<Kit's POV>
Aku masih marah dengan Ai'Beam!
Kami belum berbicara lagi semenjak itu.
"SHITTTT!!!"
Aku berteriak dan Pha kaget saat dia sibuk menemukan catatanku.
"WTF??!" tanya Pha.
"Aku marah!!" kataku.
"Kenapa?" tanyanya.
"Tidak apa, lupakan saja" kataku.
Menyebalkan!! Aku ingin memukul apapun yang ku lihat. Aku frustasi dengan perasaanku ini. Kenapa tidak! Kenapa!? Kenapa aku di sini?
"Ai'Pha" kataku.
"Apa?" kata Pha.
"Apakah kamu sempat berbicara dengan Beam? Dia tidak menjawab teleponku ataupun pesan singkatku dan dia tidak ada di kamarnya" tanyaku kepada Pha.
"Jadi kamu uring-uringan karena Ai'Beam? Aku bahkan tidak tahu dia di mana, mungkin dia sedang ingin menghilang" katanya.
"Apa itu benar?" tanyaku.
"Aku tidak yakin..." jawabnya.
Menyebalkan! Aku benar-benar akan menjadi gila. Aku harus minum-minum.
"Ikut aku minum! Aku lagi tidak ada kerjaan" ajakku kepada Pha sambil menariknya.
"Apa kamu bercanda? Kamu tahu kan kita ada kuis dengan Prof. Auntie? Aku tidak mendengarkannya saat dia mengajar" jawab Pha.
"Aku akan membantumu untuk mereviewnya. Ayolah. Aku lagi tidak ada kerjaan nih" kataku.
Aku hanya asal mengatakan itu padahal aku juga harus belajar lagi.
"Apa kita akan ke bar? Aku hanya akan menemanimu saja" kata Pha.
"Ya, ke tempat biasa..." jawabku.
Aku perlu minum-minum. Aku telah kehilangan satu sahabat minum-minumku.
Saat di Bar jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Aku merasa tidak enak. Aku tidak terbiasa hanya berdua dengan Pha, tapi apa yang bisa aku lakukan? Aku mengajaknya tanpa berbicara di telepon sebelumnya, aku takut dia tidak ingin menemaniku.
Aku memesan minuman yang besar. Aku ingin minum hingga mabuk. Pha bisa saja mencegahku melakukan itu tapi dia tidak melakukan apa-apa. Aku sangat butuh ini.
"Apa yang sebenarnya kamu inginkan Kit? Apa kamu pikir dengan mabuk akan menghilangkan segalanya? Apa kau tidak apa-apa?" tanya Pha.
"Shhhtt!!! Aku hanya butuh minum" kataku.
"Tidakkah kau pikir kamu hanya sedang patah hati?" tanya Pha.
"Apa kau bilang? Aku tidak patah hati?" jawabku kesal.
Pha sangat menyebalkan! Bukannya membantuku malah menceramahiku.
"Lihat dirimu sendiri, kamu terlihat sangat buruk seperti orang mati" katanya.
Ini tidak ada hubungannya dengannya, jangan dengarkan ocehannya, lebih baik minum. Pha tidak minum terlalu banyak, aku masih butuh supir untuk pulang. Sedangkan aku... aku hanya akan mabuk.
"Aku tidak berpikir itu hal yang baik untuk dilakukan dengan sahabatmu,
aku akan sangat senang nge-sex dengan perempuan,
aku cinta buah dada,
bagaimana aku tahu bahwa aku suka padanya?"
Aku benar-benar sudah mabuk.
Aku tidak tahu jika Pha mendengarkan apa yang kuucapkan. Dia hanya diam saja. Di bar ini tidak terlalu berisik jadi aku suka di sini.
"Setelah itu... dia menghilang... masalah lainnya Ai'Ming! Bangke!" umpatku.
"Kamu mabuk" kata Pha.
"Dasar Playboy!" umpatku.
"Kamu mengeluh tentang pria yang satu lalu tiba-tiba kamu mengeluh tentang pria yang lainnya. Pilih salah satu saja!" ucap Pha.
"Aku bingung, apa kamu tidak pernah bingung? Kepalaku pusing karena Beam dan juga Ming" keluhku.
Terima kasih untuk anggur ini. Dengan ini aku bisa mengatakan semua hal.
"Aku tidak terkejut, Beam sebenarnya tidak bersungguh-sungguh ingin mengucapkannya" kata Pha.
"Aku tidak ingin mempercayainya..." kataku.
"Tidakkah kamu pikir itu tidak apa-apa? Kamu pikir dia oke setelah mengatakan semua itu padamu lalu pergi denganmu setelah dia mengakui dia menyukaimu?" tanya Pha.
Aku terdiam. Heiii aku tidak suka mempercayai apa yang dikatakan Beam tapi Pha menjelaskan semuanya.
Sial! Apa yang sedang terjadi dengan hidupku?
"Aku tidak berpikir seperti itu.. Ai'Beam bukanlah alasan mengapa kamu seperti ini, sahabat Nong Yo lah yang membuatmu seperti ini kan?" tebak Pha.
Aku tahu bahwa Pha akan menanyakan hal tersebut.
Menyebalkan, kenapa aku malah berpikir Ming masih memikirkan diriku?
"Shiyyyyyyaaaaaa!" umpatku.
Aku melihat ke arah pintu, tiba-tiba sahabatku itu datang! Dia berbicara dengan Pha dan aku tidak bisa melihat wajahnya. Wajah marahnya.
"Jangan berbicara dengan Ai'Beam!" kata Pha.
(end of chapter 28 part 1)
Akhirnya kita memasuki chapter mendebarkan MingKit...
Penasaran bagaimana dengan Ming? sabar aja ya, part berikutnya tentang Ming POV.
Udah malem mau bobo dulu ahaha...Night all,
Dimas
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons Book 2 (translate in Bahasa)
RomanceCerita tentang mahasiswa sains, Wayo yang diam-diam mencintai seniornya ketika SMA, Phana. Mereka bertemu kembali di universitas X. Tanpa disadari Wayo, Phana pun telah lama suka kepadanya. Kini mereka menjalani hari-hari sebagai sepasang kekasih. S...