"It's not because I'm not happy to be with you. It's just because I'm not ready, yet."
SAAT hendak masuk ke dalam mobil setelah diantar oleh Celine hingga ke mobil, Reinald merasa tepukan pelan pada punggungnya hingga ia segera berbalik. Reinald memberi senyum tipis pada Ani dan Felix yang tengah tersenyum lebar padanya.
"Malam, Nak Rei. Sudah mau pulang?" sapa Ani pada Reinald. Ia memegang lengan atas Reinald.
"Iya, saya hendak pulang."
"Habis antar Celine pulang?" tanya Ani lagi, bermaksud untuk basa-basi. Kali ini tangannya mulai bergerak turun lalu menggandeng lengan Reinald.
"Tidak usah pakai basa-basi begitu, Bu, langsung pada intinya saja!" tegur Felix dengan ketus. Ia menyandarkan tubuhnya pada badan mobil.
"Mau bilang apa?" bisik Ani pada Felix yang langsung dibalas dengan dengusan.
"Bilang kalau Felix butuh uang kuliah, waktu itu kan dia bilang kalau dia mau ngelamar kakak... berarti tanggung jawab untuk bayar biaya kuliah serta segala kebutuhan rumah menjadi tanggung jawabnya," bisik Felix pada telinga Ani. Sesekali ia melirik Reinald yang juga tengah menatapnya intens. Karena rasa gugup yang mendera, Felix mengeluarkan sebatang rokok dari saku belakang celana jeansnya yang memiliki motif robek pada lutut. "Ada korek?" tanya Felix dengan sebatang rokok yang terapit pada kedua bibirnya.
"Saya tidak merokok."
"Cih."
"Nak Rei," panggil Ani. Ia kembali menggenggam erat tangan Reinald. Setelah pandangan Reinald mengarah padanya, Ani melanjutkan kalimatnya, "nak Rei tidak keberatan untuk bantu tante bayar biaya kuliah Felix, kan? Om dan Celine tidak mampu bayar biaya kuliah Felix, sedangkan sebentar lagi Felix sudah bisa wisuda. Sebentar lagi kita menjadi keluarga, tante harap Nak Rei mau bantu Felix seperti layaknya adik sendiri."
"Biaya kuliah Felix menjadi tanggung jawab papa saya. Papa saya sudah mendapatkan pekerjaan bagi Felix, jadi saya minta tante mau bekerja sama untuk membuat Felix menjadi anak yang mandiri." Reinald menatap Ani dengan tatapan tegas sambil melepas genggaman tangan Ani pada lengannya. "Felix sudah dua puluh enam tahun, sebentar lagi Felix juga akan berkeluarga, jadi Felix harus bekerja."
"Apa?" tanya Ani ragu. Ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Lalu." Reinald memberi jeda pada kalimatnya, "tentang biaya hidup kalian yang biasanya ditanggung Celine akan saya kirim setiap bulannya ke rekening kalian." Baru saja Ani dan Felix ingin menjerit kegirangan dalam hati, Reinald melanjutkan kalimatnya, "dengan satu syarat, jauhi Celine."
Reinald langsung masuk ke dalam mobil, membiarkan Ani dan Felix dengan pikiran mereka masing-masing. Tidak lama kemudian, Reinald menurunkan kaca jendela lalu mengulurkan kertas dan bolpoin pada Ani, "tolong tulis nomor rekening tante."
Secepat kilat Ani meraih kertas dan bolpoin itu lalu menuliskan nomor rekening yang sudah dihapalnya di luar kepala. Bahkan setelah menulis nomor rekening itu, ia masih memeriksanya berulang-ulang kali, memastikan kembali bahwa nomor yang ia tulis tidak keliru.
Setelah yakin, Ani menyerahkan kertas dan bolpoin itu kembali kepada Reinald sambil berkata, "ini. Tante tunggu ya, Nak Rei. Akhir-akhir ini tante tidak dapat uang belanja dari Celine lagi, dia berubah pelit."
"Celine tidak pelit, tapi kalian yang terlalu boros. Bagaimana bisa menu makan kalian selalu saja daging saat kalian sendiri tidak bisa mencari uang?" tegur Reinald. Wajahnya beralih ke arah Felix, tangannya menunjuk Felix, "Lusa kamu sudah harus masuk kerja, datang ke Kurnia Oil Company dengan data dirimu."
***
[OPEN ORDER DI INSTAGRAM @COCONUT BOOKS TGL 28 JUNI 2020 - 15 JULI 2020]
---------------------------------
Follow IGku :
(@)sendlyanyourmails & (@)christopherkurnia
Baca juga cerita :
- Sweetest Karma (Jonathan-Rachael) -- sudah bisa didapatkan di toko buku, seperti gramedia
- Help me, Chris! (Chris-Cia) -- proses revisi
- Happiness is You (Kevin-Gia) -- on going
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT] MY LOVELY DEVILS
Romance[SUDAH TERBIT @COCONUTBOOKS - DIJUAL ONINE] -And in the middle of my chaos, there was you.- Celine tidak mengira bahwa hidupnya, bukan, percintaannya akan dimulai dengan perkenalan yang dicetuskan oleh Jonathan, kekasih dari sahabat baiknya-Rachael...