-04.2-

105K 9.3K 64
                                    

[SEGERA TERBIT CEK IG @COCONUTBOOKS]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[SEGERA TERBIT CEK IG @COCONUTBOOKS]

Celine rasa, masalah yang dipertanyakan oleh Reinald adalah masalah pribadi. Bagaimana pria ini bisa bertanya dengan santai?

"Ada apa dengan biaya kuliah adikku?"

Reinald menatapnya dengan pandangan datar, "kamu gak perlu berpura-pura tidak tahu apa-apa. Aku dengar dengan jelas tadi pagi. Aku yakin, bukan hanya aku yang bisa dengar keributan di rumahmu, ya jika rumah di sekitar rumahmu ada penghuninya."

Celine mengalihkan pandangannya ke luar jendela, "aku bisa bayar."

"Adikmu butuh pekerjaan?" tanya Reinald, ia masih menatap wajah Celine dari samping, wajah yang penuh raut lelah, kantung mata yang terlihat jelas serta mata yang sedikit masuk ke dalam. "Kalau memang butuh, coba taruh lamaran kerja di perusahaaku. Nanti akan aku bantu cari pekerjaan."

Celine memandang Reinald dengan kesal, pria ini sudah terlalu banyak ikut campur dalam hidupnya dan Celine tidak suka akan hal itu.

"Tidak usah. Terima Kasih. Aku gak butuh bantuan orang dalam untuk mencari pekerjaan untuk adikku."

"Aku hanya gak mau mereka terus-menerus bergantung diri padamu. Adik kamu sudah dewasa, dan itu artinya... dia harus bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri," jelas Reinald dengan nada rendah.

Celine sibuk mengutuk supir yang menghabiskan waktu cukup lama untuk menebus obat di dalam hatinya. Supir yang tanpa sadar menjebak Celine semakin lama bersama dengan Reinald.

"Aku akan buat dia bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tanpa bantuan kamu. Terima Kasih atas perhatiannya."

Celine berusaha untuk mengakhiri perbincangan mereka. Ia kembali menatap pemandangan rumah sakit dari jendela mobil. Lingkungan rumah sakit benar-benar ramai, banyak orang yang didorong dengan kursi roda serta ambulans yang sedang menurunkan pasien.

"Aku masih serius dengan tawaranku tadi pagi. Aku akan membantumu... jika kamu mau menerima uluran tanganku."

"Merepotkan." Celine memutar tubuhnya dengan cepat menghadap Reinald, "tolong jangan campur tangan dalam hidupku. Kita baru bertemu dua hari, bahkan belum memperkenalkan diri dengan benar..." Celine memberi jeda pada ucapannya, sebelum kembali berkata, "dan sekarang... kamu seenaknya ingin ikut campur dalam masalah kuliah dan pekerjaan adikku. Aku yang akan urus mereka!"

Raut wajah Celine mengeras, wajahnya memerah karena berusaha menekan amarah.

"Jika aku memang menerima uluran tanganmu, apa yang bisa kamu lakukan untukku? Mengasingkan mereka ke tempat yang tidak dapat kulihat sama sekali? Atau kamu memilih untuk membiayai mereka seumur hidup? Menggantikanku?" tanya Celine. "Aku akan menari kegirangan jika kamu mau... jika kamu bersedia... Aku juga lelah dengan semua ini."

Bahu Celine merosot turun, isakan terdengar dari wajahnya yang tertunduk. Tidak ada lagi nada bicara yang kuat serta tegas, saat ini hanya terdengar nada frustasi dari suara Celine.

[SUDAH TERBIT] MY LOVELY DEVILSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang