<Ming's POV>
Apa yang sebenarnya terjadi pada hidupku? Semua masalah menimpaku pada saat bersamaan.
"Apakah kamu sekarang ada di kamar Yo? Bisakah kita ngobrol?"
Aku mematikan telepon.
Aku hanya terbaring di kamar sahabatku itu. Dia sangat pengertian. Dia duduk di mejanya tapi tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya memperhatikanku.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanyanya.
Dia mengkhawatirkanku.
"Aku menjelaskan semuanya kepada P'Kit bahwa Moo Wan sebelumnya tidak bersama kita tapi aku tidak dapat meninggalkan Moo Wan sendirian di jurusanku" kataku.
"Iya aku mengerti, aku tahu kamu tidak bisa meninggalkannya karena sifat anak jurusan teknik yang beringas" kata Yo.
"Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan saat ini" kataku.
"Apakah kamu memikirkannya karena dia mengakuinya? Apakah dia benar-benar berpacarasan dengan P'Beam?" tanya Yo.
Apa kamu benar-bernar perlu mengingatkanku tentang hal itu?
"Iya aku tahu" kataku.
"Kamu patah hati?" katanya.
"Diam kau" kataku.
Aku tahu ini hanya perasaanku saja, tapi benar-benar ga mood sekarang.
Aku tidak ingin mempercayainya. Aku tidak akan menyerah. Meskipun mungkin aku harus membunuh P'Beam terlebih dahulu.
"Apa kamu akan menyelesaikan masalah kalian dengan Moo Wan?" tanya Yo.
"Iya" jawabku.
"Bagaimana kalau dia tidak ingin menyelesaikannya?" tanya Yo lagi.
"Sebenarnya kami telah membicarakan hal itu.." kataku.
"Tunjukkan padanya bahwa kamu serius mengenai hal itu" katanya.
"Oke, tapi ini memang salahku, aku tidak tahu bahwa dia akan pergi ke kampus" kataku.
"Moo Wan akan baik-baik saja, dia bisa mencari penggantimu" kata Yo.
"Ya itu rencanaku" kataku.
Aku ingat saat aku tadi berbicara pada Moo Wan, saat itu jamku menunjukkan pukul 09.30.
Dia masih berfikir bahwa dia masih bisa memperbaiki hubungan kita.
"Apa ada masalah? Kenapa mukamu serius begitu?" tanya Moo Wan.
"Apa kamu mau kita mengobrol di sini atau di tempat lain?" tanyaku.
Aku tidak tersenyum padanya. Aku harus benar-benar menyelesaikankan semua ini dengannya.
"Bukankah aku telah berbicara kepadamu bahwa aku sudah tidak ada perasaan lagi denganmu"
Ketika aku mengatakannya, mata Moo Wan mulai berlinang air mata.
"Aku tahu, aku mengingatnya tapi apa yang bisa aku lakukan? Aku mencintaimu dan aku ingin melihatmu.. dan aku masih berharap kita bisa balikan" katanya sambil menangis.
"Maaf... tapi hatiku sudah milik orang lain dan saat ini... itu tidak bisa dirubah" jelasku.
Akut tidak tahu apa yang harus kukatakan.
"Kamu tidak perlu menyakitiku oke? Aku juga sudah memiliki banyak masalah dalam hidupku" kata Moo Wan sambil mendorongku hingga aku menabrak pintu mobilku.
"Berengsek! Kamu tetap seperti yang dulu! Kamu tidak berubah!" katanya.
Dia memangis dan juga marah.
"Aku sudah banyak berubah... dan aku merasa lebih mengerti apa yang kamu rasakan saat ini" kataku pada Moo Wan.
Aku tahu rasa sakit yang dia rasakan.
Rasa sakit ketika ditolak.
"Maaf... jaga dirimu oke?" kataku.
Aku pergi. Aku kasihan padanya tapi aku harus menyelesaikannya.
Kenapa terlalu banyak masalah dengan hidupku?
(end of chapter 28 part 2)
Next is the conclusion between Ming & Kit and also end of chapter 28.
I'm sorry for the delay, enjoy the weekend.
salam,
Dimas
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons Book 2 (translate in Bahasa)
RomanceCerita tentang mahasiswa sains, Wayo yang diam-diam mencintai seniornya ketika SMA, Phana. Mereka bertemu kembali di universitas X. Tanpa disadari Wayo, Phana pun telah lama suka kepadanya. Kini mereka menjalani hari-hari sebagai sepasang kekasih. S...