<Wayo's POV>
"Yo.." kata P'Pha di ujung telepon.
"Hmm?" kataku.
"Kamu dengan siapa?" tanyanya.
"Angels..." jawabku.
"Angels?" dia menyela.
"Fairy..." jawabku lagi.
Aku tidak selesai menjawab pertanyaan P'Pha karena dia langsung memotong pembicaraannya.
"oh gitu..." katanya.
"Kenapa?" tanyaku.
"Tidak hanya....." jawab P'Pha.
"Apa yang salah dengan hal itu?" tanyaku lagi.
"Aku ada kelas sepanjang hari ini... aku tidak bisa pergi denganmu" katanya.
P'Pha meneleponku ketika aku ikut ke kafetaria dengan geng Fairy Angels. Kami sedang istirahat makan siang begitu juga dengan P'Pha sehingga dia ada waktu kosong untuk meneleponku.
Sebenarnya, dengan apa yang dia katakan itu membuatku sedih. Dia selalu ada disampingku. Aku seharusnya tidak perlu khawatir jika dia tidak bisa makan siang bersamaku hari ini.
Pagi ini kami ada kelas di jam yang berbeda sehingga kami tidak bertemu. Setalah itu mahasiswa kedokteran pasti akan pulang terlambat. Aku paham dengan situasi ini. Pacarku pasti juga mengerti dan dia tipe yang sensitif. Dia selalu bersamaku dan selalu menjawab pesanku kurang dari 10 menit kecuali ketika dia ada di lab anatomi. P'Pha juga selalu memberitahu secara detail dengan apa yang dia lakukan dan di mana dia saat itu.
Dia mungkin adalah pacar idaman semua orang, tapi apa yang akan kau pikirkan ketika dia tidak ada disampingmu?
"Jangan khawatir, aku baik-baik saja.. oke?" kataku.
"Aku tidak yakin Yo... aku akan lebih sibuk untuk kedapannya..." kata P'Pha.
"Itu masih belum terjadi... kamu tidak perlu memikirkannya lagi" kataku.
Sebisa mungkin aku ingin bersama dengan P'Pha.
"Kenapa kamu mengkhawatirkan hal itu?" tanyaku.
"Teman sekelasku bercerita bahwa dia diputusin pacarnya karena dia tidak punya waktu untuk mereka berdua..." kata P'Pha.
Aku terdiam, hanya mendengarkan ceritanya.
"Itu menyakitkan... aku tidak ingin tersakiti seperti itu" kata P'Pha
"..."
"Yo?" katanya.
"..."
"Jangan tinggalkan aku" katanya.
"..."
"Bahkan jika aku tidak punya waktu untukmu tapi hatiku sepenuhnya untukmu" katanya.
Aku merasa seperti memenangkan sesuatu yang besar. Akhirnya kami tiba di kafetaria. Semua orang melihatku tersenyum. Tersenyum lebar karena ucapannya.
"Apa semua yang kamu ucapkan itu benar?" tanyaku.
"Tentu saja itu benar, aku serius dan yakin akan hal itu... aku tidak sedang bercanda, beb" katanya.
Dia hampir saja berteriak dari seberang telepon. Tentu saja Fairy Angel tahu aku sedang berbicara dengan P'Pha karena sedari kami di depan lab aku berbicara dengannya. Mereka pasti akan mati karena cemburu jika mereka tahu, haha bitches!
"Buktikan..." kataku.
Jangan terburu-buru Yo, 55555.
"Apapun yang kamu mau akan aku lakukan" katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons Book 2 (translate in Bahasa)
RomansaCerita tentang mahasiswa sains, Wayo yang diam-diam mencintai seniornya ketika SMA, Phana. Mereka bertemu kembali di universitas X. Tanpa disadari Wayo, Phana pun telah lama suka kepadanya. Kini mereka menjalani hari-hari sebagai sepasang kekasih. S...