HARI PENOBATAN RAJA.."Tae.. Hiks.. Aku tidak mau.. Hiks.."
Jungkook masih terisak didalam ruangan yang menurutnya seperti neraka itu."Tae.. Hiks.. Aku takut.." lirihnya lagi.
Sudah berjam-jam dirinya hanya berdiam diri dikamar sendirian dan menangis.
Ia tidak peduli make up nya bahkan telah luntur dan hanbook suteranya pun terlihat lusuh karena daritadi ia selalu merematnya kuat-kuat.Setelah Jungkook pulih, Raja Namjoon mengasingkan Taehyung dan Yoongi. Hal itu bertujuan agar tidak ada yang bisa mengganggu proses penobatan Pangeran Hoseok sekaligus pernikahan Jungkook dengan Pangeran Hoseok.
Alhasil sekarang Jungkook hanya bisa menangis sendiri tanpa ada satu pun orang yang bisa menolongnya.Ia bingung, dosa apa yang dia lakukan dikehidupan sebelumnya sehingga ia harus menjalani hidup seperti ini.
Menikah dengan orang yang tidak ia cintai, hidup dengan berbagai aturan dan larangan, serta yang lebih parahnya lagi ia harus hidup sebagai seorang wanita yang jelas-jelas bukan dirinya.Sekali lagi isakan itu kembali pecah.
Rasanya Jungkook ingin mengakhiri hidupnya saja. Tapi jika begitu maka hidup Taehyung, Yoongi, Jimin dan keluarganya-Jungkook-yang berada diluar istanapun ikut berakhir. Karena sang raja tidak main-main ketika mengancamnya kemarin.Sungguh, bukan ini yang Jungkook harapkan.
Namun, yang namanya kehidupan, tidak semua yang kita inginkan akan menjadi kenyataan.Seorang pelayan menghampiri Jungkook dengan ragu.
"Josonghamnida, Mama..
Acara penobatan Pangeran Hoseok akan segera dimulai disusul dengan acara pernikahan.. Mama dengan Pangeran Hoseok.
Mama diharap segera menuju aula."
Dayang itu membungkuk, menunggu respon Jungkook.Namun Jungkook hanya diam sambil menggigit bibirnya, berusaha menahan sakit dan isak tangis yang sedari tadi ia keluarkan.
Dayang itu kemudian memberi kode kepada dayang didepannya.
Dia menganggukan kepalanya."Josonghamnida mama.. Kami terpaksa melakukan ini.."
Kedua dayang itu mencengkeram tangan Jungkook.
Berusaha membuat Jungkook untuk bangun dari duduknya dan menuntunnya keluar menuju aula.
Jungkook yang lemah hanya bisa pasrah namun mulutnya masih tetap berkata tidak mau meski pandangannya kini kosong."Hiks.. Aku tidak mau.. Aku mohon.. Hiks.." gumam Jungkook sembari kakinya terpaksa melangkah.
Seokjin menahan airmatanya saat melihat salah satu putranya yang masih dalam pengawalan itu.
Disaat sang Putra pertama akan berbahagia, kenapa putra kedua-nya justru sedang menangis terluka dalam diam, kenapa kedua putranya tidak bisa saling bahagia saja.
Sungguh jika bisa, Seokjin rela menderita selamanya asalkan kedua putranya bisa bahagia semuanya.Di satu sisi, sang Raja yang sebentar lagi akan lengser dari jabatannya pun tersenyum pedih. Jujur, dalam hati yang terdalam ia menjerit melihat Taehyung-Putra kebanggaannya-kini tengah dirantai dan dikawal laksana hewan. Biar bagaimana pun ia juga menyanyangi Taehyung, namun disisi lain ia juga ingin menebus kesalahannya kepada anak kandungnya yang selama ini telah ia sia-siakan.
Kehadiran Jungkook mengalihkan atensi semuanya.
Dengan berurai airmata Jungkook berjalan dengan tatapan kosongnya.
Meski tanpa isakan atau suara apapun, namun mata Jungkook menyiratkan bahwa hatinya tengah terluka sekarang.
Pangeran Hoseok yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum miris.Taehyung langsung meronta saat melihat Jungkook nya yang berurai airmata itu.
"Lepaskan aku!!
Jungkook...!!!"Langkah Jungkook langsung terhenti mendengar suara orang tercintanya.
Ia menoleh dan badannya kembali bergetar."Taeh.." lirih Jungkook.
Kedua onyx itu saling bertatapan.
Menyalurkan rasa cinta yang begitu dalam."Jungkook.." lirih Taehyung.
Ia sungguh ingin sekali mendekap pemilik hatinya yang kini terlihat begitu rapuh.Jungkook hendak melepaskan diri namun cengkeraman itu terasa begitu kuat. Dan tubuhnya melemah saat ini dikarenakan sudah beberapa hari ini ia memang tak menyentuh makanan bahkan minuman apapun.
Jungkook ambruk terduduk bersama kedua dayang yang masih menggenggamnya.
"JUNGKOOK..!!"
Taehyung kembali meronta meminta untuk dilepaskan.
Ia ingin segera berlari dan mendekap kekasihnya."Lepaskan aku..!!
Hyung.. Mana janjimu, Hyung?
Kau bilang kau telah merestui Jungkook untukku, tapi kenapa kau malah akan meminangnya sekarang??
Kau tidak lihat huh? Jungkook begitu terluka karenamu."Bugh...
"Tae.."
Jungkook hendak berdiri menghampiri Taehyung, namun sekali lagi tenaganya tidak cukup kuat meski hanya untuk berdiri."Jaga ucapanmu bocah! Beliau adalah Calon Raja di Negeri ini." ucap salah satu Pengawal yang kini bertugas mengawal Taehyung itu.
Mata Taehyung berkilat marah menatap nyalang pengawal yang barusaja memukul dan menghardiknya.
Namun, pandanganya segera teralihkan saat Jungkook berusaha merangkak menuju Pangeran Hoseok yang tengah berdiri saat melihat dongsaengnya dipukul tadi."Hiks.. Pangeran.. Saya mohon..
Lepaskan Taeh..yung.. Hiks..
Saya bersedia menikah dengan Anda tapi tolong lepaskan Taehyung.. Tolong jangan siksa dia.. Hiks.." Jungkook memohon dengan tangan yang hampir saja menyentuh kaki Pangeran Hoseok, jika saja Pangeran Hoseok tadi tidak mundur sebagai langkah kagetnya melihat Jungkook yang tiba-tiba sudah ada dibawah kakinya."Bangunlah, Kook. Kau tidak pantas seperti ini."
Pangeran Hoseok memapah Jungkook untuk berdiri.Jungkook menggeleng lemah dengan masih terisak dan menggumamkan kalimat memohon.
"Lepaskan tangan kotormu darinya brengsek!!"
Bugh..
Taehyung kembali mendapat pukulan keras dari sang Pengawal karena telah dengan berani mengumpat pada calon rajanya.
"Taeh.. Hiks.." Jungkook kembali melihat Taehyung dengan tatapan terluka.
Ia kembali memohon kepada Pangeran Hoseok melalui tatapannya, namun dibals gelengan pelan dari Pangeran Hoseok.
"Ayahanda, sebaiknya kita segera memulai acara penobatanku, ayah." ucap Pangeran Hoseok.
Sedang kan Jungkook sedikit meronta saat mendengar ucapan orang yang masih tengah mendekapnya.
"Tae... Hiks."
Tbc dulu ya, saya ga kuat.. Hiks..
Mianhae readers nim..
Annyeong..
![](https://img.wattpad.com/cover/112314842-288-k178095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAME BUT DIFFERENT (Vkook/taekook)
Fiksi PenggemarCerita ini murni karangan saya sendiri. Maaf bila ada kesamaan nama, latar/tempat dan gambar, tidak ada unsur kesengajaan. Terimakasih. happy reading.. "Hyung, sudahlah jangan menangis lagi. Mungkin ini sudah jalan-Nya. Lebih baik kita do'akan mere...