SAME BUT DIFFERENT_29

375 41 0
                                    

ARMY.... YOU ARE AMAZING..!!
Daebak daebak daebak...
21juta dalam waktu 24jam.
It's wonderfull..

Selamat untuk BTS, rekor baru yang wow..

Gomawo army...
Khamsahamnida..

Okey, time to read this story!
Check it out..
Hehehe

Chap 29

"Pangeran...!!"

"Pangeran Taehyung.."

Hilir mudik lalu lalang para dayang dan penjaga menggemparkan seluruh penjuru istana.
Pasalnya, Putra Mahkota yang baru saja dilengserkan dari jabatannya itu, kini menghilang bagai ditelan bumi.
Meski tidak sedikit orang yang sudah berusaha mencarinya sampai ke setiap sudut istana sekalipun, namun wujudnya belum juga ditemukan.

"Ada apa lagi ini??" gumam Hoseok.

"Annyeonghaseyo Pangeran Hoseok.." salah satu dayang yang berpapasan dengan Pangeran tampan itu membungkuk sopan.

"Ne, ada apa ini?" Pangeran Hoseok menghentikan langkahnya.

"Pangeran Taehyung,,
Pangeran Taehyung tidak ada dikediamannya, Pangeran." dayang itu masih menundukkan kepalanya tidak berani bertatap muka langsung dengan calon rajanya.

"MWO??"
Dayang itu sedikit berjengit mendengar pekikan Pangeran Hoseok.

"eh, mianhaeyo..
( Pangeran Hoseok menyesal telah membuat seseorang di depannya sampai berjengit karena kaget )
Ehm, apakah kalian sudah mencarinya ke sekeliling istana?"

"Ye, sudah Pangeran. Tapi Pangeran Taehyung belum juga kami temukan."

"Astaga.. Cobaan apa lagi ini??" batin Pangeran Hoseok.
Dia mencoba memperbaiki ekspresi wajahnya. Biar bagaimana pun, dia adalah calon raja, jadi dia harus bisa mengendalikan diri dari situasi apapun.

"Baiklah kalau begitu, silahkan lanjutkan pencarianmu!"
Tegas Pangeran Hoseok.

"Ye, Pangeran."
Dayang itu kembali membungkuk, sedikit menepi memberi jalan untuk Pangeran Hoseok.















At Hoseok's room

"Taehyung-ah..
Apa kau bisa mendengar Hyung??"

Tidak ada jawaban.

"Taehyung-ah.. Please jawab Hyung jika kau mendengar suara Hyung."

Tetap tidak ada jawaban.

"Taehyung-ah... Kau ada dimana sekarang??"

Nihil.

Pangeran Hoseok berusaha ber-telepati dengan dongsaengnya, namun nihil, Taehyung bahkan tidak menjawab sedikitpun.

"Dimana kau sekarang, Tae?? Sebenci itukah kau pada Hyung, hingga nekad kabur seperti ini??" batin Pangeran Hoseok terluka.

"Ya Tuhan..
Kenapa masalah datang bertubi-tubi seperti ini?? Bahkan masalah yang satu belum selesai sudah datang masalah yang baru.
Apakah aku sanggup menghadapi masalah rakyatku yang lebih kompleks kelak, jika masalah keluargaku yang ini saja, aku masih belum bisa menyelesaikannya.
Appa... Inikah yang selama ini Appa rasakan?? Menghadapi semuanya seorang diri, meski ada banyak orang disekitar kita, namun nyatanya mereka hanya seperti bayang semu yang bisa menusuk kita kapanpun jika kita lengah." Pangeran Hoseok kembali membereskan beberapa barang yang akan dibawanya.







































At Hospital,

"Kookie..." Taehyung kembali gusar dalam tidurnya.
Peluh sudah membanjiri keningnya.

Ceklek

Jimin yang baru saja sampai diruangan itu segera mendekati Taehyung yang terlihat begitu gelisah dalam tidurnya.

"Pangeran..
Apa yang sedang Anda impikan sebenarnya, hingga membuat Anda terlihat gelisah seperti ini?"
Jimin mencoba menenangkan Taehyung dengan menggenggam tangan Taehyung dan mengusapnya pelan. Berharap agar Taehyung tahu bahwa sekarang dia tidak sendiri. Ada Pengawal Park yang setia menemaninya.

"Aku hanya ditugaskan mengambil Jungkook, itulah pesan'nya' agar kau bisa tenang menjadi raja."

"Kajja, sayang.
Nuna sudah lama menunggumu."

"Andwe..
Kookie andwe.."

"Kau harus ikut denganku, Kook!"

"Tidak Putri, bawa aku saja, jangan Jungkook-ku."

"Arggh..."

"Pangeran.. Pangeran Taehyung sadarlah Pangeran..
Pangeran.." Jimin tersentak saat Taehyung tiba-tiba berteriak seperti orang kesakitan.
Dia berusaha mengembalikan kesadaran Taehyung agar segera bangun dari mimpi buruknya.

"Arrgghhh..."
Taehyung langsung duduk saat terbangun.

"Hah.. Hah.. Hah... Hh" nafas Taehyung tersengal.

"Pangeran, gwenchanayo??"
Tanya Jimin hati-hati.

"Kookie...
Kookie......" Taehyung berniat segera bangkit dari duduknya untuk mencari kekasih hatinya.

Namun tubuhnya yang masih lemah pun jadi oleng, beruntung Jimin dengan sigap menangkapnya.

"Tenangkan diri Anda dulu Pangeran.. Kookie baik baik saja.
Dia sedang bersama Yoongi Hyung saat ini." Jimin mencoba menahan Taehyung agar tidak meninggalkan ranjangnya dulu.

"Tidak Pengawal Park, aku harus memastikannya sendiri.
Minggir!"
Taehyung yang keras kepala pun segera menepis tangan Jimin yang tadi menopangnya.

Taehyung sedikit meringis merasakan ngilu disekujur tubuhnya dan nafasnya yang masih belum teratur.

"Biarkan saya mengantar Anda, Pangeran." Jimin segera meraih tubuh lemah Taehyung.
Disampirkannya tangan kiri Taehyung agar bertumpu dibahunya.
Taehyung yang memang masih sangat lemah pun tidak bisa menolak lagi.
Dia hanya pasrah, yang terpenting sekarang ia bisa segera menemui kekasih hatinya.




















"Bagaimana persiapannya?"

"Sudah hampir selesai, Tuan."

"Bagus. Segera selesaikan semua, aku tidak sabar ingin melihatnya hancur."
Lelaki itu tersenyum miring saat mengucapkan kata terakhirnya yang hanya diucapkan dalam hati.





Tbc

Maaf ya, hanya sedikit cerita di chap ini.

SAME BUT DIFFERENT (Vkook/taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang