Kenapa harus pergi

12.8K 706 10
                                    

Kamu takkan mengerti rasa sakit ini kebohongan dari mulut manismu
Pergilah kau-Sherina

Author pov


senin pagi di Sma Brawijaya, sama halnya pelajar pada umumnya hari senin adalah hari yang cukup melelahkan bagi mereka,PR yang menumpuk,perlengkapan seragam yang tiba tiba saja hilang di hari itu belum lagi upacara bendera.

terik matahari cukup membuat gadis cantik berkulit putih itu meneteskan peluhnya, membosankan memang berdiri di panasnya terik matahari jakarta dan mendengar kepala sekolah berpidato

"bagas kemana sih, dari tadi belum kelihatan" gumam gadis cantik itu sambil terus celingukan dan mengibaskan tangannya ke wajah

"itu tuh pangeran lo" ucap wanita di sebelahnya

"hehehe...... " lula lah gadis cantik yang kini tengah mencari kekasihnya 

dia sangat tampan, dari jauh sini bagas terlihat sangatlah menawan keringat yang sedikit membasahi wajahnya menambah kesan maskulin pada diri bagas apalagi sekarang wajah bagas terlihat sangat serius mendengarkan pidato kepala sekolah di depan,barisan anak kelas tiga memang jauh dari barisan anak kelas satu namun lula bisa melihat bagas dari celah celah murid

"baiklah sekian dan terima kasih, untuk pidato saya kali ini,wassallamuallaikum warrohmatullohi wabbarakatuh"

ucapan kepala sekolah di depan membuyarkan pandangan lula, detik selanjutnya para siswa telah berhamburan untuk masuk ke kelas mereka masing masing

berbeda dengan lula, dia ingin menghampiri bagas dulu karena lula ingin menanyakan kenapa tadi dia di tinggal berangkat sekolah sendirian

lula sedikit berlari karena tidak ingin kehilangan jejak bagas yang sedang berjalan menuju kelasnya dengan langkah lebarnya

"bagas" panggil lula setelah dikirinya dirinya sudah cukup dekat dengan bagas, lula masih juga belum mendapat respon dari bagas.di tatapnya heran bagas yang masih setia memunggunginya

"apa" ucap bagas dingin namun telah menghadap ke lula

"tadi kenapa berangkat duluan, gak nungguin aku?" tanya lula ke bagas tak lupa di sertai dengan senyum manisnya karena lula belum sadar akan perubahan sikap bagas

"berangkat sendiri kan bisa, gak usah manja" ucap bagas datar dan seolah tanpa rasa bersalah setelah mengucapkan itu bagas hendak memutar tubuhnya pergi meninggalkan lula

namun belum sempat bagas membalikkan tubuhnya lebih jauh, tiba tiba saja sebuah tangan mungil dan mulus merengkuhnya dari belakang,kehangatan menjalar ke tubuh jakung bagas

"kamu kenapa? Kamu marah ya sama aku?  Aku salah apa?  Kalo aku ada salah ke kamu, kamu jangan diemin aku, aku minta maaf" ucap lula yang sedang memeluk tubuh tinggi bagas. Lula seakan sadar akan maksud dari bagas, kenapa bagas seperti menjauhinya, apa lula telah melakukan kesalahan sehingga membuat bagas marah

bagaimana tak lumer sendiri hati bagas di perlakukan lula seperti ini. Baru saja sebentar bagas ingin berusaha tidak terlalu dekat dengan gadisnya itu namun hati dan tubuhnya memang tidak sinkron

belum lagi jika di tinggal bertahun tahun, bisa bisa frustasi sendiri bagas nantinya

bagas memegang tangan lula yang masih setia memeluk erat perutnya, dilepaskan lembut tangan lula

