-17.2-

78K 8.4K 206
                                    


Selamat merayakan Idul Adha <3

Happy Reading!

REINALD mengemudikan mobil seperti kesetanan. Ia memasang handsfree dengan tangan bergetar untuk menghubungi Celine kembali setelah Celine memutuskan sambungan telepon mereka secara sepihak. Ia juga segera mengikuti saran Celine untuk membeli gantungan ponsel agar ia dapat membawa ponselnya ke mana-mana. Bukan karena ia bodoh sehingga sering sekali mendengar nasihat Celine, namun kebanyakan hal yang Celine minta ia lakukan benar-benar sangat ia butuhkan, seperti membangun lift direksi khusus untuk dirinya sehingga hari ini ia bisa segera sampai di lantai bawah dan mengemudi seperti sekarang.

Reinald menekan tombol empat lama-lama untuk menghubungi Celine melalui panggilan cepat—pertama untuk Thomas, kedua untuk Santi, ketiga untuk Reina, keempat untuk Celine, dan yang terakhir kelima untuk nomor rumah.

"Halo?" Suara Celine terdengar ketus.

"Maaf."

"Untuk apa?"

"Karena terlambat menjawab teleponmu."

"Seharusnya kamu meminta maaf pada Christopher, dia yang membutuhkanmu," Celine memberi jeda pada kalimatnya, "Christopher keracunan susu basi yang diberi oleh temannya. Dia mencarimu."

Reinald mengemudikan mobil semakin cepat ketika mendengar isakan tangis Celine. Ia benar-benar menyesal karena telah terlambat menjawab panggilan dari Celine. Ia benar-benar menyesal... sungguh-sungguh menyesal. Ia tidak ingin kehilangan Christopher seperti ia kehilangan istrinya dulu. Ia tidak ingin kehilangan lagi.

"Christopher kesakitan.... Darahnya sering kali tersedot ke atas saat dia bergerak. Bagaimana ini?" tanya Celine di sela-sela tangisannya.

[OPEN ORDER DI INSTAGRAM @COCONUT BOOKS TGL 28 JUNI 2020 - 15 JULI 2020]

Follow IGku : 

(@)sendlyanyourmails

(@)christopherkurnia

Thankyou so much, feel free to DM me, i'll follow you back.

[SUDAH TERBIT] MY LOVELY DEVILSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang