SAME BUT DIFFERENT (Vkook/taekook)

SAME BUT DIFFERENT_12

"Youngi, astaga lenganmu.."
Selir Jung hendak memeriksa lengan Youngi, tapi atensinya teralihkan pada namja yang kini mendekati Jungkook.

"Hahaha, kena kau putri lemah."
Namja itu mengayunkan pedangnya..

Chap 12

" ANDWEEE....."

"EOMMA...."

Jleb

"Akh..."

"Baj*ngan!!
Aku tidak akan memaafkanmu!"
Youngi kalap melihat Selir Jung yang terkena pedang yang sebenarnya ditunjukkan untuk Jungkook.

"Hiaaah.."

Youngi menendang namja bercadar hitam itu.

"Traaang.."

Pedang namja bercadar hitampun terlepas.

Youngi menyerang bertubi-tubi namja di depannya.
Hatinya sudah terbakar sedari tadi.
Ia melampiaskannya kepada namja itu.

Sementara diluar, Panglima Minho sedikit kewalahan menghadapi beberapa prajurit yang sepertinya bukan prajurit biasa.

Di tengah kewalahannya, Putra Mahkota datang bersama Tabib Ming.

"Cepatlah masuk dan obati Kookie!
Saya akan membantu Panglima Minho."
Titah Taehyung.

Tabib Ming masuk, dan betapa terkejutnya dia melihat Selir Jung yang terduduk bersimbah darah sambil memegang erat tangan Jungkook dan satu tangan memegang perutnya yang berlumur darah.

Dan tak jauh dari situ Youngi sedang berduel dengan namja bercadar hitam.

"Astaga,
Yang Mulia Selir Jung.." pekik Tabib Ming kaget.

Sontak ketiga orang yang ada disitu menengok ke arah pintu, tempat Tabib Ming berdiri.

Namja bercadar hitam tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia melempar Youngi hingga membentur dinding.

"Braaakk.."

"Akh.."
Ringis Youngi.
Darah mengalir dari pelipisnya.

Namja bercadar hitam itu mengambil kembali pedangnya dan siap dihunuskan ke arah Jungkook, namun lagi-lagi ditahan oleh Selir Jung dengan menggunakan tangannya.

Namja itu kemudian melempar Selir Jung agar tidak menghalanginya.

"EOMMA / MAMA..."

Sontak Tabib Ming menangkap Selir Jung.

Youngi mencoba berdiri namun tidak berhasil.
Kepalanya berdenyut, Youngi hampir saja kehilangan kesadarannya.

"Sekarang tidak ada lagi yang bisa menghalangiku." gumam namja bercadar hitam itu.

"Hiaah...." namja bercadar hitam itu mengayunkan pedangnya.

"ANDWE... / JUNGKOOK.."

"Sial, Putra Mahkota."
Namja bercadar hitam itu seketika menghentikan ayunan pedangnya.
Kemudian berlari menerobos jendela untuk kabur.

"Yaak... Jangan lari kau!" teriak Putra Mahkota.

"Tae.." lirih Selir Jung.

"Astaga, Eomma..
Tabib Ming cepat obati Eomma Jung."
Titah Taehyung cemas melihat eomma keduanya sudah berlumuran darah.

"Koo..kie.." Youngi berusaha berjalan sempoyongan menuju Jungkook yang sudah pucat pasi karena kehabisan darah.

Putra Mahkota menengok ke arah Jungkook.
Bibir Jungkook sudah membiru, dan nafasnya sudah melemah.

"To.. Long.. Se-selamat..kan Koo.." belum sempat Youngi melanjutkan kata-katanya, dia sudah ambruk duluan.

Taehyung bingung, siapa yang harus diselamatkan terlebih dahulu.

"Astaga,
Mama" Panglima Minho langsung menghampiri Selir Jung yang sedang dipangku oleh Tabib Ming.

"Panglima, segera panggilkan tabib bantuan, Cepat!" titah Taehyung.

Taehyung memerintahkan Tabib Ming segera mengobati Jungkook terlebih dahulu.

Kemudian membopong Youngi mendekat ke Selir Jung dan
memberi pertolongan pertama kepada mereka agar pendarahan mereka berhenti sementara.

"Itu kan Panglima Minho, kenapa dia terlihat panik begitu?
Oh, bukankah itu tabib bantuan.
Untuk apa membawa tabib sebanyak itu?
Bukankah pasukan kita yang terluka hanya sedikit "
Bawel Jimin.

Pangeran Hoseok juga melihat hal itu.

Jendral Eun hanya tersenyum miring melihat pemandangan itu.

"Pangeran, bukankah itu arah kediaman Putri Mahkota?" tanya Jimin ragu.

"Benar, Pengawal Park.
Ada apa sebenarnya.
Aku akan kesana." ucap Pangeran Hoseok.

"Tunggu, Pangeran.
Josonghamnida, saya lancang.
Tapi sebaiknya kita obati dulu luka Pangeran Hoseok." cegah Jendral Eun.

"Tidak apa, Jendral Eun.
Luka ku sudah sembuh, aku akan ke kediaman Putri, ayo Pengawal Park!"
Ajak Pangeran Hoseok.

Pengawal Park menunduk kemudian mengikuti langkah Pangeran Hoseok.

"Kekuatan cinta yang konyol. Haha"
Gumam Jendral Eun.