"kamu gak salah apa apa, aku yang salah udah ninggalin kamu tadi pagi. Bukannya aku gak mau jemput kamu,tapi kamu kan juga bisa berangkat sendiri.jangan di biasain manja, nanti kalau aku gak di deket kamu,kamu udah biasa apa apa sendiri" tutur bagas menjelaskan ke lula agar lula paham jika dirinya sebentar lagi akan di tinggal jauh oleh bagas

"emang salah kalau aku mau manja ke kamu, dari pada aku manja ke cowoknya orang lain, kan ribet" ucap lula

"udah gih masuk, bentar lagi bel" ucap bagas mengalihkan,bagas tidak ingin berlama lama dalam situasi ini.membuatnya lebih gemas lagi ke lula

lula hanya mengangguk lesu mengiyakan perkataan bagas, lula berjalan malas ke arah kelasnya. Bagas masih setia menatap punggung lula yang semakin menjauh, ditatapnya tidak tega. Apa lebih baik bagas menjelaskan semuanya ke lula dari pada seperti ini, menjauhi lula malah membuat dirinya juga sedih sendiri

.........

Lula tengah duduk manis di kafe coklat tempat dimana biasanya dirinya menghabiskan waktu bersama bagas, tak henti hentinya lula mengulas senyum setelah tadi sore mendapati pesan dari bagas

"jam 7 malem, kafe biasa ya. Aku pengen ketemu. "








"udah lama nunggunya??" suara maskulin bagas tiba tiba saja terdengar di telinga lula

"enggak kok" balas lula

"udah pesen? " tanya bagas

"kamu mau ngomong apa?" kata lula to the point, lula sudah tidak mau betele tele lagi dirinya sudah tidak sabar mendengar penjelasan dari bagas.lula seakan mengerti maksud bagas mengajaknya ke sini

Bagaspun bingung memulai dari mana, bagas takut lula akan bereaksi seperti apa nanti jika dirinya berkata bahwa sebentar lagi bagas akan pindah ke US. Apalagi lulanya ini adalah gadis manja

"aku mau pindah ke US" ucap bagas yang langsung di beri tatapan aneh lula, jelas saja perkataan bagas membuat lula terkejut

"gak lucu deh"

"aku gak becanda" kata bagas meyakinkan lula

apa apan ini, lula kira bagas akan meminta maaf atas kejadian tadi pagi dan memperbaiki semuanya sehingga keadaan kembali seperti biasanya. Tapi lula malah di kejutkan oleh pernyataan aneh bagas yang tiba tiba saja mengatakan bahwa ia akan pergi ke US

"kamu kenapa pindah ke sana sih, kamu mau ninggalin aku" ucap lula panik

"papa ada kerjaan di sana, kita sekeluarga pindah seminggu lagi,aku juga akan nerusin kuliah di sana" tutur bagas

"apa seminggu lagi,kamu kok baru bilang sih gas"

"papa juga baru bilang ke aku, dan kita semua setuju buat pindah. aku gak mau ngecewain papa karena papa udah rencanain ini semua"

bagas meraih tangan lula, menyalurkan setiap rasa sayang untuknya bagas tidak mau membuat lula sedih sebenarnya tapi di sisi lain bagas tidak ingin membuat papa dan mamanya kecewa

"aku janji bakal balik buat kamu, kamu gak usah takut, entah itu kapan tapi aku pasti akan dateng ke kamu"

"aku takut kamu bohong"

"gak akan, kamu bisa pegang janji aku"

bagas menatap wajah cantik lula yang masih menunduk,bagas tau lula pasti sedang menyembunyikan kesedihannya.bagas masih megenggam lembut ke dua tangan lula, di kecupnya kedua tangan lula

"aku harus pergi"

"i love you lucyana lavasha"










Huhuhuhu LDR nih 😭😭😭😭😭😭
Nanti kalo devin masuk lagi gimana ya????

Next part komen ya,readers maunya bagas jadi berangkat gak
Hehehe 😊😊😊😊😊

Give me a star 🌟

dindamayaa16

Loveliest (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang