CELINE duduk sambil mengayun-ayunkan kedua kakinya. Ia menunggu Reinald yang sedang menidurkan Christopher yang makan terlalu kenyang sehingga langsung merasakan food coma.
Celine berpikir dalam diam, apa yang harus ia lakukan setelah Reinald mengantarkannya kembali ke sekolah untuk mengambil mobilnya. Ia harus merencanakan hal yang ada dipikirannya setengah jam yang lalu dengan matang agar Christopher benar-benar tidak menyukainya. Dari semua hal yang ia amati, ia tahu bahwa Reinald sangat menyayangi Christopher jadi besar kemungkinan Reinald akan memutuskan hubungan mereka jika Christopher sangat... sangat..., dan sangat membencinya.
"Ayo, aku antar kamu," ajak Reinald yang sudah berdiri di samping Celine tanpa Celine sadari. Celine segera meraih tas selempangnya lalu berjalan mengikuti langkah lebar Reinald.
Celine masuk ke dalam mobil Reinald penuh dengan perjuangan, sesudahnya ia mencoba untuk mencari posisi nyaman untuk duduk. Ia memandang ke arah Reinald yang tengah memasang sabuk pengaman.
"Ada apa?" tanya Reinald saat ia merasakan tatapan intens dari Celine yang membuatnya merasa sedikit tidak nyaman.
"Tidak... tidak ada apa-apa," jawab Celine sebelum mengalihkan pandangannya untuk menatap pemandangan di luar jendela. Ia duduk dalam diam sepanjang perjalanan menuju sekolah, namun Celine mengerutkan keningnya saat Reinald mengemudikan mobilnya melewati sekolah. Ia menatap Reinald lalu berkata, "Kenapa kamu lewatin sekolah? Aku harus ke sekolah untuk ambil mobil!"
"Kamu tidak bilang," jawab Reinald dengan cuek.
"Putar arah mobilmu kembali ke sekolah!" ucap Celine sambil menatap Reinald dengan kesal.
"Tidak."
"Aku masih harus menjemput Christopher di rumahmu, besok. Jadi, putar arahnya sekarang," ucap Celine dengan kening yang berkerut.
"Aku yang akan jemput kamu besok, jadi sekarang aku antar kamu pulang ke rumah," jawab Reinald dengan cuek sambil mengemudikan mobilnya dengan santai. Ia tidak tahu bahwa yang dipermasalahkan Celine bukanlah mengantar jemput Christopher, namun susunan ide yang sudah Celine pikirkan menjadi kacau begitu saja!
Celine mengamati keadaan sekitar, ia harus turun di supermarket dekat rumah. Ia harus segera melaksanakan rencananya besok! Apa pun yang terjadi... harus besok!
"Kenapa? Ada yang tertinggal atau mau kamu beli?" tanya Reinald saat melihat Celine yang tidak bisa diam dari sudut matanya. Celine terus saja melihat ke kiri dan kanan seperti sedang mencari sesuatu.
"Nah! Turunin aku di supermarket sana," pinta Celine sambil menunjuk supermarket yang masih terletak empat ruko di depan mereka.
"Mau beli apa? Ibumu titip beli barang?"
"Hmm...," Celine bergumam mencoba mencari kebohongan yang tepat, "gak, aku mau buat bekal besok. Kalian mau? Hmm, maksudku... kamu dan Christopher," tanya Celine ragu-ragu. Bagaimana jika Reinald menolak usulannya?
"Boleh," jawab Reinald sambil membelokkan setir mobilnya lalu memarkirkannya dengan rapi di pelataran supermarket.
"Oke, aku turun. Terima Kasih," ucap Celine berbasa-basi.
Celine membuka pintu mobil lalu meloncat turun dengan cepat tanpa menunggu balasan dari Reinald. Ia menutup pintu kemudian berjalan masuk ke dalam supermarket tanpa sekalipun melihat ke belakang.
"Kamu mau beli apa?"
Pertanyaan dari Reinald mengagetkan Celine. Ia menatap ke samping, ke arah datangnya suara Reinald. Celine memutar bola matanya ketika ia benar-benar mendapati Reinald berdiri di sampingnya. "Kenapa kamu ikut masuk?"
[OPEN ORDER DI INSTAGRAM @COCONUT BOOKS TGL 28 JUNI 2020 - 15 JULI 2020]
--------------------------------------------
Follow IGku :
(@)sendlyanyourmails
(@)christopherkurnia
Thankyou so much, feel free to DM me, i'll follow you back.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT] MY LOVELY DEVILS
Storie d'amore[SUDAH TERBIT @COCONUTBOOKS - DIJUAL ONINE] -And in the middle of my chaos, there was you.- Celine tidak mengira bahwa hidupnya, bukan, percintaannya akan dimulai dengan perkenalan yang dicetuskan oleh Jonathan, kekasih dari sahabat baiknya-Rachael...