suara lula terdengar gemetar karena saat ini gadis itu sedang menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh
bagas terdiam, sadar akan sifatnya selama ini, bagas mengerti maksud lula. Bagas mencoba meraih tubuh mungil lula ke dalam dekapannya, berharap gadis di hadapannya kini mulai tenang, tapi baru saja bagas hendak mendekat, lula malah menyentaknya untuk mundur
"gak usah sentuh gue,udah cukup lo gantungin gue selama ini, lo pikir gue cewek apaan,lo juga udah tau kan kalo selama ini gue suka sama lo,tapi apa yang gue dapet, gue ngerasa cuma dapet rasa kasihan dari lo" ucapan lula sudah tidak setegas tadi karena dengan kurang ajarnya air matanya kini telah terjun bebas membasahi kedua pipinya sejak
bagas sedikut terkejut melihat respon yang di berikan lula, selama ini lula lah yang selalu menempel kepadanya, namun saat ini lula malah menolak untuk di sentuhnya. Kalau boleh jujur kini bagas sedikit memiliki rasa bersalah
sungguh lula sudah tidak bisa setegar dulu, lula tidak suka dengan ketidakjelasan, maka dari itu lula juga tidak ingin melakukan hal ini pada devin
mulai saat ini lula akan belajar untuk melupakan bagas dan mendekati devin, sekalipun itu sulit lula akan tetap melakukannya demi kebaikan hatinya sendiri
"lula, dengerin gue dulu, gue juga gak tau sikap gue ke lo selama ini itu apa, tapi yang jelas gue nyaman kalo sama lo" tutur lembut bagas pada lula
"maaf gas, mungkin gue aja yang terlalu berharap lebih untuk ini, sebelum ini terlalu jauh gue mau bilang, kalo gue harus menjauh dari lo gas,.Bye"
Setelah mengucapkan itu lula melangkah pergi meninggalkan bagas yang masih terdiam di tempatnya, antara tidak mengharapkan hal ini terjadi atau lebih baik seperti ini, karena bagas juga tidak ingin menyakiti lula dengan sikap egoisnya ini,tidak mungkin bagas menyuruh lula untuk terus berada didekatnya. Terus menerima perhatian bagas yang mengarah entah kemana
Karena bagaimanapun kini bagas dan lula sudah tumbuh menjadi sepasang remaja, bukan lagi anak anak yang suka permainan, apalagi main hati
......
hari ini cuaca di ibukota lumayan panas, terik matahari seakan mampu membuat tubuh berkeringat. di sebuah kedai gelato terdapat dua remaja yang kini tengah duduk santai menikmati gelato
"enak kan gelato nya" tanya seorang pria tampan berambut pirang dengan senyum yang terus merekah sejak tadi, tak henti hentinya dia melirik gadis yang kini tengah asik menikmati gelatos strawberry dengan lahapnya
"he'em enakk" jawab si gadis yang kini mulutnya penuh dengan gelatos
pria itupun mengusap lembut gelatos yang berada di sudut bibir gadis di hadapannya dengan ibu jarinya, sambil sesekali tersenyum gemas melihat kelakuan gadisnya yang terlihat seperti anak kecil ini
"lo suka ngajak gue ke tempat kayak gini ya, sweetland lah, iceland lah. Hehe" kata gadis itu dengan senyum merekah
"K.A.M.U,,bukan lo" ucap laki laki itu memperjelas hubungan di antara mereka
"hehe.. ii ya" ucap kikuk gadis itu
"lula, kamu serius kan nerima aku? " tanya devin,karena sampai saat ini devin tidak percaya bahwa mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih.pasalnya waktu kejadian setelah devin menyatakan perasaannya, lula malah diam dan kemudian mengajak pulang, jelas devin merasa bahwa itu adalah respon penolakan
jelas saja karena baru kali ini devin menunggu, biasanya wanita yang di incar devin langsung mau meskipun devin belum mengatakan apapun
Belum lagi selama satu minggu lula menjauh darinya, hal itu malah membuat devin semakin yakin bahwa lula marah atau tidak suka dengan tindakannya mengutarakan perasaan sekaligus mencium pipi lula
namun ke ajaiban datang setelah tiba tiba lula menghampirinya setelah pulang sekolah dan mengatakan bahwa lula bersedia menjadi kekasihnya.sungguh devin tidak bisa menggambarkan kebahagian di dalam dirinya
"gu,, maksudnya aku masih belajar jatuh cinta ke lo,maksudnya kamu. Gak papa kan? " jawab lula jujur karena memang benar jika dirinya belum bisa menerima devin seutuhnya, lula juga sudah memperjelas hal ini kepada di awal bahwa lula mau berusaha, mencintainya jika bisa.karena lula juga tidak ingin memposisikan diri devin sebagai pelampiasannya semata
"iya gak papa kok la, justru itu aku milih kamu, karena kamu berbeda, kamu spesial, sulit dan anehnya aku suka" balas bagas dengan menoel gemas hidung lula
hati maaf aku berhianat.
Ig:dindamayaa16😉😉😉😉😄😄😄😘😘😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveliest (Completed)
Teen FictionBUGH! "aduhh" sontak pria berpostur tubuh tinggi nan tegap yang sedari tadi tengah berjalan santai sambil melepas benda kecil berwarna putih yang menancap di telinganya itu menoleh ke sumber suara yang ternyata berada di belakangnya "udah bego cer...